Massa aksi 287 mulai padati Masjid Istiqlal
Merdeka.com - Massa Aksi 287 sudah mulai berdatangan ke Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Rencananya mereka akan melakukan Salat Jumat terlebih dahulu kemudian dilanjutkan longmarch ke Gedung Mahkamah Konstitusi hari ini, Jumat (28/7).
Pantauan merdeka.com di lokasi, massa mulai memasuki Masjid Istiqlal untuk melakukan Salat Jumat. Tak jarang dari mereka sudah menggenakan atribut ormasnya masing-masing.
Deri, salah satu warga asal Cempaka Putih mengaku datang bersama teman-temannya untuk melakukan aksi 287. Ia menolak keras tentang adanya perpu ormas yang telah diterbitkan oleh pemerintah belum lama ini.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Bagaimana kelompok pemberontak menguasai Masjidil Haram? Kelompok pemberontak mengambil alih Masjidil Haram, tempat suci bagi umat Islam, dan menyandera ratusan orang, termasuk jemaah haji dan staf masjid.
-
Di mana kerusuhan terjadi? Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7–8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
"Kami merasa perppu ormas ini diterbitkan hanya untuk menimbulkan rezim diktator pada pemerintahan. Katanya negara demokrasi, kok ormas saja ada yang dibubarkan," kata Deri ketika berbincang dengan merdeka.com di lokasi.
Terlihat pula posko logistik untuk para massa Aksi 287 tersedia di Masjid Istiqlal, mereka membagikan makanan serta cemilan gratis untuk para jamaah yang akan melakukan aksi tersebut.
"Iya ini logistik buat jamaah semuanya, gratis tidak bayar mas," kata Tiwi, salah satu penjaga posko logistik tersebut.
Seperti diketahui, aksi 287 digelar untuk menolak Perppu Ormas serta memprotes pencabutan badan hukum ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif menjelaskan kalau aksi tersebut bertujuan untuk mendesak pencabutan Peraturan Pergantian Undang-undang nomor 2 tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
"Kita mengkhawatirkan betul kalau Perppu ini terus bergulir akan muncul rezim diktator baru yang menjudge tanpa pengadilan," kata Slamet kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/7) lalu.
Selain itu, Slamet juga khawatir kalau Perppu ini nantinya malah membungkam 'mulut' ormas Islam. "Tidak bisa dipungkiri korban pertama (perppu) adalah ormas Islam. Makanya kita akan mengadakan aksi yang seyogyanya diadakan di Istana Negara," tambahnya.
Perppu 2/2017 tentang ormas sudah digugat ke Mahkamah Konstitusi. Akibat Perppu tersebut, ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) resmi dibubarkan karena dianggap radikal dan bertentangan dengan Pancasila. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa yang hadir mulai dari kalangan anak muda hingga ibu-ibu sambil membawa bendera merah putih dan kompak mengenakan pakaian putih.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaMassa berhasil berhasil menggeruduk halaman gedung MK, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.
Baca SelengkapnyaDalam aksi yang dihelat di depan Kantor KPU RI juga hadir mahasiswa lainnya dari berbagai universitas di Jakarta.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaRombongan massa aksi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-Undang Pilkada mulai berdatangan ke Gedung MK.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca Selengkapnya