Masih Banyak Pelanggar, Penerapan PSBB di 18 Wilayah Dinilai Belum Maksimal
Merdeka.com - Beberapa kota di Indonesia telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna memutus rantai penularan Covid-19. Sayangnya, hal itu dinilai belum maksimal, setidaknya pada penerapan PSBB di 18 wilayah di Indonesia.
Lembaga survei LSI Denny JA mendapati hal tersebut setelah melakukan riset kualitatif dengan kajian data sekunder dari tiga lembaga yaitu Gugus Tugas Nasional Covid-19 (Data harian 18 Wilayah PSBB dari awal Maret-6 Mei 2020), Worldometer dan WHO.
Dari survei didapati beberapa penyebab penerapan PSBB belum maksimal. Yakni, pertama, kegiatan agama. Kedua, kegiatan di tempat atau fasilitas umum. Ketiga, kegiatan sosial budaya. Keempat, kegiatan transportasi umum.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Mengapa STSS meningkat di Jepang? Penyebab pasti dari lonjakan kasus di Jepang masih belum diketahui, namun beberapa ahli percaya bahwa peningkatan ini mungkin terkait dengan pengurangan tindakan pencegahan higienis setelah pandemi COVID-19.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
"Dari empat kegiatan itu, terjadi banyak pelanggaran di 18 wilayah itu, dalam derajat yang berbeda, terutama pada kegiatan di tempat umum," ungkap Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Ardian Sopa dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/5).
LSI Denny JA membagi empat kategori untuk melihat efek PSBB dengan penambahan kasus baru harian virus corona, antara sebelum dan sesudah penerapan PSBB. Yaitu, tipologi A, kategori istimewa. Wilayah yang masuk tipologi ini, wilayah yang penambahan jumlah kasus baru pasca PSBB menurun secara drastis. Menurunnya kasus baru harian sangat tajam.
Kedua, tipologi B, kategori baik. Wilayah masuk tipologi ini wilayah yang penambahan kasus baru mengalami penurunan secara gradual/konsisten, namun tidak drastis pasca penerapan PSBB. Ketiga, tipologi C, kategori cukup. Wilayah tipologi ini wilayah yang penambahan kasusnya cenderung turun, namun belum konsisten. Masih terjadi kenaikan di waktu-waktu tertentu. Keempat, tipologi D, kategori kurang. Wilayah tipologi ini wilayah yang jumlah penambahan kasus baru tidak mengalami perubahan seperti masa pra PSBB. Bahkan cenderung mengalami kenaikan di sejumlah waktu tertentu.
LSI Denny JA mengambil contoh negara yang masuk tipologi A yaitu, Jerman, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Australia mengalami penurunan drastis. Di Indonesia tidak ada satupun wilayah yang datanya menunjukkan penurunan kasus secara drastis. "Secara umum belum terjadi efek kategori A, kategori sangat bagus. Yaitu efek secara grafik menunjukkan penurunan sangat drastis kasus baru," sambungnya.
Dalam tipologi B (baik), ada empat wilayah masuk tipologi ini. Keempat wilayah itu adalah Provinsi DKI Jakarta, Kota Bogor, Kab. Bogor, serta Kab. Bandung Barat. Dalam tipologi C (cukup), dari data diolah dan dianalisis LSI menunjukkan, ada lima wilayah masuk tipologi ini, antara lain, Kota bandung, Kab. Bandung, Kab. Sumedang, Kota Tanggerang Selatan, dan Kab. Tangerang.
Sementara itu, dalam tipologi D, ada sembilan wilayah masuk kedalam kategori ini, yaitu Provinsi Sumatera Barat, Kota Depok, Kota Bekasi, Kab. Bekasi, Kota Cimahi, Kota Pekanbaru, Kota Surabaya, Kota Banjarmasin dan Kota Tangerang.
Untuk itu, diminta pemerintah daerah menggandeng pimpinan masyarakat, tokoh, Ketua RT hingga influencer dapat lebih giat menerapkan PSBB.
"Pemerintah daerah bersama dengan pemimpin masyarakat, ulama, bahkan ketua RT, para influencer, juga kepala rumah tangga harus lebih giat lagi menerapkan PSBB," katanya.
Terlebih, belum ditemukannya vaksin untuk membunuh virus tersebut.
"Selesai lebaran, kita harap, perlahan kita mulai kembali kehidupan usaha kita, kantor kita, sekolah kita, agar ekonomi tidak merosot tajam. Namun ini hanya mungkin dilakukan jika kasus baru terpapar virus corona merosot drastis dan warga patuh dengan aneka protokol kesehatan," harap Ardian Sopa.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaHanya 7 Negara yang Kualitas Udaranya Sesuai Standar WHO, Ini Daftarnya
Baca SelengkapnyaInilah tujuh negara yang telah memenuhi standar kualitas udara yang baik menurut WHO.
Baca SelengkapnyaPolusi udara telah merubah langit biru Jakarta menjadi kabut pekat. Bahkan IQAir melaporkan hampir 8.000 warga meninggal dunia akibat polusi udara tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, kualitas udara Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terkotor di dunia.
Baca SelengkapnyaKualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia dan Tidak Sehat
Baca SelengkapnyaData terupdate pukul 08.42 Wib, Palembang menjadi kota dengan kualitas udara sangat buruk se-Indonesia di level 181 AQI US.
Baca SelengkapnyaPISA menyebut peningkatan kualitas pendidikan Indonesia sangatlah lambat.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah polusi udara tersebut.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa negara di dunia dengan kualitas udara yang masuk pada kategori 'baik'.
Baca SelengkapnyaOpenSignal merilis data terbaru per Oktober 2023 mengenai kondisi kecepatan internet seluler di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta menerapkan sistem WFH bagi 50 persen ASN sejak 21 Agustus 2023 demi mengurangi polusi udara.
Baca Selengkapnya