Marak begal, JK minta Menteri Anies cegah kekerasan di sekolah
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengaku mendapatkan instruksi dari Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait persoalan begal yang merajalela di beberapa daerah.
Anies mengatakan, menurut JK, persoalan begal erat kaitannya dengan pendidikan di Indonesia. "Pak JK menyatakan pasti ada yang salah dengan pendidikan kita. Pendidikan itu ada 3 aspek, aspek keluarga, aspek sekolah, dan aspek lingkungan. Jadi pendidikan itu bukan sama dengan sekolah ya, tapi ketiga-tiganya," tutur Anies di kantor Wapres, Jakarta, Senin (2/3).
Anies menegaskan, sistem pendidikan di Indonesia perlu diperbaiki dari 3 aspek tersebut. Bahkan, lanjut Anies, Indonesia juga perlu mengkaji ulang banyak hal, termasuk permainan anak-anak yang masuk ke Indonesia juga gejala kekerasan di tingkat sekolah. Pihak sekolah, lanjut Anies, perlu bersikap responsif terhadap kondisi dan perilaku anak-anak sekolah.
-
Apa itu keperjakaan? Keperjakaan bukanlah kondisi medis, melainkan suatu konsep sosial dan budaya. Seorang pria dianggap perjaka jika ia belum pernah melakukan hubungan seksual.
-
Siapa yang membacok pelajar di Bogor? 'Tiba-tiba pelajar dari sekolah lain dari belakang menganiaya dengan membacok P di pinggang dan I di kepala. Setelah membacok pelajar tersebut langsung pergi,' ujarnya.
-
Siapa yang berjuang untuk pendidikan di Indonesia? Melalui kerja keras dan pengorbanannya, maka ada banyak generasi yang berhasil terlepas dari kebodohan.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Kenapa pelajar dibacok di Bogor? Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya. Karena jalanan macet, motor yang dikendarai A, I dan P menabrak motor di depannya.
-
Dimana pelajar di Bogor dibacok? 'Korban P luka di pinggang mendapatkan tiga jahitan, dan korban I luka di kepala dapat tiga jahitan. Keduanya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, selanjutnya kami mencari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan,' kata Sudar, Jumat (7/6). Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya.
Anies meminta semua pihak untuk tidak menganggap remeh kejadian atau kekerasan di tempat lain. "Terus lingkungan juga begitu, kalau melihat lingkungan yang sudah berkumpul, beraktivitas bersama, diperhatikan jika ada kecenderungan melakukan kekerasan, cepat-cepat masyarakat itu harus merespons. Sekolah, keluarga, lingkungan. Itu yang harus saya sampaikan kepada Pak JK," tutur Anies.
Pihak kementerian, lanjut Anies akan merespon tindak kriminal begal melakukan dialog dengan berbagai pihak, antara lain guru, siswa, orang tua murid, dan para pakar untuk membicarakan persoalan begal dari sisi pendidikan.
Anies menambahkan, persoalan begal harus dilihat dari semua aspek. "Ini harus diliat sama sama," tutur Anies.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai maraknya aksi begal justru menunjukkan ada fenomena yang harus diperbaiki. JK pun telah meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan untuk melakukan penelitian terkait penyebab dari aksi yang sering dilakukan oleh para pelajar.
"Ini ada fenomena yang harus kita perbaiki. Tadi barusan di mobil saya bicara dengan Anies menteri, ini fenomena apa?" kata JK di kediamannya di Makassar, Jumat (27/2).
Kalla mengatakan para pelaku pun bahkan terdiri dari para remaja berusia sekitar 15 tahun. Dengan demikian, menurut JK, terdapat hal yang salah dalam sistem pendidikan yang diterapkan saat ini.
"Berarti terjadi suatu ada masalah di sistem pendidikan kita ini. Jadi kita harus teliti kemudian atasi ada apa," jelas JK.
Aksi begal ini, kata dia, justru dimulai dari perilaku bullying terhadap para junior mereka. Namun, kemudian perilaku buruk ini semakin membesar dan tersebar luas hingga ke sejumlah daerah, seperti di Jakarta, Tangerang, dll.
"Jadi saya tadi minta agar segera bikin penelitian. Segera para ahli-ahli, apa yang terjadi di pendidikan. Apakah sistem belajar kita tidak intensif lagi, tidak ketat lagi," terang Kalla. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi khawatir dengan kasus bullying yang terjadi akhir-akhir ini
Baca SelengkapnyaHeru Budi mengatakan, kepala sekolah bertanggung jawab terkait keamanan peserta didik di sekolah.
Baca SelengkapnyaMuhadjir juga mengingatkan agar guru dan pimpinan sekolah senantiasa mengedukasi siswa dan siswi tentang buruknya praktik perundungan.
Baca SelengkapnyaMereka yang agresif akan menganggap bahwa sifat toleransi itu menunjukkan kelemahan.
Baca SelengkapnyaAyo Rukun merupakan akronim dari Aksi Gotong Royong Berantas untuk Kekerasan dan Perundungan.
Baca SelengkapnyaDeretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.
Baca SelengkapnyaHeru mengimbau siswa fokus belajar serta menaati peraturan sekolah.
Baca SelengkapnyaSelain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebutkan, tidak akan segan-segan langsung mencopot kepala sekolah yang terindikasi memberatkan siswa dan orang tua siswa dengan melakukan pungli.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta menanyakan Anies tentang fenomena perundungan di dunia pendidikan.
Baca Selengkapnya