Masa tenang, Puti napak tilas posko PDI Pro Mega di Pandegiling
Merdeka.com - Masuk masa tenang, Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno napak tilas di bekas Posko PDI Pro-Megawati di Jalan Pandegiling 223, Surabaya, Minggu (24/6).
Cucu Bung Karno itu disambut sesepuh nasionalis, Luwih Soepomo, bersama puluhan simpatisan. Dahulu, tahun 1996 sampai era Reformasi 1998, tempat itu dikenal dengan Posko Pandegiling.
Di sana masih bertengger prasasti, tetenger, yang menandai pergerakan PDI Pro-Mega. Prasasti diresmikan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, tahun 2001.
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Siapa Gubernur pertama Jawa Timur? Tokoh penting yang pertama kali menjabat sebagai seorang Gubernur Jawa juga dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Siapa calon gubernur dari Koalisi Indonesia Maju? 'Pak Andika bagus, kemudian dari segi perfom, pernah sama-sama [tugas]. Saya Kapolres beliau Komandan Paspampres, tak perlu risaukan, demokrasi harus rangkulan dan perbedaan merupakan rahmat yang harus dijalankan sama-sama,' ungkapnya.
Pada prasasti, Puti meletakkan karangan bunga. "Tempat dan prasasti ini menjadi saksi sekaligus bukti militansi dan kecintaan warga Surabaya kepada Bung Karno dan Ibu Megawati Soekarnoputri, yang terpatri dalam di sanubari," katanya.
Mantan anggota DPR itu merasa bangga dengan perjuangan kaum nasionalis dalam mempertahankan komitmennya. "Semangat ini menunjukkan, betapa penting konsistensi dan komitmen dalam pengabdian dan bekerja," kata Puti.
Soepomo menceritakan, bahwa Posko Pandegiling menjadi awal dari perjuangan panjang PDI Pro Megawati, di bawah komando Ir. Sutjipto, mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan.
Puti napak tilas posko PDI Pro Mega di Pandegiling ©2018 Merdeka.com
"Posko Pandegiling ini menjadi tetenger, bahwa PDI Perjuangan didirikan dengan keringat, darah dan air mata. Bukan sekedar akta notaris. PDI Perjuangan didirikan dengan banyak pengorbanan. Pewarisan sejarah inilah yang kami lakukan tiada henti, pada para generasi penerus," kata Supomo.
Dimulai 1996, Posko itu menjadi tempat berkumpulnya massa, tempat koordinasi dan konsolidasi, sekaligus tempat Pak Tjip (panggilan Ir. Sutjipto) menjalankan bisnis konstruksi di jaman Orde Baru.
Berdirinya Posko Pandegiling dipicu oleh terjadinya Kongres PDI dari faksi Soerjadi, Buttu Hutapea, Fatimah Ahmad dan Latief Pudjosskti, di Medan, April 1996.
Tujuan kongres, mendongkel Megawati Soekarnoputri dari Ketua Umum DPP PDI Megawati Soekarnoputri. Pemerintahan Orde Baru disebut santer mensponsori, melindungi dan memfasilitasi Kongres.
"Waktu itu belum berubah nama menjadi PDI Perjuangan. Perubahan itu baru dilakukan awal 1999, agar barisan PDI Pro Megawati, di seluruh Tanah Air, bisa mengikuti Pemilu 1999," kata Supomo.
Puti napak tilas posko PDI Pro Mega di Pandegiling ©2018 Merdeka.com
Megawati, putri Bung Karno itu, terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDI, tahun 1993, dalam Kongres Luar Biasa di Asrama Haji, Sukolilo, Kota Surabaya.
"Kongres Soerjadi Cs di Medan, telah membakar kemarahan warga PDI yang setia pada Ibu Megawati. Masyarakat umum pun banyak yang ikut membela dan terlibat," kata Supomo.
Hampir tiap hari, katanya, terjadi demonstrasi besar-besaran PDI Pro Mega di Kota Surabaya dan berbagai daerah di Jawa Timur dan tanah air.
"Massa yang setia pada Ibu Megawati terus bertambah, makin besar dan bergelombang. Saat itu, kami disebut PDI Pro Mega atau Promeg. Nama ini menjadi pembeda dengan PDI Soerjadi," kata Soepomo.
Di Kota Surabaya dan Jawa Timur, kata dia, pusat pergerakan PDI Pro Mega terletak di Posko Pandegiling. "Yang memimpin Pak Tjip, Ketua DPD PDI Jawa Timur," kata Soepomo.
Supomo sendiri saat itu masih muda. Ia menjadi salah satu tokoh di Posko Pandegiling. "Hampir tiap hari terjadi mimbar bebas. Ada massa. Ada orasi. Ada dapur umum," kata Soepomo, yang juga mantan Ketua GPM (Gerakan Pemuda Marhaen) Kota Surabaya.
Masa-masa itu, dikenang Supomo sebagai fase sulit nan panjang, yang menggembleng PDI Pro Mega. Karena mereka hidup di bawah pengawasan dan tekanan keras militer dan birokrasi.
"Banyak teman ditangkapi, dipukul dan disiksa. Jika di Jakarta pecah Tragedi 27 Juli 1996 (Kudatuli), yang menelan banyak korban, di Kota Surabaya terjadi, Minggu 28 Juli 1996. Banyak korban ditangkap dan dipukuli," kata Supomo.
Di Posko Pandegiling pula, para eksponen dan warga PDI Pro Megawati melakukan cap jempol darah. Itu terjadi tahun 1996 dan 1999. Kemudian, berlangsung lagi tahun 2004, saat Pemilihan Presiden.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
pencopotan bendera parpol dilakukan di tiga lokasi
Baca SelengkapnyaSetiap tahun, anak dan cucu Bung Karno ini tak pernah melewatkan kesempatan nyekar ke makam.
Baca SelengkapnyaMegawati membuka kaca dan menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan para kader
Baca SelengkapnyaPDIP sedih dan kecewa dengan pencopotan bendera PDIP dan baliho Ganjar Prabowo-Mahfud MD saat kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Gianyar
Baca SelengkapnyaMegawati akan mencoblos di TPS 53 Kebagusan, Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaPramono datang membawa misi dari Megawati untuk menyampaikan pesan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDari 54 nama yang terdaftar, tidak ada nama artis Raffi Ahmad, Yovie Widianto dan penceramah kondang Gus Miftah
Baca SelengkapnyaTurut hadir juga anak dan menantunya, yakni Muhammad Prananda Prabowo, Mohammad Rizki Pratama, Puan Maharani
Baca SelengkapnyaMegawati sindir kader yang tak hadir dalam peresmian kantor baru PDIP di Solo, Gibran beri jawaban yang menohok.
Baca SelengkapnyaDasco mengaku tak ikut langsung dalam pertemuan itu. Tetapi dia berharap ada kabar baik usai Pramono bertemu Megawati.
Baca SelengkapnyaPramono mengatakan bahwa dirinya mempunyai kedekatan dengan keluarga Soekarno, termasuk dengan Guntur dan Megawati.
Baca SelengkapnyaMegawati tiba di Bandara H Hasan Aroeboesman sekira pukul 13.50 WITA
Baca Selengkapnya