Masjid Tiban dipercaya dibangun dengan bantuan pasukan jin
Merdeka.com - Cerita tentang Prabu Boko mengerahkan pasukan jin untuk membangun 1.000 candi dalam waktu semalam menjadi mitos yang terkadang diyakini keberadaannya di masyarakat.
Dikisahkan, Prabu Boko hendak mempersunting gadis pujaannya, Roro Jonggrang untuk dijadikan permaisuri. Jonggrang yang tak kuasa menolak lamaran akhirnya mengajukan syarat bertujuan untuk memberatkan agar niat sang Prabu yang dikenal jahat itu tidak terwujud. Karena itu, dia meminta dibangunkan 1.000 candi dalam waktu semalam.
Kerja keras Prabu Boko dengan pasukan jinnya selama satu malam, hanya berhasil membangun 999 candi. Jonggrang sengaja menggagalkan. Dia membangunkan ayam-ayam dengan mengalunkan tetabuhan dari lesung dan membakar jerami sebagai pertanda hari telah pagi.
-
Kenapa Masjid Tiban dibangun malam hari? Mengutip Instagram @jatimpemprov, akses jalan yang sulit dan hanya satu arah menjadi alasan proses pembangunan masjid dilakukan pada malam hari. Tujuannya agar tidak menggangu mobiltas warga sekitar.
-
Bagaimana Masjid Tiban dibangun? Suradi mengatakan, kayu yang ada di masjid itu masih asli peninggalan zaman dulu. Pada zaman dulu, kata Suradi, berapapun jemaah yang masuk dapat ditampung masjid berukuran kecil itu.
-
Kapan masjid itu dibangun? Situs arkeologi Alto da Vigia, di dekat Praia das Maçãs di garis pantai Sintra, mengungkap keberadaan masjid kedua yang berasal dari abad ke-11 dan ke-12 ini.
-
Bagaimana Masjid Tiban dirancang? Menariknya, masjid 10 lantai dengan banyak fungsi ini sama sekali tidak menggunakan jasa arsitek. Desain pembangunannya diarahkan langsung oleh Romo Ahmad, pemilik pondok pesantren.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
Mitos pengerahan pasukan jin untuk sebuah pekerjaan besar yang tidak mungkin dilakukan manusia juga muncul di zaman modern. Kisah serupa mitos Prabu Boko itu muncul di Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Masjid sekaligus Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri'asali Fadlaailir Rahmah diyakini dibangun oleh ribuan pasukan jin. Masjid itu dipercaya 'tiba-tiba' muncul di tengah pemukiman yang padat penduduk. Konon masyarakat sekitar juga tidak pernah mengetahui aktivitas pembangunannya.
Karena itu, Masyarakat sekitar kemudian menyebut sebagai masjid Tiban, artinya masjid yang muncul secara ajaib, tiba-tiba dan bernuansa kegaiban. Bahkan diyakini dibangun dalam waktu satu malam.
Lokasi masjid tepatnya di Jalan KH. Wahid Hasyim Gang Anggur Nomor 10, RT 07/RW 06 Desa Sananrejo, Turen, Kabupaten Malang, sekitar 40 kilometer dari Kota Malang.
Cerita dari mulut ke mulut semakin menguatkan kepercayaan kalau masjid megah berlantai 10 itu dibangun oleh tentara jin. Pengunjung berdatangan dari berbagai penjuru daerah, meyakini kalau proses pembangunannya hanya dikerjakan dalam waktu satu malam. Mereka berduyun-duyun ingin melihat langsung bangunan tersebut.
"Isunya dari masyarakat memang begitu dibangun dalam waktu satu malam. Orang-orang yang tinggal di sekitar masjid tidak mengetahui adanya aktivitas alat berat. Bangunan besar berlantai 10, tentu menggunakan crane atau molen pengaduk semen. Tetapi tidak pernah terlihat sampai sekarang," kata Arif Maulana, seorang pekerja asuransi yang berkunjung bersama teman sekantornya dari Kediri karena penasaran, Minggu (11/1/2015).
Topik pilihan: Mistis | Mitos atau Fakta | Tradisi Mistis
"Sekarang ada yang belum jadi, tapi tiba-tiba biasanya sudah terselesaikan," katanya menambahkan.
Bangunan masjid berornamen Timur Tengah dengan warna dominan biru dan putih itu memang berada di tengah-tengah pemukiman yang padat. Jarak dari jalan raya menuju lokasi, sekitar satu kilometer. Namun karena bentuk bangunannya yang menjulang tinggi, orang bisa langsung melihatnya dari jalan raya.
Sepanjang jalan menuju lokasi sudah dipenuhi para pedagang dari masyarakat sekitar masjid. Sementara kendaraan besar harus parkir di pingir jalan raya.
Semula jalan masuk hanya bisa dilalui kendaraan kecil, namun setelah dipaving kendaraan pribadi sudah bisa langsung masuk ke komplek masjid. Hanya saja untuk bus tetap tidak bisa masuk ke lokasi.
Memang, lazimnya sebuah masjid di kampung pasti proses pembangunannya akan melibatkan masyarakat sekitar. Biasanya mereka mengajak bergotong-royong untuk pengecoran atau pekerjaan lainnya. Tetapi masjid Tiban sama sekali tidak melibatkan warga sekitar.
"Dulunya saat pembangunan masjid memang tertutup, jadi saat dibuka sudah setengah jadi. Warga juga melihat mobil colt masuk membawa bahan bangunan, tetapi sepertinya tidak banyak. Kalau alat berat memang tidak pernah ada. Tapi tiba-tiba sudah jadi bangunan besar," kata warga Turen, Sulistyo.
Namun seperti warga yang lain, Sulis menyimpan kepercayaan kalau masjid tersebut dibangun oleh sebangsa jin. Kisah itu rupanya sudah berkembang luas bahkan menyebar ke luar daerah, kendati di berbagai sudut ditulis untuk tidak percaya pada tipu muslihat dan takhayul. Masyarakat rupanya terlanjur meyakininya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada anggapan bahwa masjid ini tiba-tiba ada dan pembangunannya dibantu jin
Baca SelengkapnyaKebenaran bahwa masjid itu didirikan oleh pasukan Mataram masih diragukan.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini viral di media sosial masjid berbentuk mirip Ka'bah di Jepara, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDi Kota Medan terdapat masjid berusia ratusan tahun yang hingga kini masih berdiri kokoh.
Baca SelengkapnyaBangunan masjid yang berada di perbatasan kota Bukittinggi ini dibangun pada abad ke-19 oleh seorang ulama bernama H. Abdul Majid.
Baca SelengkapnyaMasjid Quba menjadi saksi bisu perjalanan awal Islam di Madinah.
Baca SelengkapnyaMasjid Kedung Menjangan juga dikenal sebagai masjid merah, selalui Masjid Sang Cipta Rasa yang sudah lebih dulu ada.
Baca SelengkapnyaSaat ini masjid tersebut hanya tersisa ruang mahrab, pondasi, dan menara yang sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaSaat ini pembangunan Masjid Tjia Kang Hoo sudah mencapai 70 persen.
Baca SelengkapnyaMasjid ini memiliki gaya arsitektur Arab yang dipadu dengan Jawa.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dulunya jadi tempat rahasia bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaFakta Masjid Raya Sumatera Barat yang menelan dana yang mahal dan proses pembangunan yang lama.
Baca Selengkapnya