Masjid Hadiah Pangeran Abu Dhabi untuk Jokowi Senilai Rp570 M akan Segera Dibangun
Merdeka.com - Masjid Agung Sheikh Zayed di Kota Solo, akan dibangun pekan ini. Peletakan batu pertama miniatur dari Sheikh Zayed Mosque di Abu Dhabi tersebut akan dilakukan Sabtu (6/3).
Masjid hadiah Pangeran Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Joko Widodo tersebut dibangun di atas lahan bekas Depo Pertamina di Jalan Ahmad Yani, Gilingan, Banjarsari itu dengan luas lahan 2,9 hektare.
Biaya pembangunan masjid megah tersebut diperkirakan mencapai USD 40 juta atau sekitar Rp570 miliar (kurs Rp14.000/USD). Semua pembiayaan dari UEA.
-
Kapan Masjid Syekh Zainal Abidin dibangun? Awalnya bangunan masjid ini masih sangat sederhana, hanya berbentuk dua buah surau dari kayu yang terpisah untuk jemaah laki-laki dan perempuan. Surau ini tak hanya menjadi rumah ibadah, tetapi juga tempat belajar ilmu agama Islam.Seiring berjalannya waktu, jemaah dan pengikut di masjid ini semakin banyak. Syekh Zainal Abidin lantas membangun sebuah masjid.
-
Siapa yang membangun Masjid Syekh Zainal Abidin? Dihimpun dari artikel 'Eksistensi Masjid Syekh Zainal Abidin di Desa Pudun Julu Kota Padangsidimpuan (1880-2020)', masjid ini dibangun oleh seorang ulama bernama Syekh Zainal Abidin, seorang Batak bermarga Harahap.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Kapan masjid itu dibangun? Situs arkeologi Alto da Vigia, di dekat Praia das Maçãs di garis pantai Sintra, mengungkap keberadaan masjid kedua yang berasal dari abad ke-11 dan ke-12 ini.
-
Siapa yang membangun Masjid Agung Nur Sulaiman? Dilansir dari Rri.co.id, banyak penutur sejarah yang menyebut bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1755, tepatnya pada akhir masa pemerintahan Raden Tumenggung Yudanegara II.
"Kalau kita kan tinggal ekesekusi saja, Pemkot Solo hanya menyediakan lahan. Bangun masjidnya semua dari sana (UEA)," ujar Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat meninjau lokasi pembangunan masjid, Rabu (3/3).
Menurut Gibran, selain masjid, pemerintah UEA juga akan membangun Islamic Center di Kota Solo. Pemkot Solo telah menyediakan lahan di wilayah Kentingan, Kecamatan Jebres atau belakang kampus UNS (Universitas Sebelas Maret) Solo.
"Dari pihak UEA juga menginginkan lahan seluas 2 atau 3 hektar untuk dibangunkan Islamic Center. Saya arahkan dibangun di dekat kampus UNS (Universitas Sebelas Maret) Solo. Sudah ada lahannya," katanya.
Gibran mengaku sudah melakukan survei lahan di lokasi yang ia tawarkan. Untuk pembangunan masjid akan dilakukan lebih dulu. Ia berharap pembangunannya bisa dilakukan secara paralel.
"Kalau bisa paralel pembangunannya akan lebih baik. Tapi kita akan lihat besok Sabtu," tandasnya.
Kepala Kementerian Agama Kota Surakarta, Hidayat Maskur menambahkan, masjid yang akan dibangun di kawasan Gilingan, Solo tersebut bisa menampung sekitar 12.000 jemaah. Masjid tersebut memiliki luas 10.000 meter persegi dan direncanakan selesai dibangun dalam waktu 16 bulan.
"Desain masjid keseluruhan sama seperti Masjid Sheikh Zayed di Uni Emirat Arab. Semuanya termasuk kubah dan lain-lain sama seperti di sana," terangnya.
Hidayat juga mengatakan masjid tersebut merupakan hadiah untuk Presiden Joko Widodo karena hubungan baik antara Indonesia dengan Pemerintah UEA. Tidak hanya berupa masjid, hadiah dari Pemerintah UEA juga berupa gedung Islamic Center.
Menurut dia, pada awalnya pembangunan masjid dan Islamic Center akan dijadikan di satu lokasi. Namun Pemerintah UEA menginginkan lahan yang lebih luas untuk Islamic Center.
"Nanti ada Islamic Center untuk pengembangan agama Islam. Di Islamic Center juga disediakan bangunan aula besar untuk kegiatan keagamaan dan juga dilengkapi dengan mal. Ini sama seperti di Saudi juga," jelasnya.
"Untuk pengelolaan masjid nantinya akan diserahkan ke Kementerian Agama," pungkasnya.
Catatan redaksi: Judul dalam artikel ini telah diperbaiki. Sebelumnya tertulis Rp5,6 triliun.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid Presiden Joko Widodo yang berlokasi di kawasan diplomatik Abu Dhabi, UEA, tampak megah dengan nuansa putih.
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengklaim hubung Indonesia dan Persatuan Emirat Arab sangat dekat dalam semua bidang,
Baca SelengkapnyaKini Masjid tersebut diberi nama Masjid Rais Joko Widodo (Jokowi)
Baca SelengkapnyaJokowi berharap Presiden MBZ dapat berkunjung ke Indonesia pada bulan September 2024.
Baca SelengkapnyaMasjid Presiden Joko Widodo ini terletak di area diplomatik dan dilalui Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi.
Baca SelengkapnyaSelepas melaksanakan salat fardu, Jokowi berdoa bersama yang dipimpin oleh Chairman Awqaf.
Baca SelengkapnyaTak jarang masjid ini menjadi destinasi wisata para WNI yang berkunjung ke Abu Dhabi.
Baca SelengkapnyaMasjid Negara IKN ini semakin megah dengan dikelilingi air pada embung buatan.
Baca SelengkapnyaPihak DKM mengaku baru dikabari mendadak bahwasannya Jokowi akan hadir di masjid tersebut.
Baca SelengkapnyaBangunan masjid yang megah, hiasan, ukiran, hingga interior sangat diperhatikan oleh para arsitek.
Baca SelengkapnyaPertemuan keduanya membahas kerja sama bilateral, antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab
Baca SelengkapnyaBegini potret Masjid President Joko Widodo di Abu Dhabi yang imam sholatnya berasal dari Pontianak.
Baca Selengkapnya