Ma'ruf Amin: Kerusuhan di Papua Jangan Sampai Rusak Persatuan Indonesia
Merdeka.com - Wakil Presiden terpilih KH Ma'ruf Amin berkomentar soal kerusuhan yang terjadi di Papua. Dia mengimbau agar persatuan dan kesatuan bangsa dikedepankan.
"Kalau ada kesalahan satu dua orang, kita selesaikan. Tapi jangan merusak, kemudian persatuan Indonesia menjadi terganggu,” kata Ma'ruf di Kantor MUI Kota Medan, Kamis (29/8).
Dia mengingatkan, Bangsa Indonesia telah mempunyai kesepakatan nasional untuk saling toleransi dan menjadi suatu bangsa. Satu sama lain saling menghormati dan santun.
-
Bagaimana solusi penyelesaian konflik Papua? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Siapa yang perlu meminta maaf? Ketika saya mengatakan, 'Maaf,' itu karena saya benar-benar menyesali sesuatu.
-
Siapa yang melakukan kesalahan? Semua anak adam (manusia) melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertobat'
-
Siapa yang minta maaf? 'Saya ingin meminta maaf kepada Alex atas pernyataan saya yang terlalu 'kasar' dalam wawancara setelah balapan. Saat itu, emosi saya sangat tinggi karena situasi yang terjadi dan saya melihat data telemetri dari sudut pandang yang negatif. Namun, saya menyadari bahwa kata-kata saya terlalu 'kasar'. Saya tidak bermaksud menyatakan bahwa ia sengaja menyebabkan kecelakaan saya,' ujar Bagnaia.
-
Bagaimana cara mengatasi perselisihan antar saudara? Kita bisa melihatnya sebagai peluang untuk mengajarkan anak cara berinteraksi, bekerja sama, dan mengatasi konflik.
Masalah kesepakatan nasional itu pula yang ditekankan Ma'ruf Amin saat bertemu para ulama dan ormas Islam di Kantor MUI Medan.
"Ya pokoknya kita ingin mengajak supaya kita di dalam menjalankan tugas-tugas demokrasi, membawa aspirasi, dakwah, kita harus berada, tidak boleh keluar dari kerangka kesepakatan nasional kita," jelasnya.
Ma'ruf juga berkomentar soal pemindahan ibu kota. Menurutnya, rencana itu sudah dikaji. Alasan-alasannya telah dikemukakan Presiden Jokowi dan Bappenas. Pemindahan ibukota, lanjut Ma’ruf, bukan hanya dilakukan Indonesia tapi telah dilakukan negara lain, seperti Australia, Brazil dan Malaysia. "Nah kita (melakukannya) dengan pertimbangan-pertimbangan matang," lanjutnya.
Soal Pasal 218 RUU KUHP yang memuat ancaman pidana 4,5 tahun pada penghina presiden atau wakil presiden, Ma’ruf menyerahkannya kepada DPR.
"Kita bicarakanlah nanti. Kita serahkan DPR-lah untuk membahas itu. ini kan soal sensitif. Jangan sampai karena saya wakil presiden, saya berfikiran subyektif . Kita serahkan DPR, itu bagaimana yang terbaik. Yang terpenting menjaga keutuhan, menjaga supaya tidak terjadi kegaduhan. Sesuatu yang bisa menimbulkan kegaduhan coba kita cegah semaksimal mungkin," tegasnya.
Disinggung soal penyusunan kabinet, Ma’ruf tak mau berkomentar panjang. "Tunggu saja lagi digodok, tunggu aja," ucapnya.
Begitu pula jawabannya ketika ditanya apakah ada unsur ulama di kabinet. "Tunggu ajalah. Nanti saya bocori nanti bagaimana,” katanya.
Wartawan pun sempat menanyakan persiapan khusus Ma'ruf jelang pelantikannya sebagai Wakil Presiden. "Tidak ada, siap mental saja," jawabnya.
Ma'ruf Amin datang ke Medan untuk menghadiri sejumlah kegiatan. Selain menghadiri wisuda sarjana dan magister UMN Al Washliyah, Ketua Umum MUI ini juga bertemu dengan para ulama, tokoh dan ormas Islam serta bertemu pengurus NU Sumut.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ma'ruf Amin mengingatkan, harus ada kejelasan penegakan hukum di tanah Papua.
Baca SelengkapnyaKonflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Ma'ruf Amin, dalam skala yang lebih kecil, setiap pulau di Indonesia memiliki keragaman masing-masing dalam wilayah, salah satunya Papua.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo menjawab pertanyaan panelis terkait strategi yang disiapkan untuk menyelesaikan masalah HAM di Papua
Baca SelengkapnyaPanglima Agus mengatakan separatis Papua, semakin lama semakin berbahaya.
Baca SelengkapnyaIkrar Merajut Keberagaman yang digelar JBMI hari ini, merupakan salah satu ikhtiar untuk merawat keragaman dan menjaga nilai-nilai luhur.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Indonesia tidak bisa menjadi negara maju hanya dengan retorika.
Baca SelengkapnyaKetum MUI menyampaikan terima kasih kepada Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin atas kontribusi yang diberikan untuk negara.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto hadir di Rakernas Apdesi di Jambi yang digelar selama dua hari.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta tak membesar-besarkan konflik dan permasalahan di Papua. Menurutnya, hal itu adalah masalah kecil.
Baca SelengkapnyaMa'ruf meminta semua pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca Selengkapnya