Manusia prasejarah Blora diteliti Balai Arkeologi Yogyakarta
Merdeka.com - Peneliti dari Balai Arkeologi Yogyakarta meneliti perilaku manusia prasejarah dari fosil yang berada di Gua Kidang Todanan Kabupaten Blora Jawa Tengah. Dalam penelitiannya, mereka menemukan adanya perilaku yang menarik dari manusia prasejarah berjenis homo sapiens dari ras mongloid yang hidup sekitar 5.000-6.000 SM.
"Mereka sudah mengenal tradisi penguburan dan menata ruang dalam tempat tinggalnya," ujar staf peneliti Balai Arkeologi Yogyakarta, Putri Novita Taniardi di sela-sela pameran benda purbakala di Auditorium Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Sabtu (26/10).
Dalam tata cara penguburan, Putri menjelaskan, dari fosil yang ditemukan semua menghadap ke arah timur. Selain itu, pada sekitar fosil yang ditemukan di dalam gua karst, tersebar kulit kerang yang halus. "Keberadaan kulit kerang di sekitar fosil, seperti kebiasaan pemakaman zaman sekarang yang menaburkan bunga di sekitar jenazah," katanya.
-
Bagaimana cara arkeolog menemukan situs pemakaman itu? Seorang arkeolog dan pencipta kanal YouTube bernama 'History Seekers' (Poszukiwacze Historii), Olaf Popkiewicz, membuat penemuan pertamanya saat berjalan di tepian Sungai Wda. Saat itu Popkiewicz melihat artefak perak dan memanggil tim untuk menggali situs tersebut.
-
Dimana pemakaman kuno ditemukan? Pemakaman ini terletak di lapangan di halaman Kastil Fonmon, dekat ujung landasan pacu bandara Cardiff.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan makam? Tim dari Institut Arkeologi dan Etnografi menemukan kuburan ini di bagian selatan Khakassia, Siberia, sebelum dimulainya pekerjaan konstruksi rel kereta api.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan makam kuno itu? Pada tahun 2018, proyek Heritage Quest diluncurkan untuk melibatkan warga dalam mengidentifikasi fitur arkeologi pada citra lidar di Belanda tengah.
-
Di mana para arkeolog menemukan makam kuno? Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal PLOS ONE, kelompok peneliti yang bekerjasama dengan para peneliti dari negara bagian Santa Catarina, Brasil Selatan, dan negara-negara lain (Amerika Serikat, Belgia, dan Prancis), menunjukkan bahwa para pembuat sambaqui di Galheta IV, sebuah situs arkeologi di Laguna (Santa Catarina), tidak digantikan oleh nenek moyang orang Jê Selatan, sebagaimana yang diperkirakan sebelumnya.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan ruang penyimpanan? Dalam upaya restorasi dan penggalian ini, tim arkeolog bahkan berhasil mengungkap piramida aslinya, termasuk lantai antechamber yang telah mengalami kerusakan seiring berjalannya waktu.
Sementara dari pembagian tata ruang di tempat tinggal manusia purba, Putri mengatakan, ada pembagian antara ruang tidur, makan dan pemakaman. Meski begitu, menurutnya, manusia purba yang ditemukan di Blora tersebut masih berpindah-pindah dari gua ke gua dengan metode mendekati makanan. "Hal itu dilihat dari adanya sisa-sisa binatang untuk konsumsi berupa kerang, kemudian hewan jenis vertebrata, felis (kucing), aves (unggas)," jelasnya.
Meski begitu, penelitian keberadaan fosil tersebut diperkirakan masih akan berlangsung lama hingga 10 tahun. Namun, saat ini menurutnya ada kekhawatiran yang berkembang dalam proses penelitian fosil di daerah gua karst itu. "Kurang lebih sekitar 1 kilometer dari lokasi ekskavasi ada pabrik gula yang dikhawatirkan bisa merusak situs," tuturnya.
Menurutnya, adanya getaran dari aktivitas pabrik, bisa berpengaruh pada wilayah ekskavasi. Daerah penemuan fosil manusia purba di Blora tersebut, berada di kedalaman permukaan tanah. "Fosil yang kami temukan jumlahnya ada tiga individu. Tempatnya sendiri berada di cekungan gua di kawasan karst yang berada di bawah permukaan tanah," ucapnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gua ini berada di atas gunung, dari zaman Neolitikum hingga Zaman Perunggu.
Baca SelengkapnyaTemuan tiga kerangka manusia di area situs Kumitir, kompleks istana Majapahit, menyedot perhatian para peneliti.
Baca SelengkapnyaPara peneliti percaya masih banyak artefak yang tersebar di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaProses penampakan pun hingga kini masih dilakukan oleh tim, agar dapat mengetahui identitas ketiga kerangka manusia tersebut.
Baca SelengkapnyaSarkofagus atau peti mati yang ditemukan masih disegel.
Baca SelengkapnyaArkeolog juga menemukan tumpukan kayu bakar bekas kremasi.
Baca SelengkapnyaPenelitian yang dilakukan pada 2008 lalu berhasil menemukan adanya aktivitas kehidupan manusia di tempat ini.
Baca SelengkapnyaGua ini juga pernah ditempati manusia Neanderthal.
Baca SelengkapnyaTemuan tulang manusia itu termasuk yang paling awal dari masa Neolitikum di Spanyol.
Baca SelengkapnyaPemakaman ini ditemukan di situs kota kuno peradaban Indus di India.
Baca SelengkapnyaFenomena bumi terbelah berupa bungker kuno peninggalan Kerajaan Majapahit ditemukan di Gresik.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menemukan bangunan kuno itu di kawasan Serbia.
Baca Selengkapnya