Manuver Ruki ingin buktikan KPK masih bertaring lawan koruptor
Merdeka.com - Plt Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki tak tinggal diam setelah resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal pertama yang dilakukan adalah konsolidasi internal KPK.
Setelah itu Ruki konsolidasi ke luar. Ruki sowan ke Mabes Polri dan Kejaksaan Agung. Hal itu dilakukan Ruki di tengah kisruh antara KPK dan Polri.
Ruki seperti ingin menunjukkan bahwa KPK tak lumpuh setelah dua pimpinan KPK terjerat kasus dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri. Setelah ada pimpinan KPK baru, Ruki punya taring baru melawan koruptor.
-
Kenapa KPK dan Polri harus berkolaborasi? Ini kerja sama dengan timing yang pas sekali, di mana KPK-Polri menunjukkan komitmen bersama mereka dalam agenda pemberantasan korupsi. Walaupun selama ini KPK dan Polri sudah bekerja sama cukup baik, tapi dengan ini, seharusnya pemberantasan korupsi bisa lebih garang dan terkoordinasi dengan lebih baik lagi
-
Bagaimana KPK dan Polri akan berkolaborasi? Kunjungan tersebut dalam rangka menandatangani kerja sama antara Polri dengan KPK terkait pemberantasan korupsi.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Berikut ini cerita Ruki beri peringatan pada koruptor, Selasa (24/2):
Minta 150 jaksa buat sikat koruptor
Tiga pimpinan KPK yang dipimpin Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki mendatangi Kejaksaan Agung, Senin (23/2) siang. Ruki, Johan Budi dan Zulkarnain bertemu dengan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo. Pertemuan kedua lembaga itu membicarakan sejumlah kasus korupsi.Ruki berharap, Kejaksaan terus mendukung langkah KPK dalam memberantas korupsi. Selama ini jaksa yang bekerja di KPK masih kurang yaitu hanya sekitar 95 orang. Karena itu Ruki meminta 150 jaksa lagi untuk membantu KPK."Agar kami bisa lari cepat. Tunggakan perkara di KPK masih banyak. Apalagi perkara lidik bisa ditingkatkan ke tingkat penyidikan," kata Ruki di Kejaksaan Agung, Jakarta.Menurut Ruki, KPK tidak bisa bekerja sendiri dalam memberantas korupsi. Selain butuh dana operasional besar, pegawai KPK juga masih kurang. Untuk itu, butuh institusi penegak hukum lain seperti Kejaksaan Agung menangani perkara korupsi. "Penangan perkara agar lebih cepat dan efisien," ujarnya.
Minta 50 penyidik dari Polri
Plt Ketua KPK, Taufiequrachman Ruki bertandang ke Mabes Polri pekan lalu. Dia langsung bertemu Plt Kapolri Komjen Badrodin Haiti, Kabareskrim Komjen Budi Waseso dan Kadiv Propam Irjen Syafruddin.Dalam jumpa persnya, Taufiq menjelaskan isi pertemuan mereka. Intinya soal awal mula ketegangan KPK dan Polri yang memanas sejak Komjen Budi Gunawan ditetapkan tersangka padahal sedang dicalonkan sebagai Kapolri.Selain itu, Taufiq juga memaparkan kondisi KPK yang dianggap mendahului kasus rekening gendut Komjen Budi bukan kasus lain. Dia menegaskan, yang selama ini terjadi pada KPK adalah, kekurangan penyidik."Makanya dalam pertemuan tadi, saya bilang bapak Plt Kapolri mau perkuat KPK enggak, kalau mau kita minta tambahan 50 penyidik," kata Ruki di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (20/2).Komjen Badrodin yang duduk di sebelah Ruki hanya tersenyum. Begitu juga Kabareskrim Komjen Budi Waseso. "Kata Kabareskrim langsung jawab siap, katanya siap mereka bisa kasih secepatnya, Senin besok juga bisa," pungkasnya.
Ruki tegaskan tak ada gesekan dengan Polri
Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki telah menemui pimpinan Polri di Mabes Polri Jakarta, Jumat (20/2) lalu. Usai pertemuan, Ruki menegaskan tidak ada konflik antara Polri dengan KPK."Kesimpulan saya satu, tidak ada konflik itu antara KPK dan Polri," kata Ruki dalam keterangan persnya bersama pimpinan Polri.Dengan ditemani pimpinan KPK lainnya, Ruki bertemu Plt Kapolri Badrodin Haiti dan Kabareskrim Budi Waseso. Ruki menegaskan, yang terjadi hanya gesekan dan friksi-friksi saat kedua lembaga hukum ini menjalankan tugas masing-masing."Persoalan ini tidak terjadi dengan bydesign," ujarnya.Untuk menyelesaikan persoalan antara Polri dengan KPK, Ruki akan bekerja secara maraton. Salah satunya akan intens bertemu dengan pimpinan Polri.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Saya Kira Semua Akan Alami Tekanan
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Rudianto tidak menjelaskan lebih jauh perihal perkara yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaKejagung memastikan tidak memiliki hubungan buruk dengan BPK RI.
Baca SelengkapnyaFitroh merupakan seorang jaksa dan mantan Direktur Penuntutan KPK, yang setelah 11 tahun bertugas di lembaga antirasuah kini ditarik kembali ke Kejagung.
Baca SelengkapnyaNawawi Pomolango mewanti-wanti tidak mau ada lagi "ikan busuk dari kepala".
Baca SelengkapnyaPolisi janji akan mengusut kasus ini secara profesional dan sesuai undang-undang yang berlaku.
Baca SelengkapnyaMa’ruf Amin meminta Nawawi Pomolango bekerja lebih baik.
Baca SelengkapnyaBahkan, menurut dia, ada juga yang melakukan cara kasar untuk mengintimidasi dan berlindung dalam simbol-simbol dan atribut kekuasaan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Kapolda Metro Jaya berjanji segera menuntaskan dua kasus pimpinan KPK yaitu Firli Bahuri dan Alexander Marwata.
Baca SelengkapnyaKejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK
Baca SelengkapnyaKepada presiden terpilih KPK berharap RUU Perampasan Asen disahkan
Baca SelengkapnyaTak tanggung-tanggung, diduga sebanyak 93 pegawai lembaga antirasuh terlibat dalam skandal pungli ini.
Baca Selengkapnya