Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Marahnya Jenderal Yani saat Aidit sebut TNI AD bikin bangkrut negara

Marahnya Jenderal Yani saat Aidit sebut TNI AD bikin bangkrut negara Ahmad Yani dilantik. ©sumber buku Amelia A.Yani/Achamd Yani Tumbal Revolusi

Merdeka.com - Tahun 1963 hingga 1965 tercatat sebagai tahun-tahun terpanas hubungan TNI AD dan Partai Komunis Indonesia. Saling gertak antara kedua pihak terus terjadi.

Tahun 1960-an, perekonomian Indonesia terus merosot. Di sisi lain, TNI membeli persenjataan dalam jumlah besar dari Blok Timur. Alutsista itu akan dipakai untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda.

Hal ini pun jadi peluru bagi Ketua Comite Central PKI DN Aidit untuk menyerang TNI AD. Aidit menyebut TNI AD lah yang bikin bangkrut negara.

"TNI AD lah sumber kebobrokan ekonomi dan konsumen terbesar uang rakyat," serang DN Aidit.

Hal ini langsung ditanggapi dengan geram oleh Menteri/Panglima Angkatan Darat Jenderal Ahmad Yani. "Biar ada 10 Aidit pun tak akan bisa memperbaiki ekonomi kita," tegas Yani seperti ditulis dalam Buku Sejarah TNI yang diterbitkan oleh Pusat Sejarah Mabes TNI tahun 2000.

Serangan Aidit pada Jenderal Yani dan kelompoknya terus berlangsung. Munculah sebutan tentara Nekolim atau neo kolonialisme, barisan jenderal Pentagon hingga akhirnya yang paling terkenal adalah isu Dewan Jenderal.

Ketika itu PKI meminta buruh tani dipersenjatai untuk kepentingan bela negara. Perdana Menteri China Chou En Lai sudah menyatakan siap memberikan 100.000 pucuk senjata. Namun TNI AD menggagalkan ambisi ini. Angkatan kelima pun tak pernah dibentuk.

Aksi PKI menunggangi buruh dan petani merampas negara berbenturan juga dengan TNI AD. Puncaknya adalah peristiwa Bandar Betsy di Simalungun, Sumatera Utara. Ribuan petani menyerobot tanah milik Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Seorang anggota TNI, Pelda Soedjono tewas dicangkul.

Panglima Angkatan Darat Jenderal Ahmad Yani marah besar mendengar hal itu. Yani meminta kasus itu diusut tuntas. Pelda Soedjono sedang menjalankan tugas negara ketika tewas dikeroyok.

"Bisa timbul anarki dalam negara kalau kasus ini dibiarkan!" ujar Yani marah.

Kemarahan itu dibawanya saat menghadiri HUT Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) tanggal 15 Juli 1965 di Jakarta, Yani menumpahkan kemarahannya pada PKI.

"RPKAD harus tetap memelihara kesiapsiagaan yang merupakan ciri khasnya dalam keadaan apapun, terutama dalam keadaan gawat ini. Asah pisau komandomu, bersihkan senjatamu," kata Yani.

Kurang dari tiga bulan kemudian, Gerakan G30S yang dikomandani Letkol Untung menculik enam jenderal dan satu perwira TNI AD. Yani menjadi salah satu korban penculikan itu.

Aidit yang menjadi salah satu otak peristiwa itu pun bernasib tragis. Dia ditangkap di rumah persembunyiannya di Yogyakarta. Tak ada sumber resmi soal kematiannya. Hanya ada kesaksian dia dibawa ke sebuah markas tentara di wilayah Boyolali. Di sebuah sumur tua Aidit diberondong peluru hingga tewas. Kuburnya tak diketahui hingga kini.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Lucu Kolonel TNI Disuruh Bicara Bahasa Jawa Saat Beli Senjata di Eropa Timur
Kisah Lucu Kolonel TNI Disuruh Bicara Bahasa Jawa Saat Beli Senjata di Eropa Timur

Di tengah misi pembelian senjata TNI kadang terselip humor yang mengundang senyum.

Baca Selengkapnya
Misi Rahasia TNI AU Mau Mengebom Pangkalan Inggris di Singapura
Misi Rahasia TNI AU Mau Mengebom Pangkalan Inggris di Singapura

Tengah Air Base jadi markas pesawat jet tempur Inggris. Dijaga kuat dengan rudal antipesawat udara.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Blak-blakan Ahli Militer, Ada Prajurit TNI Jual Senjata ke KKB
VIDEO: Blak-blakan Ahli Militer, Ada Prajurit TNI Jual Senjata ke KKB

Peneliti dan Ahli Militer Made Tony Supriatna menjelaskan kondisi di Papua.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya

Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Orang Belanda Diusir dari Indonesia Tahun 1957, Berbondong-bondong Naik Kapal Laut
Potret Lawas Orang Belanda Diusir dari Indonesia Tahun 1957, Berbondong-bondong Naik Kapal Laut

Potret lawas orang-orang Belanda berbondong-bondong naik kapal laut saat diusir dari Indonesia beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya
PDIP Desak Prabowo Minta Maaf Usai Sebut Bung Karno Pakai Alutsista Bekas
PDIP Desak Prabowo Minta Maaf Usai Sebut Bung Karno Pakai Alutsista Bekas

Hasto menganggap keliru calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto soal Presiden ke-1 RI Soekarno gunakan alutsista bekas saat bebaskan Irian Barat.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI: Jangan Terus Tuduh TNI Produk Orde Baru
Panglima TNI: Jangan Terus Tuduh TNI Produk Orde Baru

Jangan selalu menyematkan produk orde baru ke TNI. Karena TNI terbuka, dan tak menutupi segala kasus yang terjadi.

Baca Selengkapnya
Marinir Belanda Kesal, Jaket Perwira Kopassus Dijadikan Sasaran Lempar Pisau
Marinir Belanda Kesal, Jaket Perwira Kopassus Dijadikan Sasaran Lempar Pisau

Kesal tak bisa mengalahkan kapten baret merah Indonesia, mereka melampiaskannya pada jaket militer tersebut.

Baca Selengkapnya
Proses Masuknya Jepang ke Indonesia,  Lengkap dengan Kronologi Waktu dan Penjelasannya
Proses Masuknya Jepang ke Indonesia, Lengkap dengan Kronologi Waktu dan Penjelasannya

Proses masuknya Jepang ke Indonesia berawal pada masa Perang Dunia II pada tahun 1942.

Baca Selengkapnya
Kisah Lucu Perwira TNI AU Saat Mau Beli Jet Tempur di Cekoslovakia
Kisah Lucu Perwira TNI AU Saat Mau Beli Jet Tempur di Cekoslovakia

Mayor Boediardjo mendapatkan tugas khusus, melobi negara Blok Timur untuk menjual jet tempur mereka ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kolonel & Jenderal Tak Berani, Kapten Baret Merah Terjun Pimpin Operasi Tempur di Papua
Kolonel & Jenderal Tak Berani, Kapten Baret Merah Terjun Pimpin Operasi Tempur di Papua

Jenderal, Kolonel, Letnan kolonel tak ada yang berani mengacungkan tangan. Pilihan jatuh pada seorang kapten baret merah.

Baca Selengkapnya
Cureng, Pesawat Bekas Jepang Dipakai TNI Mengebom PKI
Cureng, Pesawat Bekas Jepang Dipakai TNI Mengebom PKI

Misi TNI AU mengebom Basis PKI dengan pesawat Cureng peninggalan Jepang.

Baca Selengkapnya