Manuver Ahok tolak Boy Sadikin jadi cawagub DKI
Merdeka.com - Sejak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu, bursa calon pendampingnya menjadi pembahasan hangat di Balai Kota.
Nama politikus PDIP Boy Sadikin, digadang kuat bakal menjadi partner Ahok memimpin Jakarta di sisa periode kepemimpinan hingga 2017. Bahkan mantan Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan Ketum PDIP Megawati telah merestui Boy.
Namun sepertinya Ahok enggak 100 persen sreg dengan sosok Boy Sadikin. Buktinya sejumlah manuver dia lakukan agar memilih cawagub lain yang lebih sesuai dengan dirinya.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
Berikut manuver Ahok tolak Boy jadi wakilnya:
Temui Megawati
Isu Boy ditunjuk PDIP jadi cawagub membuat Ahok gerah. Dia segera menemui Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di rumah, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat."Saya minta waktu sama Bu Mega. Kan saya deket secara pribadi dengan beliau, dapat simpang siur justru dari berita kalian, bilang PDIP mengusulkan satu nama, Boy Sadikin. Saya juga kaget, yang usulkan wagub kan bukan partai, tapi saya, enggak ada hubungan dengan partai. Jadi saya perlu tanya kepada beliau," kata Ahok.
Sodorkan calon lain ke Mega
Ahok tak masalah jika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merestui Boy Sadikin sebagai calon wagub DKI Jakarta. Namun berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014, kewenangan menentukan wagub DKI Jakarta menjadi kewenangan gubernur DKI Jakarta.Menurut Ahok, meski kali ini berseberangan dengan Megawati soal calon wakil wagub, hubungan mereka tetap baik-baik saja. Ahok pun mengaku sudah memberikan nama profesional pilihannya untuk menjadi pendampingnya nanti.
"Saya sudah mengajukan (nama) profesional ke Bu Mega," ungkap Ahok.
Boy kurang pengalaman
Ahok mengungkapkan, saat ini dirinya hanya butuh seorang wagub DKI Jakarta yang dapat memahami Jakarta sehingga dapat bekerja cepat. Sementara Boy, dinilainya belum memiliki kapasitas tersebut, walaupun sudah pernah menjadi anggota DPRD DKI Jakarta."Baik saja sama Pak Boy. Cuma saya berpikir kalau mau kerja lebih cepat harusnya memang pilih yang sudah pengalaman di DKI," kata Ahok saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (27/11).
Dapat restu Mega untuk pilih yang lain
Usai bertemu Mega, Ahok kembali menegaskan bahwa dirinya mendapat restu untuk memilih cawagub lain di luar nama Boy Sadikin. "Beliau serahkan kepada saya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/11). (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSurat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina
Baca SelengkapnyaBasuki T Purnama membuat keputusan mengejutkan. Ahok mundur sebagai komisaris utama Pertamina per 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri karena ingin fokus mengampanyekan pasangan capres dan cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaAhok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya