Marak aksi perampokan dengan target sekolah SMA di Brebes
Merdeka.com - Kasus pencurian terhadap Sekolah Menengah Atas marak terjadi di Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Di awal tahun 2018 ini, tercatat terjadi 3 kasus pencurian yakni di SMK Bhara Trikora, SMA Muhammadiyah Paguyangan, dan SMK Maarif NU Paguyangan.
Peristiwa pencurian terakhir di SMK Maarif NU Paguyangan yang terjadi pada Senin (12/3) sekitar pukul 02.00 WIB. Pelaku membobol ruang laboratorium Komputer. Akibat kejadian ini, kerugian ditaksir mencapai Rp 69 Juta.
Kepala SMK Maarif NU Paguyangan, Mardiyanto mengungkapkan aksi pencuri terekam cctv. Mereka berjumlah tiga orang. Mereka diduga masuk dari gedung belakang di arah utara bangunan sekolah.
-
Kapan pencurian toko ponsel di Pekanbaru terjadi? Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra mengatakan pencurian terjadi sekitar pukul 04.15 WIB.
-
Siapa pelaku pencurian toko ponsel di Pekanbaru? Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku hanya 1 orang.Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra mengatakan pencurian terjadi sekitar pukul 04.15 WIB. Pelaku diketahui seorang laki-laki mengenakan baju kaus hitam, celana training, dan kain penutup wajah.
-
Dimana pencurian handphone terjadi? Sebelumnya sebuah toko ponsel Fajar Store di Jalan Delima, Kelurahan Tabek Gadang, Kecamatan Bina Widya Pekanbaru dibongkar maling, Minggu (17/3/2024) sekitar pukul 04.15 WIB.
-
Dimana kejadian penjarahan terjadi? Dalam tayangan yang beredar, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi kecelakaan dengan membawa kresek dan karung untuk membawa pulang susu kaleng yang berserakan di jalan raya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa saja yang mengajar di sekolah pencuri? Pengajar dari tempat ini yaitu anggota geng, dan pelaku kriminal yang pernah dihukum.
"Saya yang kebetulan pertama kali mengetahui pencurian. Sekitar pukul 07.30 Wib pas berkeliling untuk persiapan Ujian Tengah Semester (UTS)," katanya, Senin (12/3).
Pagi itu, Mardiyanto melewati tangga yang berada di selatan ruang laboratorium Komputer. Di tangga itu, dia merasa ada kejanggalan, chasing atau bungkus komputer berserakan di bawah tangga.
"Karena curiga, saya lalu memanggil petugas keamanan dan tukang kebun kenapa kok CPU berserakan?," ungkapnya.
Baru diketahui kemudian, dari hasil rekaman CCTV, aksi pelaku terekam pada saat di lapangan tengah sekolah dan di deretan ruang kantor. Tepatnya kamera CCTV tiga dan lima. Satu pelaku menggunakan penutup mulut. Akan tetapi, wajah ketiga pelaku sudah terlihat jelas ciri-cirinya.
"Sangat jelas ciri-ciri para pelakunya. Dari rekaman mereka melakukan aksinya kurang lebih satu jam," ujarnya.
Barang yang digondol pelaku yakni 18 CPU, 18 montor LCD, dan dua proyektor. Rinciannya, 12 CPU itu diambil isinya saja sementara yang enam dibawa beserta chasingnya.
Saat ini, pihak Polsek Paguyangan masih melakukan olah tempat kejadian perkara.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dari dua SMA ini memang sudah berjanjian untuk tawuran
Baca SelengkapnyaModusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaMereka masuk secara paksa ke dalam ruang Laboratorium dengan merusak pintunya, lalu setelah di dalam ruang Lab para pelaku mengambil
Baca SelengkapnyaAkibat tawuran satu orang alami luka bacok di bagian punggung.
Baca SelengkapnyaAksi penyerangan terhadap dua SMAN tersebut pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan oleh dua siswa SMK inisial AP (17) dan PAF (17) kepada korban MR saat ketiganya hendak terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaPelaku terakhir kali beraksi dengan mengaku sebagai anggota Polri.
Baca SelengkapnyaMencegah kejahatan serupa terulang, polisi menggencarkan patroli.
Baca SelengkapnyaToko di samping kantor polisi tapi kemalingan berkali-kali. Bagaimana bisa? simak kronologinya
Baca SelengkapnyaSekolah akan tegas terhadap siswa yang terlibat perundungan dan hukum.
Baca Selengkapnya