Masa jabatan habis, FX Rudy segera tinggalkan Loji Gandrung

merdeka.com Sekitar 9 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Masa jabatan FX Hadi Rudyatmo (Rudy) sebagai Wali Kota Solo akan berakhir 28 Juli mendatang. Mantan kolega Joko Widodo (Jokowi) semasa di Solo tersebut saat ini sedang bersiap meninggalkan rumah dinas Loji Gandrung yang ada di Jalan Slamet Riyadi.

Selain Rudy, hal yang sama juga dilakukan Wakil Wali Kota (Wawali) Achmad Purnomo. Ia akan meninggalkan rumah dinas yang ada di Jalan Gajahmada.

Pantauan merdeka.com, Rabu (22/7), Rudy memang mulai mengemasi sejumlah perlengkapan rumah dari Loji Gandrung ke kediaman pribadinya di Kelurahan Pucangsawit, Jebres. Selama hampir 3 tahun Rudy menempati rumah bangunan Belanda itu. Atau tepatnya, seusai pengangkatannya menjadi wali kota, menggantikan Jokowi, yang terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Orang lain juga bertanya?

"Saya sudah nyicil angkut-angkut barang sejak bulan lalu untuk dibawa ke rumah Pucangsawit," ujar Rudy kepada wartawan.

Menurut Rudy, saat ini tinggal menyisakan sejumlah pakaian serta buku-buku milik pribadi. Selama menempati Loji Gandrung, Rudy ditemani sang istri Endang Prasetyaningsih dan beberapa anaknya. Bagi keluarga Rudy, rumah itu memiliki banyak kenangan tersendiri.

"Banyak kenangan di sini, teduh dan rindang. Pohonnya rindang dan taman dan udaranya sejuk. Kalau sedang kerja ada suara burung berkicau dan banyak pohon, jadi segar pikirannya," ucap Rudy.

Rudy menambahkan, meski sebuah rumah dinas, Loji Gandrung sering kali menjadi salah satu tujuan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Menurutnya, bangunan bernuansa arsitektur gaya ala kolonial inilah yang menarik wisatawan berkunjung. Bahkan tak sedikit yang berselfie ria di depan Loji Gandrung. Pihaknya memang tidak melarang atau membatasi warga dan wisatawan yang akan berkunjung ke tempat tersebut.

"Saya siap meninggalkan rumah dinas Loji Gandrung kembali ke rumah Pucangsawit. Jabatan hanyalah sampiran belaka, saya tak pernah risau kehilangan jabatan dalam memimpin Kota Solo," tuturnya.

"Derajat dan pangkat itu hanya sampiran. Harta titipan dan nyawa itu gaduhan. Apa yang dijalankannya selama ini adalah amanah dan harus dijalankan. Prinsip saya sebagai pejabat itu harus melayani masyarakat. Jadi bagaimana menjadi pelayan masyarakat yang baik," pungkasnya.

(mdk/lia)