Ma'ruf: Alih Fungsi Lahan Menjadi Ancaman Serius Bagi Ekosistem Pertanian
Merdeka.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, kewajiban pemerintah untuk mencukupi kebutuhan pangan penduduknya berhadapan dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun. Menurutnya, alih fungsi lahan menjadi ancaman serius bagi ekosistem pertanian di Indonesia.
Ma'ruf merujuk data BPS di mana jumlah penduduk Indonesia hasil sensus penduduk tahun 2020 sebesar 270,20 juta jiwa bertambah 32,56 juta jiwa dibandingkan sensus penduduk tahun 2010. Sedangkan, pada tahun 2045 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 319 juta jiwa.
"Di satu sisi, jumlah penduduk semakin meningkat, tetapi di sisi lain, luas lahan pertanian sebagai media untuk memproduksi pangan semakin berkurang. Alih fungsi lahan menjadi ancaman yang serius bagi ekosistem pertanian di Indonesia," katanya dalam pembukaan seminar ketahanan pangan nasional, Senin (3/5).
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Kapan realisasi tanam seluas 8.970 hektare terjadi? Terbukti realisasi tanam pada April 2023 seluas 8.970 hektare dari target 5.171 hektare, yang artinya selisih dari luas tersebut merupakan area tanam dipercepat.
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Bagaimana Kaltim ingin mengatasi kekurangan lahan sawah? 'Petani lebih memilih menanam sawit, karena air susah. Kemarin bersama TNI sudah dibangun 89 titik air untuk persawahan di Kukar. Kita harus lakukan itu di banyak titik. Isha allah tidak ada kekurangan lahan untuk sawah,' usulnya.
-
Apa yang dihasilkan dari lahan pertanian produktif? Kelompok Wanita Tani (KWT) D'Shafa mampu mendapatkan tambahan penghasilan setelah berhasil mengubah tempat penampungan sampah menjadi lahan pertanian produktif.
-
Apa yang dikatakan Kementan soal produksi beras di tahun 2023? 'Saya yakin dengan data yang dikeluarkan BPS dan Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai produksi dan ketersediaan beras periode Januari Oktober yang mencapai 27,88 juta ton. Angka sebesar itu sudah dilakukan validasi baik melalui kerangka sempel area KSA maupun pengecekan lokasi yang dilakukan jajaran Kementan,' ujar Sulaiman (14/9).
Ma'ruf menuturkan, data Kementerian ATR/BPN menunjukkan bahwa luas lahan baku sawah menurun dari 7,75 juta hektar pada tahun 2013 menjadi 7,46 juta hektare pada tahun 2019.
Sementara, luas panen menurut perhitungan BPS dengan menggunakan metode kerangka sampel area (KSA) menurun dari 11,38 juta hektar di tahun 2018 menjadi 10,68 juta hektare di tahun 2019. Kemudian, menurun lagi menjadi 10,66 juta hektare di tahun 2020. Dia bilang, mengamati perkembangan ini maka rata-rata sawah hanya ditanami sebanyak 1,4 kali.
"Berubahnya fungsi lahan sawah membawa dampak yang sangat luas, antara lain menjadi ancaman terhadap ketahanan pangan, kemiskinan petani, dan kerusakan ekologi di pedesaan," ujar Ma'ruf.
Namun, kata dia, meski luas panen di tahun 2020 menurun dibanding tahun 2019, produksi padi mengalami sedikit kenaikan dari 54,60 juta ton di tahun 2019 menjadi 54,65 juta ton di tahun 2020. Hal ini disebabkan adanya kenaikan produktivitas di sejumlah provinsi.
"Data ini menunjukkan, jika diolah dengan tepat, lahan pertanian yang terbatas dapat ditingkatkan produktivitasnya," pungkas Wapres Ma'ruf.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot Malang membidik anak muda agar mau jadi petani.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kebutuhan pangan sejalan dengan pertumbuhan laju penduduk.
Baca SelengkapnyaMeski penurunan sudah cukup signifikan, KLHK tidak memungkiri masih marak penebangan hutan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnggaran Kementan untuk tahun 2025 mengalami pengurangan dibandingkan tahun 2024, meskipun peran Kementan sangat vital.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaBanyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana membuka lahan hutan seluas 20 juta hektare atau yang diperkirakan dua kali lebih luas Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaSelain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.
Baca SelengkapnyaKrisis pangan harus terus diwaspadai, mengingat produksi beras di tahun 2022 hanya sekitar 31,54 juta ton.
Baca SelengkapnyaRibuan hektare sawah di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat kekeringan. Seluas 254,1 hektare di antaranya puso atau tidak menghasilkan padi.
Baca Selengkapnya