Masih diselidiki, polisi belum tetapkan tersangka intimidasi ibu anak di CFD
Merdeka.com - Polisi masih mendalami kasus intimidasi terhadap sejumlah warga saat melakukan kegiatan olahraga di Car Free Day (CFD) pada akhir pekan kemarin. Seperti diketahui, sekelompok orang berperilaku tak pantas seperti berkata kasar pada sejumlah warga yang berolahraga.
"Tadi malam saya sudah ketemu dengan Direktur Kriminal Khusus maupun Kriminal Umum Polda Metro Jaya, masih mengumpulkan bahan-bahan keterangan. Sampai saat ini kita belum menentukan siapa-siapa tersangkanya," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Kamis (3/5).
Soal kejadian hari itu, kata Setyo, massa yang banyak membuat pihak Kepolisian cukup kewalahan mengawasi kegiatan mereka secara keseluruhan. Padahal, pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan upaya membagi dua kelompok penikmat CFD itu agar tidak bergesekan.
-
Siapa yang minta Polisi patroli CFD? Meski memakan cukup waktu, kinerja polisi dalam penangkapan kedua jambret di CFD ini dapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Dan berkaca dari kejadian tersebut, politikus NasDem ini juga turut meminta polisi agar mengadakan patroli pagi guna menciptakan rasa aman.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Kenapa DPR minta Polisi patroli CFD? 'Akhirnya, ketangkap juga mereka. Karena jujur saja, aksi jambret di CFD ini sangat meresahkan dan buat masyarakat geram, makanya sampai viral gitu. Karena lumayan sering kan yang begini, entah pelari, pesepeda, atau yang jalan sehat sekalipun rasanya pernah jadi korban.' 'Karenanya, saya minta polisi juga untuk pastikan masyarakat bisa berolahraga tanpa rasa takut,' ujar Sahroni dalam keterangan (4/7).
-
Dimana kejadian polisi mengancam warga? Peristiwa itu terjadi di Palembang, Senin (18/12) pukul 11.30 WIB.
-
Bagaimana cara petugas menjaga ketertiban? Dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku dan tidak membuat kerusuhan selama menyampaikan pendapatnya. 'Hindari keributan maupun benturan dengan pendemo lainnya. Mari kita jaga kedamaian dan ketertiban,' imbuhnya.
-
Kenapa polisi tersebut mengancam warga? 'Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye,' kata pelaku mengancam korban.
"Gini, kita lihat saja di video. Di video tersebut ada polisi pakai sepeda, ada petugas polisi berjalan kaki. Tapi kalau sampai terjadi, kemarin itu kan orangnya ratusan. Pada saat berjalan, lolos satu dua orang. Kemudian terjadi kejadian itu, Polda Metro Jaya sudah melakukan upaya, tapi ada yang lolos. Kita lihat faktanya gitu," jelas dia.
Pihaknya berharap masyarakat turut tanggap melawan isu yang dapat membuat perpecahan. Polisi juga berkoordinasi dengan Pemprov DKI untuk menggalakkan perlawanan terhadap aksi intimidasi dan persekusi.
"Kita akan koordinasikan dengan Pemprov dan pada seluruh Indonesia, kita berharap CFD betul-betul dimanfaatkan di seluruh masyarakat untuk digunakan berkumpul, berolahraga, sesuai dengan aturan. Bebas dari politik dan SARA. Kalau di Jakarta ada Pergubnya. Tapi kita imbau karena belum masuk tahapan, supaya tidak terjadi gesekan-gesekan dan konflik-konflik di lapangan," Setyo menandaskan.
Dua korban dugaan intimidasi pada acara Car Free Day (CFD) telah membuat laporan polisi di Mapolda Metro Jaya. Mereka bernama Susi Ferawati, dan Stedi Repki Watung. Keduanya mengaku menerima perlakuan tak menyenangkan saat mengenakan kaus #DiaSibukKerja oleh massa #2019GantiPresiden saat CFD, Minggu, 29 April 2018 lalu.
Reporter: Nasiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan pidana pemilu kasus itu diusut Bawaslu bersama Kejaksaan dan Kepolisian yang tergabung dalam Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu).
Baca SelengkapnyaPolisi masih terus mencari aktor di balik aksi anarkis Senin (11/09) di depan kantor BP Batam.
Baca SelengkapnyaDiketahui, debat perdana ini dilakukan di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (6/10).
Baca SelengkapnyaOrang tak dikenal melemparkan batu ke arah anggota yang bertugas. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.
Baca SelengkapnyaMenurut Ade, dua tersangka itu merupakan bagian dari lima orang yang ditangkap imbas berulah di acara diskusi tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaLemparan batu, botol, dan benda lainnya sempat mewarnai kericuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaKendaraan yang melintas dari arah Bundaran HI dialihkan ke arah Jalan Sumenep atau Jalan H Agus Salim
Baca Selengkapnya