Massa FPI gelar aksi damai bela ulama di Masjid Agung Palembang
Merdeka.com - Ribuan umat muslim Palembang menggelar aksi damai bela ulama di Bundaran Air Mancur, tepatnya di depan Masjid Agung Palembang. Massa menuntut para ulama tidak dikriminalisasi demi kepentingan oknum-oknum tertentu.
Massa yang berasal dari Aliansi Umat Muslim Nasional (Almunas) Sumsel dan Front Pembela Islam (FPI) Sumsel ini turun ke jalan seusai melaksanakan salat Jumat di masjid terbesar di provinsi itu, Jumat (3/2).
Sebelum orasi dimulai, massa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan khidmat sambil mengepalkan tangan di atas. Mereka pun mengumandangkan salawat dan takbir secara kompak.
-
Siapa saja yang meramaikan acara HUT PAN? Sebagai informasi, pada acara PANtura terdapat 12 kelompok yang diketuai oleh para kader senior PAN, seperti Eddy Soeparno, Yandri Susanto, Bima Arya, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio), Rizky Sadiq, Desy Ratnasari, Zita Anjani, Sigit Purnomo (Pasha Ungu), dr. Rosaline, hingga nama yang baru bergabung dengan PAN seperti Surya Utama (Uya Kuya), Verrell Bramasta, dan Tom Liwafa.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
Dari pantauan merdeka.com, tak hanya orang dewasa, peserta aksi juga nampak dipenuhi anak-anak dan kaum hawa dengan mengenakan pakaian serba putih. Massa membawa poster dan bendera Indonesia.
Ratusan anggota kepolisian mengawal jalannya aksi dan mengatur kendaraan yang berlalu-lalang dari seberang Ilir menuju seberang ulu atau sebaliknya melalui Jembatan Ampera.
Ketua DPD FPI Sumsel, Habib Mahdi mengatakan, aksi ini dilakukan sesuai rencana dengan tidak berbuat anarkis dan hanya diisi orasi dan tausiah. Para orator yang merupakan kiyai dan ulama mengajak umat Muslim untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Umat Muslim, kiyai, santri, FPI cinta Indonesia, pejuang NKRI, tidak anti Pancasila, menjaga NKRI. Yang perlu diwaspadai adalah komunis, mereka ingin Indonesia terpecah-pecah, mereka yang anti Pancasila," ungkap Habib Mahdi.
Menurut dia, aksi kali ini juga membawa spirit aksi damai jutaan umat Muslim Indonesia pada 2 Desember 2016 lalu atau dikenal aksi damai 212. Tujuannya menuntut kepolisian menangkap penista agama dan pemecah bangsa.
"Jangan ada kriminalisasi terhadap ulama, penegak hukum harus tangkap perusak kerukunan dan penista agama," tukasnya.
Hingga berakhirnya aksi, tidak terjadi kekacauan dan bentrok apapun. Massa juga kompak membersihkan sampah berserakan di sekitar lokasi unjuk rasa.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa yang hadir mulai dari kalangan anak muda hingga ibu-ibu sambil membawa bendera merah putih dan kompak mengenakan pakaian putih.
Baca SelengkapnyaMassa FPI mengecam agresi militer Israel di Jalur Gaza yang menewaskan ribuan warga sipil, termasuk ratusan anak kecil.
Baca SelengkapnyaMassa oalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis menggelar aksi bela Palestina dan memberikan dukungan kepada warga di Gaza.
Baca SelengkapnyaAksi bersih-bersih ini untuk memberdayakan anak-anak muda dari berbagai latar belakang isu.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaMassa aksi bela Palestina terpantau tumpah ruah memenuhi kawasan Monas.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaSisi jalan di depan Kantor Gedung Dubes AS telah dijaga aparat kepolisian dengan menempatkan pembatas jalan sebagai penanda area steril.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaPawai Global Climate Strike di Taman Menteng dilakukan untuk menangani krisis iklim dan kelestarian lingkungan.
Baca SelengkapnyaDeklarasi dihadiri lebih dari 500 massa dari masing-masing pimpinan dan anggota Ormas di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/11).
Baca SelengkapnyaWakil Sekjen PBNU Suleman menyebut, pihaknya mengantongi banyak bukti, di balik unjuk rasa tersebut ada PKB.
Baca Selengkapnya