Masih PPKM Level 2, Keraton Surakarta Tiadakan Sekaten
Merdeka.com - Meski banyak pelonggaran saat PPKM level 2, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat masih belum bisa menggelar tradisi Sekaten dan Grebeg Maulud (Gunungan). Kedua tradisi Jawa tahunan tersebut diadakan dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pengageng Parentah Keraton Surakarta, KGPH Dipokusumo mengatakan selain sekaten dan grebeg, keramaian pasar malam menjelang peringatan puncak juga ditiadakan.
"Kondisinya sekarang ini masih pandemi Covid-19. Masih PPKM level 2 kita tidak bisa menggelar acara dengan jumlah orang yang banyak," ujar Dipokusumo, Selasa (19/10).
-
Bagaimana tradisi Maulid Nabi di Kudus? Gunungan ini kemudian diarak dalam kirab dan didoakan oleh tokoh pemuka agama Islam. Setelahnya, isi dari gunungan tersebut dibagikan kepada warga setempat.
-
Bagaimana cara memperingati Maulid Nabi di Sumut? Umumnya, umat Muslim di Indonesia memperingati Maulid Nabi dengan berbagai acara. Seperti pengajian, doa bersama, membaca salawat, dan amal saleh lainnya.
-
Apa itu Maulid Nabi? Tanggal ini dirayakan oleh umat Islam sebagai Maulid Nabi, yaitu hari kelahiran Rasulullah.
-
Kapan Maulid Nabi dirayakan di Indonesia? Perayaan yang sudah dimulai sejak Nabi Muhammad SAW wafat ini biasanya diperingati oleh masyarakat Indonesia setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.
-
Siapa yang dirayakan pada Maulid Nabi? Selamat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga akhlak dan tingkah laku kita mencerminkan orang yang beriman dan bertakwa.
Pria yang akrab Gusti Dipo mengatakan, rangkaian peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dirayakan dengan tradisi Sekaten yang ditandai dengan ditabuhnya dua gamelan pusaka, Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari. Kedua gamelan itu ditabuh selama tujuh hari di halaman Masjid Agung Keraton Surakarta.
"Dua pekan sebelum kedua gamelan pusaka tersebut ditabuh di Bangsal Pradonggo selatan dan utara di halaman Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat," bebernya.
Dikatakan Gusti Dipo, untuk tradisi pasar malam biasanya digelar di kawasan alun-alun utara. Masyarakat bisa menikmati berbagai hiburan, permainan rakyat dan kuliner hingga satu pekan setelah gamelan sekaten selesai ditabuh.
Sebagai puncak peringatan digelar Grebeg Maulud yang ditandai diaraknya dua gunungan. Yakni gunungan jaler (pria) dan setri (istri) dari Kori Kamandungan Keraton menuju halaman Masjid Agung untuk diperebutkan masyarakat.
"Tahun 2020 Sekaten dan Grebeg Maulud juga tidak diadakan karena masih pandemi. Kalau tetap diadakan pasti akan menimbulkan kerumunan," katanya.
"Pertimbangannya karena masih situasi pandemi, jadi Sinuhun memerintahkan untuk ditiadakan lagi tahun ini,” imbuhnya.
Kendati tak ada kegiatan yang melibatkan massa, untuk tradisi jamasan pusaka dan wilujengan (selamatan) akan tetap digelar secara internal. Prosesi jamasan pusaka hingga wilujengan diadakan dengan peserta sangat terbatas di lingkungan Keraton Solo.
"Untuk jamasan nanti di Bangsal Maligi, wilujengan (selamatan) di dalam keraton dengan peserta 50 sampai 100 orang saja. Wilujengan ini juga untuk mengganti Grebeg Maulud," terangnya.
Dipo mengakui keputusan meniadakan deretan prosesi tersebut cukup berat. Ia berharap masyarakat bisa memakluminya karena dikhawatirkan berpotensi muncul klaster baru.
"Kita tidak mau prosesi ini justru menambah kasus corona baru. Kami ingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," pungkas dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui Sekaten, kita dapat melihat eratnya kaitan antara peristiwa ini dengan sejarah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaKeraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta menggelar rangkaian hajad dalem Sekaten.
Baca SelengkapnyaSekaten adalah tradisi Jawa dalam menyambut Maulid Nabi. Yuk, kenali sejarah, makna, dan ritual unik di balik perayaan penuh spiritualitas ini!
Baca SelengkapnyaMengawali acara besar Grebeg Mulud, Keraton Yogyakarta melakukan tradisi menyebar udhik-udhik. Animo masyarakat untuk mengikuti prosesi ini cukup besar.
Baca SelengkapnyaAcara Grebeg Maulud digelar setiap tahun. Setiap perayaan itu menyimpan momen sejarahnya masing-masing.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar berebut air cucian dari gamelan tersebut.
Baca SelengkapnyaKali ini pemicunya adalah tradisi tahunan saat prosesi tabuh gamelan Sekaten dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (9/9) lalu.
Baca SelengkapnyaBerbagai macam perayaan menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad di tiap daerah di Indonesia.
Baca Selengkapnya1.000 tumpeng dibawa ke Sriwedari untuk diserahkan Pemkot Solo. Usai didoakan para ulama keraton, tumpeng dibagikan ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaKupatan Jolosutro merupakan tradisi yang telah berlangsung lama di daerah Piyungan, Bantul..
Baca SelengkapnyaTanggal 1 Suro diperingati setelah magrib pada hari sebelum tanggal 1, dan biasanya disebut malam satu suro.
Baca SelengkapnyaSyekh Maulana Ibrahim Maghribi merupakan pejuang dan penyebar agama Islam di kawasan Gunung Merbabu.
Baca Selengkapnya