Masih berumur 15 tahun, NA sudah saingi Ratu Mucikari Keyko
Merdeka.com - NA yang berusia 15 tahun boleh jadi masih tergolong anak-anak. Tapi soal keahlian bisnis esek-esek, siswi SMP swasta di Surabaya, Jawa Timur ini, tak kalah dengan orang dewasa.
Bahkan, keahliannya bisa dibilang sejajar dengan Ratu Mucikari, Keyko alias Yunita, yang ditangkap polisi tahun lalu. Bedanya, NA bekerja secara manual, sedangkan Keyko menjalankan bisnisnya secara online atau via jejaring sosial.
NA cukup mengenal banyak pelanggannya melalui tempat hiburan malam, di plaza-plaza yang ada di Surabaya. "Saya biasanya nongkrong di TP (Tungjungan Plaza). Saya kenal om-om dari teman-teman saya," kata NA di hadapan penyidik Polrestabes Surabaya, Minggu (9/6).
-
Siapa yang sering melakukan pengemis online? Saat ini banyak konten kreator yang sering mengunggah video mengemis online di akun media sosialnya seperti Tiktok, Instagram, Short Youtube.
-
Apa itu keperjakaan? Keperjakaan bukanlah kondisi medis, melainkan suatu konsep sosial dan budaya. Seorang pria dianggap perjaka jika ia belum pernah melakukan hubungan seksual.
-
Bagaimana cara pelacur mendapat penghasilan? …Jika wanita mengiringkan seorang gadis dan mengantarkannya ke rumah seorang pemuda, atau jika ada wanita memberi tempat untuk pertemuan yang tidak senonoh antara seorang pemuda dan seorang gadis, karena mendapat upah dari pemuda dan gadis itu, kedua wanita baik yang mengantarkan gadis maupun yang menyediakan tempat itu dikenakan denda 4000 oleh raja yang berkuasa sebagai penghapus kesalahannya…
-
Bagaimana cara kerja di mana saja? Semua pekerjaan dalam daftar menawarkan peluang jarak jauh penuh waktu atau paruh waktu, tidak memiliki batasan lokasi dan tidak memerlukan waktu di kantor.
-
Bagaimana orang Bekasi dipekerjakan? Para pekerja asal Jawa ini juga dibantu tenaga dari India yang dikerjasamai dengan pemerintah kolonial Inggris.
-
Di mana pramuniaga bekerja? Profesi pramuniaga memiliki peran yang sangat penting dalam dunia retail, terutama dalam menjaga hubungan baik antara perusahaan dan pelanggan.
NA pun tak perlu bersusah-susah mencari pelanggan maupun anak buah yang akan dijadikan obyek transaksi dengan para lelaki hidung belang.
"Untuk pelanggannya, kebanyakan datang sendiri kepada korban. Dia mengaku kenal pelanggan melalui mulut ke mulut, khususnya dari teman-temannya," ungkap Kasubnit Jatanum Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Teguh Setiawan.
Sedangkan untuk para korbannya, lanjut dia, juga datang dengan sendirinya. Rata-rata korban bukan teman sekelasnya, hanya teman main.
"Mereka ketemu dan berkenalan di tempat hiburan malam dan di plaza-plaza. Dan rata-rata, korban ini juga sudah tidak perawan lagi, mereka juga pernah menjadi korban pelecehan seksual," ujarnya.
Karena rata-rata sudah tidak perawan inilah, pelaku cukup mudah mendapatkan anak buah. "Istilah mereka 'diacarakan'. Rata-rata korban mengaku sudah tidak perawan. Dan kita ditawari oleh tersangka, mereka (korban) mengatakan, toh saya juga sudah pernah melakukan, ya 'acarakan' sajalah," kata Teguh menirukan pengakuan korban.
Teguh juga menjelaskan, meski baru enam bulan menjalankan bisnis human trafficking, pelaku sudah cukup paham dengan dunianya. Bahkan sudah sukses menjual tujuh orang ABG, yang salah satunya adalah kakak kandungnya sendiri, yaitu NR, siswi SMK swasta di Surabaya.
"Dia sudah sangat profesional dalam menjalankan bisnisnya. Sistem kerjanya, meski dilakukan secara mandiri dan tidak dipasarkan melalui internet, dia tak kalah dengan Keyko, yang menjalankan bisnis prostitusinya via jejaring sosial," beber dia.
Pun begitu dengan cara pembagian hasil. Masih menurut Teguh, pelaku paham soal prosentase pembagian hasil. Bandrol masing-masing ABG antara Rp 500 ribu hingga Rp 750 ribu, bahkan ada yang Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta.
"Dari hasil itu, dia mengambil keuntungan Rp 250 ribu saja," sahut Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti.
Diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMP swasta di Surabaya ditangkap petugas saat menjual tiga temannya ke pria hidung belang, salah satu korban adalah kakak kandungnya sendiri. Tersangka dan tiga korbannya, ditangkap di Hotel Fortuna Jalan Darmokali, Surabaya. Selain itu, petugas juga menangkap seorang calon pembeli tersangka di hotel yang sama. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlahir sebagai anak artis sukses dan kaya raya tak membuat Cinta dan Nino manja.
Baca SelengkapnyaKisah inspiratif eks kasir Indomaret yang kini sukses punya pabrik dan minimarket sendiri.
Baca SelengkapnyaSetelah perjuangan dan proses yang panjang, mereka berhasil memiliki Minimarket sendiri.
Baca SelengkapnyaNanik sejak muda memang suka mengolah empon-empon atau aneka rempah menjadi jamu tradisional.
Baca SelengkapnyaDari pengakuannya, gadis ini berhasil membangun bisnis dengan modal uang Rp300 ribu saja.
Baca SelengkapnyaDi usia 19 tahun, ia merintis usaha gelangnya sendiri tanpa menggunakan sponsor dari siapapun.
Baca SelengkapnyaOmzet yang didapatkan dari baju anak unik untuk satu kali ekspor bisa mencapai Rp100 juta. Sedangkan untuk omzet dalam negeri biasanya Rp30 juta.
Baca SelengkapnyaIde untuk berjualan karena dia ingin memiliki uang jajan tambahan tanpa harus meminta kepada orang tuanya.
Baca SelengkapnyaBukan hal mudah bagi Aha memulai bisnis, mengingat kedua orang tuanya bukan seorang pebisnis.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2020, Via kembali ke kampung halaman dan memutuskan fokus berjualan hijab.
Baca SelengkapnyaPutri pertama Mpok Alpa, Sherly nyaris tak pernah tersorot. Sosoknya muncul kala sang ibunda menjadi bintang tamu dalam sebuah program televisi.
Baca Selengkapnya