Ma'ruf Amin anggap fatwa MUI Jatim soal Dimas Kanjeng sesat tepat
Merdeka.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Ma' ruf Amin mengatakan bahwa fatwa yang dikeluarkan oleh MUI Jawa Timur terkait ajaran Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Padepokannya dirasa telah cukup, dan MUI pusat tidak perlu mengeluarkan kembali fatwa tersebut.
Seperti diketahui, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengeluarkan fatwa sesat untuk ajaran Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Dalam Surat nomer KEP-64/MUI/JTM/X/ disebutkan bahwa padepokan tersebut mengajarkan ajaran yang sesat dan menyesatkan.
"Yang Dimas Kanjeng sudah ada fatwa MUI di Jatim, sudah ada. Hari ini sudah muat di koran, nanti kita lihat apa itu sudah cukup atau harus kita keluarkan lagi. MUI diperkuat oleh pusat kita akan lihat nanti," ucap Ma'ruf kepada awak media di kantor MUI, jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/10).
-
Apa yang diklaim oleh MUI? Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak pernah merilis daftar produk Israel dan afiliasinya yang harus diboikot.
-
Mengapa ajaran Syekh Siti Jenar menjadi kontroversial? Perbedaan penafsiran Al-Qur’an di mana di dalam tubuh manusia bersemayam ruh Tuhan ini kemudian menimbulkan polemik.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa nama kecil Ma'ruf Amin? Dikutip dari Liputan6, ternyata Ma'ruf Amin memiliki nama kecil yang sudah dipersiapkan oleh sang ayah itu. Nama tersebut ialah 'Al-Karkhi' yang terinspirasi dari tokoh Sufi terkemuka asal Persia, Abu Mahfudz Ma'ruf bin Firus al-Karkhi.
-
Bagaimana Pejabat Kemenhub melakukan penistaan agama? 'Dia (AK) bersumpah untuk meyakinkan klien kami bahwa tidak melakukan perselingkuhan sehingga dia berinisiatif untuk meyakinkan ibu Vani dengan cara bersumpah menginjak Alquran, ' katanya.
-
Apa tujuan dari sekte sesat ini? Wanita itu mengatakan bahwa kuil itu bernama Kanaan, dan anggota kelompoknya percaya bahwa dunia akan segera berakhir.
Hingga saat ini pihaknya masih meninjau fatwa MUI di Jawa Tinur tersebut. Sebab menurutnya, fatwa MUI yang dikeluarkan di Jawa Timur sama halnya fatwa MUI yang dikeluarkan di Pusat.
"Iya, jadi kalau kita anggap cukup ya sudah cukup. Itu fatwa MUI Jawa Timur itu berarti juga MUI Pusat," lanjutnya.
Sementara itu, terkait salah satu pengurus MUI, Marwah Daud dia mengaku bahwa Marwah Daud telah mengundurkan diri dari MUI sebelum pihaknya memanggilnya. Diketahui Marwah sebagai ketua yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi meyakinkan aktivitas yang dijalankan Taat Pribadi bukan sesuatu yang menyesatkan.
"Tidak sudah mengundurkan diri dia, ndak cocok sama MUI. Selasa bulan lalu. Sudah ndak lagi. Mengundurkan diri nggak sampai kita panggil," tandasnya.
Sebelumnya, Nama salah satu pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), Marwah Daud, ramai diperbincangkan setelah praktik penipuan yang dilakukan pemilik padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi terungkap ke publik.
Setelah beberapa kali memberikan penjelasannya soal keberadaan padepokan tersebut, Marwah kemudian melayangkan surat pengunduran diri dari MUI. Marwah lebih memilih membela padepokan Dimas Kanjeng.
"Marwah Daud Ibrahim mengundurkan diri per 3 Oktober meski secara tertulis lewat pesan elektronik WhatsApp kami terima tanggal 4 Oktober. Nanti menyusul surat resmi," kata Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia Najamuddin Ramly, di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (5/10). (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tindakan yang demikian adalah salah, terlepas dari siapapun yang melakukannya.
Baca SelengkapnyaSelain terafiliasi NII, Ponpes Al-Zaytun berbentuk komune. Hal ini diungkapkan Menko PMK Muhadjir Effendy.
Baca SelengkapnyaMUI telah membentuk tim gabungan dari MUI Kabupaten dan Kecamatan Rangsang Barat untuk menyelidiki
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud MD menyinggung rusaknya pemerintahan, karena ulama yang rusak.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menyoroti Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh.
Baca SelengkapnyaMenteri Yaqut membantah candaannya dikaitkan dengan pilpres
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar merasa tidak perlu menanggapi serius Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut terlihat jemaah laki-laki dan perempuan. Ada seorang diduga gurunya memegang tubuh jemaah perempuan
Baca SelengkapnyaBelakangan, muncul isu Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tandingan.
Baca SelengkapnyaCandaan itu terucap, saat memberi sambutan dalam acara orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K.
Baca SelengkapnyaJemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya