Massa Paslon Appi-Cicu ribut di kantor Kecamatan Tamalanrea Makassar
Merdeka.com - Massa pendukung paslon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi atau yang populer dengan tag line Appi-Cicu mendatangi kantor Kecamatan Tamalanrea di Jalan Perintis Kemerdekaan Kamis (28/6) malam. Sempat terjadi keributan di lantai III karena massa yang berjumlah sekitar 100 orang hendak mengecek keberadaan kotak suara.
Koordinator tim Appi-Cicu, Rustam Bombong mengatakan, mereka ingin memastikan tempat kotak suara diamankan sebelum bergeser ke kantor KPU Makassar steril dari pihak tidak bertanggungjawab. Pasalnya mereka mendapatkan informasi jika ada camat dan lurah di ruang penyimpanan tersebut.
"Lantai III tempat kotak suara itu berada, kantor camat ini harus steril dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan termasuk camat sendiri dan lurahnya. Kami datang ke kantor camat malam ini karena mendapat informasi ada camat dan dua oknum lurah berada di lokasi kantor camat ini. Sementara seharusnya hanya pihak pengamanan yang ada di sini," katanya, Kamis (28/6) malam.
-
Siapa yang 'ditinggalkan' Kompol Syarif? Dia 'ditinggalkan' patner kerja yang sama-sama mengawal presiden Jokowi setiap hari.Patner kerja itu ialah Kapten TNI Sony Matsuri.
-
Kenapa Kompol Syarif ditinggalkan? Sony akan menempuh pendidikan S2 di di Melbourne, Australia.
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Bagaimana Wali Kota menanggapi mutasi Camat? Saat dikonfirmasi, Hevearita membantah kalau mutasi Ade Bhakti disebabkan oleh konten yang berisi sindiran terkait lomba nasi goreng.
-
Di mana Kotak Suara Pemilu disimpan setelah pemilihan? Setelah pemilihan selesai, kotak suara tersebut akan disegel dan dibawa ke pusat penghitungan suara untuk proses selanjutnya.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
Dia menegaskan, pengamanan di lokasi kotak suara itu berada adalah tanggung jawab pihak berwenang jadi tidak perlu ada camat atau lurah di dalam. Rustam meminta camat dan lurah netral dan kotak suara itu harus dijaga.
Sementara itu, Kapolsek Tamalanrea Kompol Syamsul Bakhtiar yang ditemui di lokasi membenarkan adanya keributan di kantor camat itu. Massa datang sekitar pukul 21.00 Wita. Mereka datang mempertanyakan soal camat dan lurah berada di kantor Kecamatan Tamalanrea hingga larut malam.
"Iya memang ada camat dan lurah tapi hanya di bawah, tidak di lantai III tempat penyimpanan kotak-kotak suara. Sempat ribut-ribut jadi kami beri kesempatan ke perwakilan mereka untuk mengecek sendiri dan mereka tidak menemui camat atau lurah di dalam ruangan kotak suara itu di atas lantai III seperti kecurigaan awalnya, kecuali petugas keamanan," katanya.
Setelah mengecek ruang penyimpanan kota suara, Syamsul mengungkapkan, massa yang datang masih tidak berkenan camat dan lurah itu ada di kantor. Sehingga setelah dikomunikasi, camat dan lurah kemudian pulang meninggalkan lokasi.
"Karena diantara massa ini minta diberi kesempatan untuk ikut menjaga kota-kotak suara itu, yah kami beri peluang asalkan hanya di luar pagar dan tetap menjaga ketertiban. Itulah makanya massa itu masih bertahan di lokasi kantor camat Tamalanrea ini," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua belah pihak sudah melakukan pertemuan di Kota Bitung.
Baca SelengkapnyaSaat massa 02 hendak masuk ke area Patung Kuda yang berada Jalan Medan Merdeka Barat, terjadi pelemparan dari arah pendukung 01
Baca SelengkapnyaDua demonstran terekam kamera melempar mobil dinas Satlantas Polrestabes Makassar. Akibat lemparan itu kaca mobil pecah dan Kasatlantas terluka.
Baca SelengkapnyaLokasi yang dipakai oleh masyarakat untuk tidur tersebut bukanlah area suci untuk tempat salat, melainkan aula tempat pertemuan dan pelaksanaan kegiatan oleh pe
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut akses menuju tambang yang sebelumnya ditutup agar kembali dibuka baik dari jalur darat maupun Sungai Batanghari Jambi.
Baca SelengkapnyaPenetapan mereka sebagai tersangka itu disimpulkan setelah dilakukan pemeriksaan mendalam dan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut situasi terkini sudah kondusif setelah pembakaran kantor bupati Pohuwato
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku pembakaran adalah massa aksi forum lintas masyarakat dan pemuda bersatu se-Kabupaten Tolikara.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca Selengkapnya