Massa bawa senjata tajam, sidang bentrok ormas di Bali ditunda
Merdeka.com - Sidang kasus pembunuhan anggota ormas di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Bali, terpaksa ditunda. Hal ini lantaran massa dari kedua kubu sempat bersitegang, Kamis (26/5).
Semestinya sidang yang diagendakan pemeriksaan saksi terkait kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya tiga anggota ormas Baladika Bali. Namun kondisi ini memaksa pimpinan sidang menghentikan jalannya sidang, lantaran kedua kubu massa dari ormas Laskar Bali dan Baladika bersitegang.
"Maaf situasi tidak kondusif, sidang kita hentikan untuk ditunda sementara sampai batas waktu ditentukan nantinya," ketuk Palu ketua sidang, Edward Sinaga, Kamis (26/5).
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Bagaimana polisi mengatasi kedua pria yang ribut? Demi mengembalikan kesadaran para pelaku, polisi pun melakukan tindakan. Keduanya diguyur air kolam yang berlokasi di kantor setempat.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
Pantauan merdeka.com, awalnya sejumlah massa dari Laskar Bali datang memenuhi areal pengadilan Denpasar Bali. Suasana masih tetap tenang ketika jaksa penuntut umum menyampaikan kepada majelis hakim sejumlah saksi yang diajukan.
Beberapa menit saat proses sidang berjalan, sejumlah massa di luar sidang nampak gusar. Itu setelah ada isu yang berembus kalau ormas dari pihak korban akan datang menyerang PN Denpasar.
Suasana makin tegang saat massa meringsek sambil menenteng senjata tajam. Puluhan anggota polisi diterjunkan menyusul aksi dua kubu ormas besar di Bali yang mulai berdatangan.
"Ada tiga orang dari salah satu ormas kita amankan. Benar memang adanya kedatangan dari salah satu ormas yang akan mendatangi pengadilan di Jalan Sudirman, tetapi sudah berhasil ditahan. Tidak ada bentrok keduanya tidak sempat saling bertemu," kata salah satu anggota kepolisian di PN Denpasar.
Menyikapi ini, Humas PN Denpasar Pettinsili menyampaikan bahwa jika proses jalannya persidangan akan terus seperti ini, tentu akan menghambat proses persidangan. Kata dia, hal ini akan dikawatirkan berpengaruh pada batas waktu penahanan.
"Kita punya batas waktu juga untuk menyelesaikan jalannya persidangan sampai putusan. Kalau terus tergambar, akan berdampak pada batas waktu penahanan terdakwa," ungkapnya di PN Denpasar.
Selain itu kata dia, perlunya dilakukan pembahasan terkait proses persidangan selanjutnya. Kalau situasi dinilai sudah tidak kondusif, maka bisa dipikirkan untuk dilakukan persidangan di luar.
"Tidak menutup kemungkinan kita sidangkan saja di luar. Demi lancarnya proses persidangan dan situasi yang kondusif," putus Pettinsili.
Informasi yang diterima, polisi berhasil mengamankan puluhan pedang dan beberapa jenis senjata tajam lainnya dari sejumlah massa saat sidang diputuskan untuk ditunda. Sementara itu, kabarnya tiga anggota dari ormas Baladika Bali diamankan ke Polresta Denpasar lantaran kepemilikan senjata tajam karena tidak mau menyerahkan ke polisi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKedua kubu awalnya hanya saling beradu argumen, namun situasi kian panas hingga diwarnai lemparan batu dan botol air mineral.
Baca SelengkapnyaAniaya Anggota TNI di Lapangan Futsal, 6 Tersangka Ditahan
Baca SelengkapnyaVideo aksi anarkis sekelompok pemotor yang menyerang sejumlah pemuda kampung Bahari viral.
Baca SelengkapnyaLemparan batu, botol, dan benda lainnya sempat mewarnai kericuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaDebt collector dan pemilik mobil merupakan anggota ormas berbeda.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti kasus yang apa yang membuat petugas imigrasi terjaring OTT.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi di acara diskusi Generasi Muda Partai Golkar yang digelar di restoran Pulau Dua Senayan.
Baca SelengkapnyaViral Penghuni Indekos di Tangsel Ngaku Diintimidasi saat Beribadah, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca Selengkapnya