Marak perkosaan, ribuan perempuan aksi 1.000 lilin di Semarang
Merdeka.com - Menanggapi maraknya aksi pemerkosaan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak, ribuan aktivis perempuan dari berbagai organisasi melakukan aksi peduli perempuan dan anak di Jawa Tengah beserta para pelajar di Kota Semarang, Jawa Tengah Jumat (3/6) malam.
Mereka menggelar aksi '1.000 Lilin Keprihatinan' menolak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Tampak hadir Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko dan Sekda Pemprov Jateng Sri Purnomo dan beberapa tokoh perempuan di Jawa Tengah. Beberapa tokoh itu adalah anggota DPR RI dari PDI P Agustina Wilujeng, Wakil Wali Kota Semarang Heavearita Gunaryanti dan istri Gubernur Jawa Tengah Siti Atikoh Supriyanti Ganjar.
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Bagaimana konflik vertikal di masyarakat bisa terjadi? Konflik vertikal di masyarakat mencerminkan dinamika kekuasaan dan ketidaksetaraan yang melekat dalam struktur sosial.
-
Siapa yang menganggap kekerasan sebagai bagian dari otoritas? Dalam keluarga yang besar dan hierarkis, otoritas orang tua hampir tidak terbantahkan, dan kekerasan dianggap sebagai bagian dari otoritas tersebut.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Siapa yang beresiko mengalami masalah karena kekerasan? Anak-anak yang mengalami atau menyaksikan kekerasan, trauma, pelecehan, atau penelantaran cenderung mengalami kesulitan kognitif di satu atau lebih bidang dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengalami hal-hal tersebut.
Aksi 1.000 lilin menolak kekerasan yang tergabung dalam Gerakan Anti Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Jawa Tengah ini dimulai dengan berkumpul di Halaman Kantor Pemprov Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Kota Semarang.
Dalam orasinya, Koordinator Aksi Nuniek Sriyuningsih menyatakan sikap bahwa aksi kekerasan yang terjadi saat ini bersumber pada kultur patriarki menyebabkan ketimpangan relasi kuasa. Gender laki-laki masih dianggap sebagai pemilik sifat kuat dan perempuan pemilik sifat lemah.
"Sehingga lahirlah diskriminasi terhadap perempuan. Kemudian, anak-anaklah menjadi kelompok paling rentan. Keyakinan atas relasi gender yang timpang ini ditambah dengan faktor ekonomi, kemajuan teknologi dan materi pornografi serta minuman keras seringkali jadi pemicu agresi tindak kekerasan dan pemerkosaan," ungkap Nuniek.
Untuk itu, Gerakan Anti Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Jawa Tengah menyatakan sikap; mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap anak dan perempuan. Mendorong masyarakat berani melaporkan kasus kekerasan yang terjadi di lingkungannya.
"Kemudian kami juga mendesak aparat penegak hukum untuk tegas dalam penegakan hukum dengan memidanakan pelaku kekerasan dan perkosaan dengan sangat memperhitungkan keadilan korban. Lalu, mendorong Pemerintah Daerah Jawa Tengah dan 35 kabupaten/kota se Jawa Tengah beserta seluruh elemen masyarakat giat melakukan sosialisasi sebagai upaya pencegahan terjadinya kekerasan sampai di tingkat desa," ungkapnya.
Kemudian juga, Nuniek menambahkan mendesak. DPR RI segera mensahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksual dengan memastikan substansi dalam RUU yang memuat sistem hukum yang menjamin pemenuhan hak korban, penyediaan akses layanan yang didukung oleh komitmen anggaran pemerintah.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko menyatakan mendukung aksi yang digelar oleh ribuan aktifis dan pelajar yang mayoritas perempuan tersebut. Bahkan, Heru menyatakan sepakat dengan tuntutan dan pernyataan sikap dari aksi tersebut.
"Pada intinya, kita sepakat dan ikut mendorong tuntutan dari aksi ini. Perlu saya yakinkan, Pemprov Jawa Tengah mendukung penolakan upaya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Untuk itu, sebagai orang tua baik orang tua laki-laki dan perempuan harus menjadi pelopor untuk menolak kekerasan di keluarganya masing-masing," ujarnya.
Istri Gubernur Jawa Tengah, Siti Atikoh Supriyanti Ganjar sebagai Ketua PKK Jawa Tengah menegaskan yang paling terpenting saat ini adalah berusaha secara bersama-sama agar di Jawa Tengah menjadi wilayah aman dan nyaman bagi perempuan dan anak.
"Mari bersama-sama bahu membahu menjadikan Jawa Tengah sebagai wilayah yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak-anak kita. Jangan sampai muncul lagi kasus-kasus kekerasan yang menimpa terhadap perempuan dan anak-anak di Jawa Tengah," tegasnya.
Usai berorasi, ribuan perempuan dengan membawa lilin menyala melakukan aksi jalan kaki sejauh 500 meter lebih menuju ke Lapangan Simpang Lima Kota Semarang. Usai sampai di sana, mereka kemudian juga mengelilingi sekali bundaran Simpang Lima.
Kemudian, aksi simpatik yang sempat menutup separuh jalan Lapangan Simpang Lima diwarnai dengan aksi tandatangan dukungan pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksual di atas spanduk putih sepanjang lima meter. Aksi ini juga sempat diwarnai dengan aksi teatrikal. Yang kemudian ditutup dengan berdoa bersama oleh tokoh lintas agama di Jawa Tengah.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivis menyoroti pola-pola kekerasan terhadap perempuan yang tak kunjung disikapi secara serius oleh negara.
Baca SelengkapnyaWarung remang-remang diduga sarang maksiat dibakar sejumlah warga di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Rabu sore.
Baca SelengkapnyaPolitisi Rieke DIah Pitaloka bahas soal korban KDRT yang memutuskan kembali ke pasangannya.
Baca SelengkapnyaBudaya patriaki memiliki andil cukup besar dalam penyebaran paham radikal pada kaum perempuan.
Baca SelengkapnyaKasus kekerasan seksual di Indonesia hingga saat ini masih marak di lingkungan masyarakat maupun lingkungan pendidikan
Baca SelengkapnyaPaling tinggi yang dilaporkan adalah KDRT. Kemudian di posisi kedua kasus pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaKerusuhan meluas bahkan sampai di ibu kota Irlandia Utara, Belfast.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut viral di sejumlah akun media sosial hingga grup WhatsApp. Video menampilkan aksi kekerasan yang dilakukan sejumlah wanita kepada korban.
Baca SelengkapnyaBerikut penyebab KDRT yang sering menjadi pemicunya.
Baca SelengkapnyaDeretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.
Baca Selengkapnya