Marzuki Mohamad Polisikan Akun @cakkhum Ubah Lirik Lagu 'Jogja Istimewa'
Merdeka.com - Musisi hiphop asal Yogyakarta Marzuki Mohamad atau dikenal dengan nama panggung Kill The DJ melaporkan sebuah akun bernama @cakkhum ke Polda DIY, Selasa (15/1). Marzuki melaporkan akun itu karena mengunggah sebuah video berisi tentang lagu 'Jogja Istimewa' yang telah diubah liriknya dan digunakan untuk kampanye timses paslon nomor 02, Prabowo-Sandiaga Uno.
Mengenakan kemeja lengan panjang dan topi berwarna putih, Marzukì datang sekitar pukul 14.15 WIB. Marzuki pun kemudian masuk ke ruang SPKT Polda DIY.
Marzuki menuturkan dirinya keberatan dan tak mengizinkan lagu 'Jogja Istimewa' dipakai untuk kampanye politik. Marzuki menyebut jika lagu itu dipakai oleh timses paslon 01, Jokowi-Ma'ruf Amin pun dirinya tetap akan melaporkannya.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Kenapa Jokowi dibolehkan ikut kampanye? Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa Jokowi melarang Kaesang? 'Waduh', gitu, 'Jangan Pak Zul', katanya,' kata Zulhas di DPP PAN, Jakarta Selatan, Senin (3/6).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
"Tidak terima lagu itu dipakai untuk kampanye. Baik itu pasangan Jokowi-Amin maupun Prabowo-Sandi," ujar Marzuki di Polda DIY.
Marzuki menerangkan jika di dalam lagu itu terkandung nilai dan spirit khusus tentang Yogyakarta. Lagu itu pun dipandang Marzuki sebagai bentuk terimakasihnya pada kota Yogyakarta.
"Keberatannya ya karena digunakan untuk kampanye politik. Lagu itu tidak akan saya gunakan karena bagi saya lagu itu memunyai nilai historis yang luar biasa. Lagu itu untuk membayar hutang rasa saya untuk Yogyakarta yang saya cintaku. Saya tidak akan mengingkari nilai-nilai dan spirit dari lagu itu," terang Marzuki.
Marzuki menambahkan jika yang dilaporkan adalah pengunggah video tersebut pertama kali. Marzuki menyebut ada watermark dari video itu.
"Pengaduannya karena saya lihatnya dari medsos. Di situ ada watermark penyebar video itu. Atas nama @cakkhum. Setelah itu akan dicari siapa pengubah liriknya ya itu urusan polisi," kata Marzuki.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal bintang tiga itu mengungkapkan lagu tersebut merupakan lagu perjuangan yang mampu membangkitkan semangat.
Baca SelengkapnyaPada video yang viral itu, judul lagu Halo-Halo Bandung diubah jadi Hello Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaDia menyarankan agar hak paten dan hak cipta didaftarkan guna memberi kepastian secara hukum.
Baca SelengkapnyaViral lagu Halo-Halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki diduga dijiplak oleh Malaysia.
Baca SelengkapnyaCak Imin meminta rakyat yang menilai atas sikap Jokowi di Pilpres
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar Mahfud menyindir langkah Presiden Jokowi sebagai politik yang salah.
Baca SelengkapnyaDeputi Hukum TPN Ganjar Mahfud, Todung Mulya Lubis menyatakan informasi dari Butet laporan tersebut sudah dicabut
Baca SelengkapnyaKomika Jui Purwoto mengubah lirik lagu 'Gala Bunga Matahari' milik Sal Pribadi. Lirik 'pinggir jurang' milik Jui buat Sal Pribadi 'mumet'.
Baca SelengkapnyaMenurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.
Baca SelengkapnyaLagu ini diduga dijiplak oleh salah satu tayangan kartun di Malaysia.
Baca SelengkapnyaDJKI sebagai focal point kekayaan intelektual Indonesia dapat mengambil peran menjadi pihak netral yang menjembatani penyelesaian sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaMasyarakat akan menilai dan membandingkan pernyataan Jokowi yang kerap berubah.
Baca Selengkapnya