Masalah Kultural Dinilai Jadi Penyebab Kasus Kekerasan oleh Anggota Polri
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR RI Adang Daradjatun menilai, faktor kultural di tubuh Polri menjadi penyebab utama berbagai kasus kekerasan oleh anggota Korps Bhayangkara yang viral belakangan. Sebagai mantan Ketua Tim Reformasi Polri, ia melihat masalah instrumen kepolisian sudah selesai, namun masalah kultur masih belum juga usai.
"Kebetulan tahun 97-98, saya sebagai Ketua Tim Reformasi Polri, di mana pemisahan Polri dari ABRI, dan juga kita mengeluarkan suatu ketetapan tentang perubahan Polri dalam bidang instrumen, struktur, dan kultur Polri. Instrumen sudah selesai dengan adanya undang-undang Polri, struktur sudah diperkuat mulai dari mabes, polda ,polres, polsek dan sebagainya berupa material dalam tugas tugas kepolisian,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/10).
“Nah, yang menjadi masalah utama pada akhirnya tentang kultur, baik dalam konteks kultur masyarakat, lebih-lebih kultur yang berhubungan dengan kepolisian," tambah Adang.
-
Apa motto keren Polri? Polri mempunyai moto Rastra Sewakotama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa.
-
Apa yang Anies tekankan kepada kader PKS? Anies mengaku perubahan bukan hanya untuk satu orang, partai, dan koalisi, tetapi hajat seluruh masyarakat Indonesia. 'Jadi bapak-ibu sekalian perubahan ini bukan tentang satu orang, bukan tentang satu partai bukan tentang satu koalisi ini adalah tentang mengubah hajat keluarga-keluarga di seluruh Indonesia. Untuk mengubah itu perlu kemenangan,' tegasnya.
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
-
Bagaimana aksi arogansi Ketua PP? Dengan nada tinggi pria itu sampai memarahi pengemudi itu hingga adu cekcok terjadi.'Koe anak e sopo? Iki wilayahku, koe seng mundur,' kata pria itu.
-
Kenapa Ganjar Pranowo soroti penegakan hukum Polri? Chico mengatakan hal ini bisa dilihat dari adanya pencopotan baliho capres-cawapres tertentu.'Terlihat dari kejadian kejadian seperti pemasangan baliho capres cawapres/parpol tertentu yang disinyalir dilakukan oleh aparatnya.
-
Siapa yang beri apresiasi ke Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik. 'Kami dari DPP PMPI sangat mengapresiasi hasil rilis dari survei dari rilis Litbang Kompas terkait dengan citra positif lembaga negara,' ujar Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Pencinta Tanah Air Indonesia (PMPI) Khusniyati, Sabtu (22/6).
Politikus PKS ini menuturkan, pimpinan Polri perlu memperhatikan masalah kultur untuk menyikapi program yang sudah dibuat pada saat Reformasi tentang perubahan kultur anggota Polri. Salah satu caranya melalui reformasi pendidikan kepolisian yang semula banyak bersifat fisik, perlu diubah mengarah pembekalan anggota Polri untuk melayani masyarakat dan penegakan hukum yang baik dan humanis.
"Kalau dipertanyakan tentang kenapa kekerasan masih terjadi, terus terang ini masih berproses. Banyak masalah sosial lain yang ada dalam lingkungan kehidupan Polri," jelasnya.
Kasus kekerasan di tubuh Polri baik internal maupun eksternal terus terjadi. Meski sudah ada keberadaan badan pengawas seperti Itwasum, Propam, dan Kompolnas.
Adang menilai, salah satu solusi Polri saat ini fokus pembinaan di internal. Hubungan pimpinan dan anak buah harus terjadi untuk membentuk subsistem yang baik dan secara makro menghasilkan sistem yang baik.
"Maksud saya bukan mengecilkan arti Itwasum, Propam, maupun Kompolnas, tapi lebih kepada mental, tentang bagaimana pemimpin di setiap level untuk dia mampu memberikan suatu pendidikan santiaji, contoh yang baik kepada anggota sehingga terbangun budaya. Jadi budaya tidak bisa dibangun dengan perintah perintah saja, atau dengan kekerasan, tapi lebih kepada contoh," tutup Adang.
Polri diminta memperhatikan serius pandangan masyarakat terhadap kasus dan kultur kekerasan. Sebab, kata Adang, pengawasan masyarakat hal yang penting sesuai dengan cita-cita reformasi kepolisian pada tahun 1997-1998. Untuk membentuk kepolisian yang civil dan humanis. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wahyu mengklaim bakal menyelesaikan masalah polisi korupsi.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan permasalahan geng motor menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Polri
Baca SelengkapnyaDua peristiwa maut terjadi dalam sepekan ini, yaitu polisi tembak polisi di Solok Selatan dan polisi tembak pelajar di Semarang.
Baca SelengkapnyaRomo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.
Baca SelengkapnyaBukan hanya di lembaga peradilan, lembaga lain yang berkaitan dengan hukum juga masih terjadi pelanggaran etika.
Baca SelengkapnyaKapolri menegaskan Polri bukan lembaga anti kritik.
Baca SelengkapnyaHukum itu ibarat sebuah kapal, etika adalah samuderanya. Maka kapal hukum tidak mungkin berlayar mencapai tepian pulau keadilan jika samuderanya kering
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan membongkar pelemahan di KPK saat ini dilakukan lewat pegawainya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaBrigjen TNI Antoninho jelaskan perintah Kasad dalam membentuk program Bimkom.
Baca SelengkapnyaEmpat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Baca Selengkapnyapenambahan penyidik POM TNI ini dibutuhkan karena jumlah prajurit dan jenis pelanggaran yang dilakukan cukup banyak serta bervariasi.
Baca Selengkapnya