Masih kisruh, Ketum PPP Muktamar Jakarta kutip sajak HOS Tjokroamino
Merdeka.com - Konflik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum juga surut. Dua kubu masih saling berebut. Kubu PPP Muktamar Jakarta merasa kondisi ini bentuk penindasan terorganisir pemerintah.
Ketua PPP Muktamar Jakarta, Djan Faridz, merasa belum puas meski SK kepengurusan kubu PPP Muktamar Surabaya telah dicabut Kementerian Hukum dan HAM. Kondisi ini mengingatkan dia pada sajak milik pahlawan nasional, HOS Tjokroaminoto.
"Situasi sekarang ini tidak jauh seperti yang sudah digambarkan Tjokroaminoto dalam sajaknya bahwa orang dapat menyuruhnya kerja, dan memakan dagingnya. Tapi kalau mereka tahu hak-haknya, orang pun akan menamakannya pongah, karena tidak mau ditindas," kata Djan dalam siaran pers, Jakarta, Kamis (21/1).
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Apa ekspresi Jokowi di Tahun Baru 2017? Ekspresi Jokowi di Malam Tahun Baru Momen ketika Jokowi di malam tahun baru 2017.
-
Apa yang terjadi di Pasuruan? Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, mengucapkan belasungkawa kepada petugas keamanan TPS yang gugur saat Pemilu 2024.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
Pada 1914, kata Djan, Tjokroaminoto menulis sajak di 'Doenia Bergerak'. Sajak dibuat pemimpin organisasi Sarekat Islam (SI) itu menggambarkan bagaimana keadaan bangsa Indonesia pada masa itu: Lelap terus, dan kau pun dipuji sebagai bangsa terlembut di dunia. Darahmu dihisap dan dagingmu dilahap sehingga hanya kulit tersisa.
Bekas Menteri Perumahan Rakyat era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, merasa apa yang diungkapkan Tjokroaminoto serupa dengan kondisi saat ini. "Apa yang terjadi di 2016 ini, sama apa yang digambarkan Tjokroaminoto dengan situasi yang terjadi pada tahun 1914," ujarnya.
Maka dari itu, Djan mengaku terus memberi semangat kepada para kader dan simpatisan PPP untuk tetap menegakkan kebenaran sesuai konstitusi yang sudah dijalankan. Apalagi partai berlambang Kabah itu merupakan partai Islam yang sudah lama berkontribusi membangun bangsa dan negara. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin membandingkan era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden RI ke-2 Soeharto.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pertemuan antara tokoh-tokoh tersebut memperlihatkan situasi demokrasi yang sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaPidato Ganjar Pranowo saat pengundian nomor urut di KPU RI untuk menyuarakan suara rakyat
Baca SelengkapnyaDia mengkritisi isi pidato Jokowi perihal situasi Indonesia yang akan menghadapi banyak tantangan yang harus diselesaikan.
Baca SelengkapnyaNusron menyebut hal itu sebagai analisa yang mengada-ada yang mencoba memebenturkan Prabowo dan Jokowi.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, Jokowi telah membuat drama di atas drama.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai ada kemiripan antara Soeharto dan Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya mempertahankan kepemimpinan lewat Pemilu.
Baca SelengkapnyaGaya debat Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka yang menggunakan singkatan membuat dua lawannya, Mahfud Md dan Muhaimin Iskandar tak berkutik.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut banyak drama dan sinetron yang terjadi menjelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPihak Istana mewacanakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaSalim Segaf menilai, rakyat membutuhkan perubahan.
Baca Selengkapnya