Massa Dewan Syariah Solo demo minta Kapolri lanjutkan kasus Sukmawati
Merdeka.com - Puluhan anggota Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), mendatangi Mapolresta Surakarta, usai salat Jumat (22/6). Dengan menggelar sejumlah spanduk, mereka memprotes dikeluarkannya Surat Perintah Penghentian Penyelidikan (SP3) kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Sukmawati Soekarnoputri oleh Polri.
Mereka meminta Kapolri mencabut SP3 dan kembali meneruskan perkara tersebut ke penyidikan. Untuk membutuhkan keseriusannya, para pengurus DSKS mengirimkan surat terbuka untuk Presiden Jokowi dan Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian.
"Kami minta Polri mencabut SP3 yang dikeluarkan 17 Juni lalu. Apa yang dilakukan oleh Sukmawati Soekarnoputri adalah penghinaan bagi agama Islam," teriak seorang peserta aksi, saat berorasi di depan pintu barat Mapolresta.
-
Siapa yang menyampaikan surat klarifikasi ke Komisi III DPR? 'Surat itu disampaikan tadi pagi, tentunya langkah ini diambil untuk membangun kembali komunikasi dengan DPR, untuk meluruskan kesalahan persepsi,' ucap Wakil Ketua KY Siti Nurdjanah saat konferensi pers di Kantor KY RI, Jakarta, Jumat (6/9).
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Apa yang diminta Komisi III kepada Polisi? Kebijakan Kapolri ini pun lantas turut mendapat dukungan dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Namun meski begitu, politikus Partai NasDem ini mewanti-wanti para jajaran yang bertugas saat Nataru 2024, agar tetap tegas dalam menegur masyarakat yang membahayakan dalam berkendara.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
Devisi Advokasi DSKS, Endro Sudarsono mengatakan, perlu penjelasan tentang 4 saksi ahli yang telah dimintai keterangan, apakah sudah melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau belum. Dan untuk mengetahui obyektivitas saksi ahli.
"Puisi Ibu Sukmawati yang dibacakan 29 Maret lalu, telah menyinggung dan melukai umat Islam. Secara sadar dan di muka umum, Sukmawati membandingkan suara azan dengan kidung, cadar dengan konde yang terkesan merendahkan bagian dari syariat Islam," katanya.
Endro menilai, kasus tersebut menjadi serius dan luar biasa membuat Umat Islam terluka dan dibuktikan dengan 30 laporan polisi. Jika kasus semacam itu tidak diproses secara hukum, maka dikhawatirkan akan ada kasus intoleransi yang serupa atau kasus penodaan agama yang akan meningkat pesat.
"Kita berharap kepada Presiden Jokowi dan Bapak Kapolri untuk tetap memproses hukum Sukmawati atas kasus penodaan agama tanpa pandang bulu, yakni dengan mencabut SP3. Jika tidak, maka DSKS akan mempertimbangkan langkah praperadilan," tutupnya.
Kepolisian Republik Indonesia, pada 17 Juni lalu mengeluarkan SP3 untuk kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Sukmawati Soekarnoputri. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal mengatakan, tidak ditemukan perbuatan melawan hukum atau pidana dalam kasus tersebut, sehingga perkara tidak dapat dinaikan ke tahap penyidikan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menilai pemeriksaan staf Hasto tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaSomasi pertama dikirim oleh Koalisi Masyarakat Sipil pada tanggal 9 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSupriansa mengusulkan agar Komnas HAM lebih mendalami kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaGelombang pendemo kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 18 Maret 2023
Baca SelengkapnyaTerkait dugaan keterlibatan anggota TNI, KSP juga belum bisa berkomentar lebih jauh.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaPara demonstran menyoroti putusan MK, upaya revisi UU Pilkada, Bawaslu, hingga statement Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadiala terkait raja Jawa.
Baca SelengkapnyaNamun Tessa memastikan proses penyidikan dan pencarian terhadap Harun Masiku akan tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaIndikasi itu karena diduga kematian Sempurna terkait berita praktik judi diduga dibeking anggota TNI tapi yang bersangkutan belum pernah dipanggil.
Baca SelengkapnyaGugatan itu menyangkut penanganan kasus dugaan korupsi mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang mandek hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaSelain Kapolri dan Kapolda Metro, MAKI menggugat Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Narendra Jatna.
Baca SelengkapnyaKPK tak mempermasalahkan pelaporan ke Dewas tersebut, karena laporan tersebut adalah hak dan bentuk dari pengawasan masyarakat.
Baca Selengkapnya