Masih diperiksa, RS Polri akan umumkan hasil tes DNA korban Lion Air malam ini
Merdeka.com - Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati telah menyatakan hasil pemeriksaan DNA korban pesawat Lion Air yang jatuh di Perairan Karawang memakan waktu empat sampai delapan hari. Namun, masuk hari keenam, belum juga ada identifikasi korban menggunakan DNA.
Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes Putut Tjahjo Widodo menyampaikan, perhitungan waktu pemeriksaan DNA bukanlah pada saat sampel datang ke RS Bhayangkara Polri, namun ketika telah masuk laboratorium.
"Senin, hari pertama, kita mendapatkan 24 kantong. Hari kedua juga 24. Pengambilan sampel DNA dilakukan pada hari kedua untuk yang postmortemnya. Pada hari Selasa, kita mendapatkan 87 sampel DNA. Dikirimkan ke laboratorium pada malam," tutur Putut di RS Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (3/11/2018).
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Kapan Lion Air melakukan perawatan pesawat? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Di mana bangkai pesawat ditemukan di Raja Ampat? Pada awal tahun 1990-an, penyelam asal Belanda bernama Max Ammer berkunjung ke Raja Ampat. Ia merupakan pelopor penyelam di Raja Ampat. Berkat kecintaannya pada aktivitas menyelam pula, ia berhasil berhasil menemukan bangkai pesawat tempur P47D merah sepanjang 15 meter di kedalaman sekitar 26-33 meter di dasar berpasir dekat Pulau Wai. Selain itu, Max juga menemukan bangkai pesawat Thunderbolt di perairan Pulau Batanta.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Bagaimana kematian korban diketahui? Kematian korban diketahui pertama kali oleh penghuni apartemen yang mencium aroma kurang sedap.
"Rabu pagi dilakukan start pemeriksaan DNA. Artinya, empat hari dihitung dari Rabu pagi. Jangan tanya Sabtu pagi. Berarti baru tiga hari. Sabtu malam baru empat hari," lanjut dia.
Setelah hasil DNA korban rampung, masih perlu dicocokkan dengan DNA keluarganya yang punya hubungan vertikal yakni orangtua atau pun anak.
"Pada hari pertama yaitu Senin, kita juga mendapatkan data antemortem (DNA keluarga) atau pembanding. Langsung kita periksa dan data antemortem lebih cepat sehari. Selasa pemeriksaan antemortem, hari Rabu postmortem. Hari Jumat antemortem sudah selesai, tapi pembandingnya (DNA korban) masih Sabtu selesainya. Jadi pencocokan baru bisa Sabtu," beber Putut.
Putut berharap, identifikasi korban menggunakan DNA dapat dirilis Sabtu malam ini. Tentunya dengan asumsi hasil DNA korban benar rampung dalam waktu empat hari.
"Seluruh sampel DNA di postmortem yang berasal dari 73 kantong sudah diambil semua dan DNA keluarga juga sudah dikirimkan," Putut menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaTujuh saksi lainnya merupakan orang-orang yang berada di sekitar korban, mengingat korban berstatus anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaTernyata, polisi masih menemui sejumlah kekurangan persyaratan untuk menetapkan status tersangka.
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca Selengkapnya