Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masih belajar di lapangan, pelajar harap pemerintah segera rehab sekolah

Masih belajar di lapangan, pelajar harap pemerintah segera rehab sekolah Gempa Lombok. ©handout/BNPB

Merdeka.com - Pelajar korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, berharap pemerintah segera merehabilitasi sekolah rusak akibat musibah yang menghancurkan ribuan rumah itu. Pasalnya hingga kini pelajar masih belajar di lapangan.

Pelajar SMKN 1 Pemenang Kabupaten Lombok Utara, Zazri mengatakan, hampir semua sekolah di sekitar tempat tinggalnya rusak. Sehingga proses belajar mengajar terpaksa dilakukan di lapangan.

"Tapi sampai kemarin, proses belajar belum dimulai, masih 'trauma healing'," katanya seperti dilansir dari Antara, Sabtu (15/9).

Akibat gempa, sebagian kawannya kehilangan baju seragam dan buku-buku. Untungnya, pihak sekolah memahami keterbatasan itu, dan tidak mewajibkan seluruh siswa mengenakan baju seragam.

Hingga kini, ayah dan adik-adik Zazri masih tinggal di pengungsian yang lokasinya relatif jauh dari tempat tinggal sebelumnya. Sedangkan ibunya sudah meninggal sebelum musibah terjadi di Lombok.

"Sebenarnya saya berat meninggalkan Lombok di saat seperti ini. Tapi keluarga mengerti, dan akhirnya melepas saya," ujarnya.

Senada dengan Zazri, siswa SMAN 2 Praya, Lombok Tengah, Ica berharap pemerintah segera merehabilitasi bangunan sekolah.

"Sekolah saya tidak hancur. Namun lantai dua retak-retak. Karena takut roboh, jadi tidak dipakai," ujarnya.

Akibat keterbatasan jumlah kelas yang digunakan, proses belajar-mengajar dibagi dalam dua waktu, pagi dan siang. Menurut Ica, itu menyulitkan. Di tempat yang sama, pelajar SMKN 2 Mataram, Hartawan juga berharap pemerintah segera memfasilitasi berbagai fasilitas umum dan sosial di Lombok.

Hartawan, merupakan warga Lombok Utara yang sejak SMP sengaja merantau ke Mataram untuk bersekolah. Sedangkan keluarganya masih berada di Lombok. Keluarga Hartawan, hingga kini masih berada di pengungsian karena rumahnya rusak.

"Yang paling dibutuhkan di sana sekarang adalah air bersih. Susah sekali mendapatkan air bersih," tutupnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Pilu Siswa di Madura Tak Mampu Beli Seragam, Rela Pakai Celana Kakaknya yang Kebesaran
Cerita Pilu Siswa di Madura Tak Mampu Beli Seragam, Rela Pakai Celana Kakaknya yang Kebesaran

Banyak dari siswa baru yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah yang tidak mampu membeli seragam baru.

Baca Selengkapnya
SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak
SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak

Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.

Baca Selengkapnya
Bangunan SD Negeri di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan dan  Angin Kencang
Bangunan SD Negeri di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang

Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.

Baca Selengkapnya
Momen Siswa dan Guru SD di Padang Berjibaku Jemur Buku Pascabanjir
Momen Siswa dan Guru SD di Padang Berjibaku Jemur Buku Pascabanjir

Para siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat bahu-membahu bersama guru menjemur buku yang basah akibat banjir yang melanda sekolah mereka.

Baca Selengkapnya
Kelas Rusak akibat Gempa Magnitudo 6,2, Siswa SDN di Garut Terpaksa Pindah Tempat Belajar
Kelas Rusak akibat Gempa Magnitudo 6,2, Siswa SDN di Garut Terpaksa Pindah Tempat Belajar

SDN yang ruang kelasnya ambruk akibat goncangan gempa berada di Kampung Cilangiri, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi.

Baca Selengkapnya
Aksi TNI Bantu Warga Bangun Sekolah Lapangan, Setelah Dibakar OPM
Aksi TNI Bantu Warga Bangun Sekolah Lapangan, Setelah Dibakar OPM

Bantuan itu dilakukan setelah warga yang sebelumnya sempat mengungsi akibat penyerangan OPM.

Baca Selengkapnya
Kementerian Pekerjaan Umum: Rehabilitasi Pasca-Gempa di Cianjur Menelan Biaya Rp 1,63 Triliun
Kementerian Pekerjaan Umum: Rehabilitasi Pasca-Gempa di Cianjur Menelan Biaya Rp 1,63 Triliun

Tak sedikit sekolah rusak parah, berdampak pada para siswa dan tenaga pengajar terpaksa belajar dalam kondisi yang tidak layak.

Baca Selengkapnya
Lagi Lembur Urus Ijazah Siswa, Guru SMPN 7 Batang Kocar Kacir Rasakan Gempa
Lagi Lembur Urus Ijazah Siswa, Guru SMPN 7 Batang Kocar Kacir Rasakan Gempa

Sejumlah bangunan tampak rusak diterjang gempa darat tersebut

Baca Selengkapnya
Tolong Pak Jokowi! Gedung SDN 217 Merangin Mau Roboh
Tolong Pak Jokowi! Gedung SDN 217 Merangin Mau Roboh

Karena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut

Baca Selengkapnya
Potret Miris, Murid SD Terpaksa Berbagi Tempat Belajar dengan Ruang Guru Kerena Gedung Kelasnya Ambruk
Potret Miris, Murid SD Terpaksa Berbagi Tempat Belajar dengan Ruang Guru Kerena Gedung Kelasnya Ambruk

Diduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.

Baca Selengkapnya
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun

Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Gempa Kabupaten Bandung Bikin Murid di Garut Berhamburan Keluar Kelas
Detik-Detik Gempa Kabupaten Bandung Bikin Murid di Garut Berhamburan Keluar Kelas

Di Garut, getaran gempa memang sangat terasa kencang dan lama.

Baca Selengkapnya