Massa 212 kawal Amien Rais ke Polda Metro, Nusron sebut 'ini tradisi buruk'
Merdeka.com - Politikus Partai Golkar yang juga anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Nusron Wahid menanggapi rencana aksi Persaudaraan Alumni (PA) 212 untuk mengawal pemeriksaan Amien Rais. Amien akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya sebagai saksi dalam kasus kebohongan Ratna Sarumpaet pada Rabu (10/10) besok.
"Ini tradisi buruk ya. Setiap ada orang mau diperiksa bawa massa. Seakan-akan mau menekan dan sebagainya," kata Nusron di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/10).
Inisiator Relawan Nusantara ini menyarankan, PA 212 menyerahkan saja proses hukum kasus Ratna Sarumpaet kepada kepolisian. Tidak perlu ada aksi yang mengerahkan massa dalam jumlah yang banyak.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Apa yang dilakukan Polda ke Aiman? 'Tim penyelidik kembali telah melayangkan surat undangan klarifikasi terhadap Aiman Witjaksono untuk dilakukan klarifikasi yang diagendakan dilakukan pasa hari Selasa, 5 Desember 2023 pukul 09.00 Wib di ruang riksa Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya,' kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam keterangannya, Minggu (3/12).
-
Kenapa Aiman dipanggil Polda? Polisi kembali memanggil Juru Bicara Tim Pemanangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono untuk memberikan klarifikasi, terkait kasus dugaan Polisi tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Kenapa Aiman dilaporkan? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Mengapa kasus Aiman dan Palti harus dihentikan? 'Kita melihat bahwa ini dalam rangkaian tahun politik jadi ketik saudara Butet dimana bisa diminta untuk dicabut laporan polisinya maka menurut kami saudara Aiman dan saudara Palti Hutabarat juga harusnya sama karena semua sama di mata hukum,' ucap Ronny di PN Jakarta Selatan, Selasa (6/2).
"Biarkan hukum bicara dengan hukum. Kalau didampingi pengacara ya silakan, nggak usah bawa massa. Nanti kalau bawa massa dihadapin massa, kacau lagi. Mau jadi apa bangsa ini nanti," ujarnya.
Kepada Amien Rais, Nusron berpesan agar mengikuti proses hukum yang berjalan. Nusron juga meminta agar Amien tidak membuat tuduhan bahwa polisi mengkriminalisasi tokoh nasional.
"Pak Amien Rais kan tokoh. Tokoh itu sebaiknya jangan membuat istilah-istilah menuduh polisi kriminalisasi dan sebagainya. Ini hanya klarifikasi biasa kok menurut polisi. Kalau memang Pak Amien Rais yakin betul, ya sudah," kata dia.
"Saya yakin nggak ada apa-apa. Polisi juga gentar kalau menghadapi orang benar. Kan nggak mungkin nggak ada fakta kalau polisi manggil, mengada-ada kan nggak mungkin," sambungnya.
Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengatakan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais akan dikawal sekitar 500 orang saat diperiksa sebagai saksi kasus hoaks Ratna Sarumpaet.
"InsyaAllah untuk berapa orangnya kita belum dapat pastikan, tapi yang jelas dari jawara, brikade, laskar yang sudah siap untuk mengawal beliau ada 500 akan hadir di Al-Munawar, belum termasuk anggota simpatisan dan alumni 212 yang akan langsung hadir, tidak pakai konfirmasi lagi," kata Slamet di Jalan Daksa I, Jakarta, Senin (8/10).
Slamet menjelaskan mereka akan berkumpul mulai pukul 08.00 WIB di Masjid Al-Munawar Pancoran untuk melakukan salat duha dan doa bersama. Setelah itu, baru mereka bersama-sama akan berangkat dengan Amien Rais ke Polda Metro Jaya.
"Ini wujud kesaudaraan kami, kebersamaan kami. Dan kami sangat menghormati beliau. Pak Amien adalah marwah kami karena beliau juga tokoh yang bergerak di aksi bela Islam sampai dengan 212," ujarnya.
Pengawalan ini diberikan karena PA 212 tidak ingin ada ulama dan tokoh nasional mendapatkan kriminalisasi.
"Kami enggak akan diam, kami akan bergerak kalau ada tokoh-tokoh ulama kami yang akan coba-coba dikriminalisasi. Karenanya, kita akan kawal beliau, dampingi beliau, sampai dengan Polda Metro Jaya," lanjutnya.
Slamet memastikan ratusan alumni 212 tidak pulang sampai Amien Rais selesai diperiksa oleh penyidik.
"Ya kita akan kawal beliau, akan tunggu beliau sampai beliau keluar. Kita enggak akan bubar, enggak akan pulang kalau Pak Amien belum keluar dari Polda Metro Jaya, belum kembali ke rumahnya. Ya itu tujuan kami kita akan pastikan Pak Amien akan pulang ke rumahnya," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengantisipasi kemecatan imbas aksi tersebut, polisi melakukan rekayasa lalu lintas serta pengamanan di kawasan sekitar Monas.
Baca SelengkapnyaAmien Rais berharap tidak terjadi kecurangan secara substansial demi memenangkan salah satu pasangan calon (paslon).
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.929 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal jalannya unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaKampanye akbar pasangan AMIN yang menjadi penutup massa kampanye Pemilu 2024 dihadiri ratusan ribu pendukung di JIS.
Baca SelengkapnyaDitlantas Polda Metro Jaya bersiap memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Monas untuk mengantisipasi potensi kemacetan saat Reuni 212.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PDIP Adian Napitupulu menemukan lebih dari 50 demonstran yang menolak RUU Pilkada ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, apa yang dilakukannya hanyalah sebuah pengingat akan pentingnya netralitas aparat jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSusatyo menjelaskan bahwa personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait.
Baca SelengkapnyaPolisi akan menerapkan rekayasa lalu lintas di Monas selama Reuni 212 untuk mengantisipasi kemacetan dan menjaga keamanan di area tersebut.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan yang bertema "Orang silih berganti, aksi Kamisan tetap berdiri" itu genap berlangsung selama 17 tahun.
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dibebaskan.
Baca Selengkapnya