Ma'ruf Amin: Sudah Lama Kader NU Tak Jadi Pemimpin Nasional Sejak Gus Dur
Merdeka.com - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin menyambangi Kabupaten Ngawi, dalam agenda kampanyenya di Jawa Timur. Kedatangannya langsung disambut Bupati Ngawi Budi Sulistiyono dan Kiai Ali Shodiqin alias Gus Ali Gondrong.
Kepada khalayak warga Ngawi, mantan rais aam PBNU ini meyakini bahwa pasangannya, Capres Petahana Joko Widodo sangat mencintai dan memuliakan ulama, karena itu dirinya digandeng untuk ikut memajukan bangsa Indonesia.
"Ini penghormatan Pak Jokowi kepada Kader NU, sudah lama kader NU tidak jadi pemimpin nasional sejak zaman Gus Dur, berarti beliau mencintai ulama, karena itu saya terkesan, dan mau diajak membangun Indonesia ke depan lebih maju," kata Ma'ruf di Alun-Alun Ngawi, Senin (21/1).
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Bagaimana Paus memuji Jokowi? Momen perkenalan itu dilakukan Presiden Jokowi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, usai Sri Paus diterima melalui upacara kenegaraan.'Presiden ke mana-mana selalu mengenalkan (calon) presiden terpilih dan tadi secara khusus Paus mengatakan ini adalah tradisi yang bagus, ada seorang presiden yang akan mengakhiri jabatannya memperkenalkan presiden yang akan datang,' kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu (4/9).
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Kenapa Paus memuji Jokowi? 'Presiden ke mana-mana selalu mengenalkan (calon) presiden terpilih dan tadi secara khusus Paus mengatakan ini adalah tradisi yang bagus, ada seorang presiden yang akan mengakhiri jabatannya memperkenalkan presiden yang akan datang,' kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu (4/9).
Ma'ruf menilai, perjuangan Jokowi dalam periode pertamanya adalah sebuah pondasi. Karenanya, dia berharap warga Ngawi bisa ikut memberikan hak suaranya untuk mendukung sang petahana di periode berikutnya, demi melanjutkan pembangunan bangsa yang lebih baik.
"Yang beliau bangun ini merupakan pondasi, kalau enggak dilanjutkan mangkrak, supaya enggak mangkrak makanya kita harus dukung Pak Jokowi," jelas kepada massa hadir yang disebut berjumlah ribuan ini.
Sebagai penutup, Ma'ruf meminta dukungan berserta doa khalayak warga Ngawi. Dia juga berharap, ke depan akan kembali muncur kader NU yang duduk di tahta tertinggi nasional, tidak hanya sebagai wakil, melainkan sebagai presiden Republik Indonesia.
"Saya meminta doa restu dan dukungan, jufa dengan penghormatan ini, nanti akan ada kader NU yang tidak hanya jadi Cawapres tapi juga jadi presiden," tuturnya.
Target Raih 70 Persen Suara di Ngawi
Di samping itu, Ma'ruf menyakini akan meraup suara di Ngawi. Sesuai target, kemenangan di Ngawi sama dengan target suara nasional yakni sebesar 70 persen.
"Target di Ngawi inginnya banyak sekali, tapi kita ingin sesuai target nasional 70 persen," kata Ma'ruf.
Melihat antusiasme warga Ngawi yang hadir di alun-alun, Ma'ruf mengapresiasi semangat mereka yang mencirikan rasa persatuan dan persaudaraan. Meski kehadirannya dirasa terlalu larut, namun jumlah massa diklaim hingga ribuan ini tak jemu menunggu sang kiai, walau lumpur menggenang karena hujan sempat mengguyur.
"Saya kira malam ini cerminan dengan semangatnya luarbiasa dan ini menunjukkan sangat apresiasi dukunganya terhadap pasangan 01," yakin dia.
Mantan rais aam PBNU ini percaya, warga Ngawi, khususnya seluruh kader NU dapat bergerak bersama, menyatukan pilihan, sehingga suara dihasilkan tidak terpcecah.
"NU itu kan ada struktural dan kultural, itu semua kita rangkul dalam satu pilihan satu dukungan sehingga tak terpecah," kata Ma'ruf.
Reporter: Muhammad RadityoSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar PBNU dipastikan akan selalu bersama Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Gus Yahya, Jokowi telah memberi banyak inspirasi bagi bangsa, khususnya untuk warga NU.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Golkar Nusron Wahid meyakini Prabowo-Gibran juga bakal mendapatkan suara dari kelompok Nahdlatul Ulama (NU).
Baca SelengkapnyaCak Imin enggan memikirkan pernyataan Nusron Wahid.
Baca SelengkapnyaDoa itu disampaikan Said Aqil saat Sholawat Persatuan Indonesia di Lapangan sepakbola Prampelan, Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaBerikut jejak politik Gus Ipul Mensos pengganti Risma yang baru dilantik Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaKetua PB NU yang juga putra pendiri NU itu mengaku bangga Cak Imin menjadi cawapres 2024.
Baca SelengkapnyaMeski istimewa, pasangan Anies-Cak Imin (Amin) tidak serta-merta mengantongi suara santri NU.
Baca SelengkapnyaPosisi Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar diakui Nusron bakal memecah suara NU.
Baca Selengkapnya"Muslimat NU yang selalu menjaga NKRI, merawat Pancasila yang selalu merawat persatuan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaKonflik antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih terus berlanjut. Wapres RI, Ma'ruf Amin pun ambil sikap tegas.
Baca Selengkapnya