Marah Dibangunkan Kerja, Pria di Palembang Aniaya Istri
Merdeka.com - Hanya gara-gara dibangunkan untuk kerja, seorang pria berinisial AG malah menganiaya istrinya, AP (22). Tak terima, ibu rumah tangga itu melaporkan kasus ini ke kantor polisi.
Peristiwa itu bermula saat teman terlapor datang untuk berangkat berdagang di Pasar Induk Jakabaring Palembang, Senin (26/10) pagi. AP pun membangunkan suaminya yang sedang tidur pulas di kamar indekos di Jalan Panca Usaha, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.
Bukannya bangun, terlapor malah marah-marah dan main tangan. Pelapor dipukuli suaminya dengan tangan kosong hingga mengalami sakit di punggung, dada, dan perut.
-
Bagaimana cara sang istri membuat suaminya babak belur? Si suami babak belur sampai bibirnya nyonyor dipukulin si istri.
-
Apa yang terjadi pada pengantin wanita di Palembang? Mempelai wanita yang diketahui bernama Dwi Octaviani meninggal secara tiba-tiba usai ijab kabul.
-
Apa yang dilakukan Polwan tersebut terhadap suaminya? Tersangka berinisial Briptu FN diketahui membakar suaminya secara hidup-hidup.
-
Kenapa Polwan tersebut membakar suaminya? Seorang Polwan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan suaminya sendiri karena diduga mengalami baby blues.
-
Kenapa pelaku melakukan perundungan? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku kesal karena korban mengaku sebagai anggota geng yang dipimpin pelaku. Padahal korban bukan menjadi bagian dari geng pelaku.
-
Bagaimana Polwan tersebut membakar suaminya? Tersangka berinisial Briptu FN diketahui membakar suaminya secara hidup-hidup.
Kemudian, terlapor mengusir korban dari kontrakan. Lantaran tak ada kendaraan dan menunggu jemputan keluarga, korban kembali menjadi bulan-bulanan suaminya.
"Saya cuma bangunkan dia untuk kerja karena temannya menjemput. Tapi dia marah-marah dan memukuli saya," ungkap AP saat melapor ke SPKT Polrestabes Palembang, Selasa (27/10).
AP mengaku sebenarnya perlakuan kasar suaminya sudah sering dialaminya sejak menikah, terkadang hanya masalah sepele. Namun dia masih bersabar karena mempertimbangkan nasib anaknya kelak.
"Hari Minggu kemarin saya dipukuli juga waktu saya disuruh menjemput anak. Saya tidak bisa karena lagi sibuk, padahal dia cuma santai-santai saja di rumah," kata dia.
Kini, AP tak sanggup lagi tinggal serumah dengan terlapor. Apalagi AP sudah malu dengan tetangga yang sering mendengar keributan dengan suaminya.
"Saya pernah ditarik dari rumah, saya ditendang. Tetangga lihat waktu itu, saya masih tahan malu. Sekarang saya tak tahan lagi, saya minta dia ditangkap biar kapok," harapnya.
Kasubag Humas Polrestabes Palembang AKP Irene mengatakan, laporan dimasukkan dalam dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan dilimpahkan ke penyidik unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim. Selanjutnya para saksi akan dimintai keterangan termasuk terlapor.
"Jika terbukti dijadikan tersangka dan ditangkap. Ancaman hukumannya mulai tiga tahun sampai 20 tahun penjara," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka menganiaya istri karena tidak diberi uang dan tidak punya lauk saat mau makan
Baca SelengkapnyaEmosi karena Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Palembang Siram Istri dengan Air Mendidih
Baca SelengkapnyaER mengaku rumah tangganya selama ini tak masalah. Ia juga menjemput istrinya pulang kerja tepat waktu.
Baca SelengkapnyaKeduanya lalu dianiaya oleh terduga pelaku menggunakan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaPria berinisial AA cekcok dengan istrinya D karena dicueki ketika pulang ke rumah. Sang istri didorong hingga terjatuh dan akhirnya meninggal.
Baca SelengkapnyaKasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terjadi di Depok, Jawa Barat, di mana seorang suami dengan kejam menikam istrinya sendiri.
Baca SelengkapnyaKondisi A sempat lumayan parah sehingga tidak bisa bangun selama dua hingga tiga hari.
Baca SelengkapnyaPermintaan pisah itupun menyulut amarah dari terduga pelaku, sehingga terjadilah penganiayaan.
Baca SelengkapnyaMenurut keterangan korban, kata Bintoro, kejadian berawal dari korban yang mengenal terlapor dari media sosial. Kemudian keduanya bertemu di apartemen terlapor.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, pelaku merasa sakit hati kepada korban, hingga niat untuk membunuh.
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPelaku melukai istrinya menggunakan senjata tajam kemudian menyerahkan diri ke polisi.
Baca Selengkapnya