Marbot berhaji: Allah panggil saya, Allah yang menanggung
Merdeka.com - Awalnya tidak terlintas dalam pikiran Jumari (70) bisa berangkat ke Arab Saudi untuk berhaji. Ia sadar, untuk berangkat ke Tanah Suci butuh uang tak sedikit. Pada akhirnya, doa Jumari akhirnya terkabul.
Jumari hanyalah seorang marbot masjid di daerah Pamulang, Tangerang Selatan. Tidak ada uang untuk mendaftar. Tapi Allah memberikan cara lewat tangan orang lain. Suatu hari, Jumari didatangi seorang jaksa dan ditawari untuk naik haji.
"Bapak mau haji gak? Lah saya mah mau saja," kata Jumari menceritakan kisahnya sebelum keberangkatan ke Madinah di asrama haji Pondok Gede, Minggu (30/07).
-
Bagaimana Pak Rohmat bisa berangkat haji? Diawali dari niat tersebut, mereka mampu melunasi talangan haji berkat kegigihan dalam menabung.
-
Apa artinya 'haji'? Menurut istilahnya, Haji tak lain berasal dari bahasa Arab 'Hagg' yang berarti berziarah. Maka dari itu, makna haji sendiri yakni merupakan ibadah berupa ziarah yang dilakukan ke Kota Suci Mekkah dalam rangka meningkatkan keimanan dan takwa seseorang terhadap Allah SWT.
-
Siapa yang menemani Pak Rohmat saat haji? Menjelang keberangkatannya ke tanah suci, Rohmat mengaku bahagia bisa turut berangkat bersama istri dan ratusan jemaah haji asal Blora lainnya.
-
Apa gelar yang diberikan kepada orang yang sudah haji? Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing dengan penyebutan gelar Haji atau Hajah. Tidak bisa dipungkiri, masyarakat Indonesia memiliki tradisi memberi gelar 'Haji' atau 'Hajah' di depan nama orang usai menunaikan ibadah Haji.
-
Siapa yang percaya kalau ngantar haji bisa ikut haji? Salah satu pengantar jemaah haji, Samsinar rela menempuh perjalanan sekitar 120 kilometer dari kampung halamannya Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto ke Asrama Haji Sudiang Makassar.
-
Kenapa Nakata berangkat haji? “Sangat sedih ya. Harusnya ibu yang berangkat haji tapi sudah dipanggil Allah. Jadi ini amanah untuk menggantikan ibu“
Jumari tak menyangka mendapat tawaran haji. Selama ini yang dibantu berangkat adalah para ustaz, sementara dia hanya seorang marbot. "Allah yang panggil saya, saya yakin itu," katanya dengan mata berkaca-kaca.
Setelah menanti selama 6 tahun, Jumari dapat berangkat haji tahun ini. Bahkan, persiapan menjelang keberangkatan dibantu orang lain. Banyak tetangga membantu.
"Saya percaya, Allah yang panggil, Allah yang tanggung. Dia gak akan sia-siakan saya," ucapnya penuh syukur.
Sesampainya nanti di Tanah Suci, ayah dari 5 anak ini akan mendoakan Jaksa yang memberangkatkannya. Ia juga akan mendoakan keluarga, teman, tetangga yang banyak membantu keberangkatannya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bersama sang ibu, remaja asal Tambora-Jakarta Barat ini tiba di Madinah pada Ahad (12/5) pagi.
Baca SelengkapnyaUstaz Subki adalah seorang marbut di Masjid Jami' Hudallah yang terletak di jalan Puspogiwang, Gisikdrono, Semarang.
Baca SelengkapnyaMenabung sejak 1996, pada tahun 2012 mereka berhasil mendaftar sebagai calon jamaah haji.
Baca SelengkapnyaSejumlah jamaah haji sujud syukur tak lama setelah pesawat mendarat di Bandara Adisoemarno, Boyolali
Baca SelengkapnyaMomen polisi menangis saat melepas jemaah haji berangkat ke Tanah Suci ini viral, banjir doa warganet.
Baca SelengkapnyaKisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaSeorang haji backpaker cerita saat ia tidur di Muzdalifah dengan menggunakan alas kardus.
Baca SelengkapnyaChintami pun mengaku tak menyangka jika dirinya akan berangkat Haji pada tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPensiunan TNI AU berpangkat Kapten panik tersesat ketika Umrah, beruntung ada sosok wanita yang menolongnya.
Baca SelengkapnyaVideonya viral dan membuat warganet merinding sekaligus kagum dengan pertolongan Allah.
Baca Selengkapnya