Marak Penjualan Harley Davidson via Online, KPK Serahkan Nama Pemiliknya ke Kemenkeu

Merdeka.com - Gaya hidup Mario Dandy menjadi perhatian publik setelah terlibat kasus penganiayaan. Apalagi Dandy kerap pamer kemewahan di media sosial, mulai dari kendaraan Jeep Rubicon hingga Harley Davidson.

Setelah ditelusuri, kedua kendaraan mewah tersebut tak tercantum dalam laporan harta kekayaan ayahnya, Rafael Alun Trisambodo sebagai pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu. Buntutnya, Rafael diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Bersamaan dengan itu, penjualan moge Harley Davidson marak di situs jual beli daring. Sejumlah pihak menduga moge tersebut dijual buntut dari kasus Mario Dandy.

Hal ini turut menjadi atensi KPK yang memastikan bakal menelusuri banjirnya penjualan motor Harley Davidson bekas di situs jual beli online. KPK pun tengah mengumpulkan nama-nama ASN Kemenkeu yang terkait dengan penjualan moge itu.

"Kalau dibilang jual massal, ya kita pasti amati, kalau ada namanya, sekarang kita angkut nama nama penjual ke Irjen Kemenkeu, ini nama nama ini pegawai siapa sih?" kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan saat konferensi pers di Kantor KPK, Jakarta, Rabu (1/3).

Menurut Pahala, nama-nama itu diserahkan ke pihak Kementerian Keuangan melalui Inspektur Jenderal. Pahala menduga, pihak yang menjual moge-moge itu berasal dari ASN Ditjen Pajak.

"Sekarang kita angkut nama-nama penjualnya ke Irjen Kementerian Keuangan. Ini kan nama-nama ini pegawai siapa sih, kita menduga kan ini pegawai Dirjen Pajak," ungkapnya.

"Kita bawa ke Irjen Kemenkeu untuk dicarikan, ada enggak nama pegawainya. Bisa jadi bukan pajak, bisa jadi istri, anak, kita enggak tahu," kata dia.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah memerintahkan pembubaran klub moge Blasting Rijder DJP yang merupakan klub moge ASN Ditjen Pajak.

Sri Mulyani melalui akun media sosialnya @smindrawati meminta pembubaran klub bernama Blasting Rijder DJP yang terungkap ke publik usai sebuah foto Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo tengah mengendarai moge beredar di media sosial.

Menurut Sri, beredarnya foto Dirjen Pajak Suryo Utomo bersama para pegawai pajak tengah menaiki motor gede alias moge bareng klub Blasting Rijder DJP telah menimbulkan kemarahan masyarakat.

"Kalau anda keliatan mewah bukannya anda keliatan keren, malah rakyat marah, dan anda dalam posisi defensif," kata Sri Mulyani.