Masih belajar di lapangan, pelajar harap pemerintah segera rehab sekolah
Merdeka.com - Pelajar korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, berharap pemerintah segera merehabilitasi sekolah rusak akibat musibah yang menghancurkan ribuan rumah itu. Pasalnya hingga kini pelajar masih belajar di lapangan.
Pelajar SMKN 1 Pemenang Kabupaten Lombok Utara, Zazri mengatakan, hampir semua sekolah di sekitar tempat tinggalnya rusak. Sehingga proses belajar mengajar terpaksa dilakukan di lapangan.
"Tapi sampai kemarin, proses belajar belum dimulai, masih 'trauma healing'," katanya seperti dilansir dari Antara, Sabtu (15/9).
-
Apa yang muncul di halaman sekolah setelah gempa? Lebih dari satu sumber mata air tampak muncul dari sela-sela lantai paving.
-
Apa dampak gempa Cianjur terhadap pendidikan? Tak sedikit sekolah rusak parah, berdampak pada para siswa dan tenaga pengajar terpaksa belajar dalam kondisi yang tidak layak.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Siapa yang terdampak gempa Jogja? Kepanikan terjadi di mana-mana. Kepanikan itu terlihat dalam beberapa video dari kanal YouTube. Pemilik kanal YouTube Kusnan Alus membagikan video suasana Desa Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul lima menit setelah gempa.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
Akibat gempa, sebagian kawannya kehilangan baju seragam dan buku-buku. Untungnya, pihak sekolah memahami keterbatasan itu, dan tidak mewajibkan seluruh siswa mengenakan baju seragam.
Hingga kini, ayah dan adik-adik Zazri masih tinggal di pengungsian yang lokasinya relatif jauh dari tempat tinggal sebelumnya. Sedangkan ibunya sudah meninggal sebelum musibah terjadi di Lombok.
"Sebenarnya saya berat meninggalkan Lombok di saat seperti ini. Tapi keluarga mengerti, dan akhirnya melepas saya," ujarnya.
Senada dengan Zazri, siswa SMAN 2 Praya, Lombok Tengah, Ica berharap pemerintah segera merehabilitasi bangunan sekolah.
"Sekolah saya tidak hancur. Namun lantai dua retak-retak. Karena takut roboh, jadi tidak dipakai," ujarnya.
Akibat keterbatasan jumlah kelas yang digunakan, proses belajar-mengajar dibagi dalam dua waktu, pagi dan siang. Menurut Ica, itu menyulitkan. Di tempat yang sama, pelajar SMKN 2 Mataram, Hartawan juga berharap pemerintah segera memfasilitasi berbagai fasilitas umum dan sosial di Lombok.
Hartawan, merupakan warga Lombok Utara yang sejak SMP sengaja merantau ke Mataram untuk bersekolah. Sedangkan keluarganya masih berada di Lombok. Keluarga Hartawan, hingga kini masih berada di pengungsian karena rumahnya rusak.
"Yang paling dibutuhkan di sana sekarang adalah air bersih. Susah sekali mendapatkan air bersih," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak dari siswa baru yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah yang tidak mampu membeli seragam baru.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaBangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaPara siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat bahu-membahu bersama guru menjemur buku yang basah akibat banjir yang melanda sekolah mereka.
Baca SelengkapnyaSDN yang ruang kelasnya ambruk akibat goncangan gempa berada di Kampung Cilangiri, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi.
Baca SelengkapnyaBantuan itu dilakukan setelah warga yang sebelumnya sempat mengungsi akibat penyerangan OPM.
Baca SelengkapnyaTak sedikit sekolah rusak parah, berdampak pada para siswa dan tenaga pengajar terpaksa belajar dalam kondisi yang tidak layak.
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan tampak rusak diterjang gempa darat tersebut
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaDi Garut, getaran gempa memang sangat terasa kencang dan lama.
Baca Selengkapnya