Massa kontra Ahok bakal geruduk kembali saat sidang vonis
Merdeka.com - Masyarakat Kontra Ahok yang melakukan orasi di luar Gedung Kementerian Pertanian mulai membubarkan diri. Agenda sidang pembacaan pembelaan kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama ini dikawal dengan masyarakat Pro dan Kontra.
Pantauan merdeka.com, Selasa (25/4) masyarakat kontra Ahok mulai membubarkan dirinya sejak pukul 11.30 WIB. Aksi yang dilakukan sejak pukul 09.00 WIB berjalan dengan kondusif dan aman.
"Menjelang Salat Zuhur mari kita bubarkan diri, saudara-saudara sekalian silakan pulang ke rumah masing-masing dengan damai tanpa ada intimidasi dan provokasi ke pihak mana pun," pungkas koordinator orasi di mobil komando.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Kapan keributan di hajatan terjadi? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa yang terjadi di hajatan? Dua orang pria terlibat keributan di tengah acara hajatan.Terungkap, keduanya ternyata berada di bawah pengaruh alkohol. Seketika, aparat bergerak meringkus hingga mengguyur pelaku dengan air kolam.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
Tidak lama kemudian, peserta pun membubarkan diri dengan tertib dan tenang. Mereka segera pergi ke masjid yang ada di sekitar Jalan RM Harsono dan menuju kendaraannya masing-masing.
Sebelum membubarkan diri, salah satu koordinator GNPF mengatakan bahwa pihaknya harus solid mengawal kasus penistaan agama ini. "Kita harus tetap kawal dan terus berada di jalan Allah, kita jangan mudah menyerah menunggu keputusan hakim kepada terdakwa," imbuhnya.
Salah satu koordinator GNPF tesebut mengingatkan sejumlah agenda berikutnya kepada peserta aksi. Dia mengajak para peserta untuk mengikuti acara yang akan mereka gelar di kemudian hari.
"Kita harus tetap semangat tetap solid mengawal kasus ini, jangan lupa kepada seluruh umat untuk hadir tanggal 28 April besok kita Salat Jumat berjemaah di Masjid Istiqlal, kemudian kita lakukan aksi long march ke PN Jakarta Utara untuk berorasi, berdoa dan memohon kepada Majelis Hakim untuk memberi hukuman maksimal kepada terdakwa penista agama pada sidang putusan yang akan digelar 9 Mei mendatang," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat itu juga sempat berpamitan dengan sejumlah aparat kepolisian yang melakukan penjagaan di KPU RI.
Baca SelengkapnyaMassa pun akhirnya membubarkan diri. Akses jalan depan KPU kembali dibuka.
Baca SelengkapnyaKubu 01 dan 03 menggelar aksi salat dzuhur berjemaah d tengah jalan di depan Patung Kuda Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).
Baca SelengkapnyaSebelumnya Prabowo juga meminta pendukungnya tidak turun ke jalan, mengutamankan persatuan dan keutuhan.
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca Selengkapnya“Menyiagakan 957 personel mengamankan dan melayani kegiatan pada unjuk rasa pada hari ini,” kata Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaRibuan pendukung capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, berencana menggelar aksi demo di depan gedung MK, Jumat (19/4).
Baca SelengkapnyaDemontrasi yang digelar oleh gabungan sejumlah elemen masyarakat di depan gedung KPK berakhir ricuh.
Baca SelengkapnyaPolisi memukul mundur pendemo karena sesuai aturan batas waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 Wib.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes atas pencurian dan penggelembungan suara yang diduga dilakukan rekan satu partai di dapilnya yaitu Daerah Pemilihan 8 Provinsi DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya