Masinis di Lahat Dilempar OTD Pakai Batu, Kening Tertancap Pecahan Kaca
Merdeka.com - Masinis Kereta Api (KA) di Lahat, Sumatera Selatan, Joni Iskandar, menjadi korban pelemparan batu oleh orang tak dikenal. Korban mengalami luka di kening dan pelipis karena tertancap pecahan kaca.
Peristiwa itu terjadi saat korban melintas di KM 425+8 petak Jalan Lahat-Sukacinta, Kamis (26/8) sore. Ketika itu korban berdinas mengawal Lok 201 8341 di KA 3770.
Tiba-tiba terjadi lemparan baru mengenai kaca kereta dan mengenai korban. Keningnya terkena batu dan pelipis tertancam pecahan kaca.
-
Bagaimana KA Putri Deli tabrak truk? Alhasil, tabrakan antar keduanya tidak bisa terhindarkan, bodi truk terseret hingga mengenai sebuah warung.
-
Apa itu mobil ambulans? Ambulans hanya digunakan untuk mengantar pasien yang memerlukan perawatan medis di tempat tertentu, seperti rumah sakit atau klinik.
-
Siapa yang menampar sopir ambulans? Namun, tiba-tiba istri pria tersebut langsung menempeleng sopir ambulans.
-
Dimana kecelakaan kereta api terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
-
Apa yang terjadi di gerbong kereta maut? Peristiwa Gerbong Maut adalah insiden di mana 100 pejuang Indonesia yang ditawan Belanda dipindahkan dari Bondowoso ke Surabaya dengan tiga gerbong kereta api tertutup rapat.Pemindahan dilakukan tanpa memperhatikan keselamatan para tawanan, menyebabkan 46 pejuang meninggal dalam peristiwa ini.
-
KA Putri Deli tabrak apa? Insiden kecelakaan antara KA Putri Deli dengan truk tronton pada Selasa (19/3) malam itu diduga akibat sang sopir truk nekat terobos palang pintu di perlintasan terjaga (JPL Nomor 31) Km. 44+300 antara Stasiun Perbaungan dan Stasiun Lidah Tanah.
Luka yang cukup parah membuatnya harus melakukan berhenti luar biasa (BLB) KA kosongan yang mengangkut BBM di lokasi. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Manager Humas PTKAI Divre III Palembang Aida Suryanti menyayangkan kejadian ini karena akibat perbuatan iseng atau mungkin juga sengaja telah berakibat fatal.
"Masinis kami cidera akibat lemparan baru, sangat berbahaya. Bayangkan kalau yang terkena lemparan batu tersebut merupakan salah satu keluarga kita atau akibat lemparan batu menyebabkan luka parah di area sekitar mata yang berujung kebutaan, tentunya sangat fatal," ungkap Aida, Jumat (27/8).
Dikatakan, tim pengamanan KAI sedang berusaha mencari pelaku dan bila tertangkap akan dilaporkan ke pihak berwajib. Pihaknya berkomitmen menjaga keselamatan karena merupakan hal utama.
"Tetapi perjalanan kereta api sendiri masih sering mendapatkan gangguan. Mudah-mudahan pelaku segera tertangkap," ujarnya.
Dia berharap masyarakat yang berada di sekitar rel kereta untuk ikut menjaga keselamatan perjalanan kereta. Sosialisasi bahaya pelemparan kerap dilakukan terutama pada remaja dan anak-anak.
"Aksi tersebut sangat membahayakan petugas maupun penumpang. Kami harap ini kejadian terakhir, tidak terulang lagi," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian berawal saat korban duduk main handphone di tembok jembatan saluran air.
Baca SelengkapnyaTerekam detik-detik masinis menyelamatkan dari kecelakaan mengerikan itu.
Baca SelengkapnyaKorban tidak bisa mengendalikan kendaraanya sehingga terjatuh dan matanya tertancap batang spion motor,
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum tiba di tempat kejadian perkara truk tronton itu mengalami mati mesin di perlintasan kereta api
Baca SelengkapnyaTri mengaku warga berhasil menghentikan tindakan LK membacok korban hingga akhirnya meninggal.
Baca SelengkapnyaKecelakaan yang melibatkan KA Kuala Stabas dengan truk Fuso bermuatan tebu itu diduga akibat truk mati mesin.
Baca SelengkapnyaLokasi kejadian perkara merupakan perlintasan sebidang tanpa ada palang pintu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Commuter Line No.KA 1677 lintas Rangkas Bitung-Tanah Abang.
Baca SelengkapnyaPemotor langsung menghantam emak-emak hingga jatuh terjungkal.
Baca SelengkapnyaUntuk kondisi Masinis dan Asisten Masinis dalam kondisi selamat, serta para penumpang tidak ada yang terluka.
Baca Selengkapnya