Mardani Ali Sera: Papua Perlu Cinta dari Kita Semua
Merdeka.com - Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera angkat bicara terkait insiden yang terjadi di Manokwari, Papua Barat. Unjuk rasa yang berujung rusuh itu disebut dipicu oleh insiden kekerasan dan pengusiran mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang pada 16 Agustus lalu. Menurut Mardani, menyelesaikan masalah ini harus dengan kepala dingin dan hati yang lapang.
"Yang pertama, semua pihak harus berhati lapang dan berkepala dingin. Papua perlu cinta dari kita semua. Tidak boleh ada sikap-sikap yang emosional," jelasnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (19/8).
Insiden tersebut, lanjutnya, tak akan terjadi jika tak ada sebabnya. Dalam persoalan ini menurutnya jangan mencari siapa yang salah tapi dimana letak kesalahan. Kemudian penanganannya harus dengan duduk bersama mencari solusi.
-
Bagaimana solusi penyelesaian konflik Papua? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Bagaimana cara menghindari saling menyalahkan saat konflik? Ketika terjadi perbedaan pendapat atau konflik, penting untuk menghindari sikap saling menyalahkan. Fokuslah pada menemukan solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut.
-
Siapa yang harusnya saling peduli? Sebuah hubungan percintaan pasti dilakukan oleh dua insan yang saling menyayangi dan memberi perhatian.
-
Kenapa konflik terjadi? Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
"Jangan mencari siapa yang salah. Tapi cari dimana letak yang salah. Duduk bareng, ayo sayangi Papua seperti kita menyayangi yang lain. Harus lebih banyak lagi kasih sayang kita pada Papua. Indonesia sangat perlu mencurahkan perhatian sepenuhnya pada Papua. Jadi kalau hatinya lapang, kepalanya dingin, masalah Papua selesai," jelasnya.
"Kalau ada yang minta maaf ada yang salah, kita minta maaf," imbuhnya.
Terkait adanya informasi pembakaran bendera, Mardani mengatakan hal itu harus disikapi dengan kepala dingin. Bukan dengan amarah. Satu orang oknum yang melakukan pembakaran tidak mencerminkan banyak orang.
"Nanti ada bendera kita dibakar, bendera diinjak, jangan marah. Satu orang itu tidak mencerminkan banyak. Ya dicari sebabnya apa begitu, dicari akarnya kenapa," jelasnya.
Dia juga meminta agar isu seperti bakar bendera jangan dibesar-besarkan, namun dicari akar persoalannya. Persoalan seperti ini menurutnya akan menguras energi masyarakat.
"Jangan dibesarkan. Saya cenderung yang gini tuh energi sosial kita jangan habis untuk perkara kecil. Waktu itu ada anjing yang masuk masjid. Jangan digede-gedein, ya salah. Tetapi (harus berpikir) jangan-jangan dia enggak tahu, ternyata belakangan dia punya masalah kejiwaan. Sudah jangan digede-gedein yang gini-gini tuh sayang," jelasnya.
"Kalau enggak kita tuh kayak rumput kering yang dibakar. Yang bakar tuh orang yang enggak suka kita guyub, rukun, damai. Pihak lain gitu loh. Jangan, jangan. Enggak usah (aparat) represif. Pakai hati saja. Kapolri kita pandai sekali. Pak Tito (Karnavian) itu sangat mengerti Papua, orang dia (mantan) Kapolda Papua waktu itu. Harusnya aparat ikut Kapolri," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengatasi permasalahan Papua agar damai, Ganjar menilai semua pihak harus terlibat.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memiliki tiga solusi dalam mengatasi persoalan di tanah Papua
Baca Selengkapnya“Memang menjadi warning buat kita agar pembangunan SDM jadi prioritas yang ada di Papua ini,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaDengan kerendahan hatinya dia meminta maaf atas nama anak buahnya.
Baca SelengkapnyaDebat Capres: Ganjar Serukan Keadilan, Ungkap Kasus Ibu Anggota BEM Diperiksa Polisi
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Maruli Simanjuntak sudah bicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai situasi di Papua.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini sejumlah peristiwa gejolak kerusuhan kembali terjadi di tanah Papua.
Baca Selengkapnya