'Massa' rusuh di Kantor KIP Aceh, petugas gunakan water cannon
Merdeka.com - Ratusan massa menyerbu kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh dengan menggunakan truk dan juga berjalan kaki. Massa tersebut memprotes kebijakan KIP Aceh yang diduga telah memenangkan suatu partai.
Massa yang mendatangi kantor KIP Aceh semakin beringas saat ratusan polisi membuat pagar betis di depan kantor KIP Aceh yang berada di Jalan T Nyak Arif yang hanya selemparan batu dari kantor Gubernur Aceh. Massa bahkan sudah mulai bringas membakar ban mobil dan juga melempari polisi.
Melihat kondisi massa sudah melakukan tindakan anarkis. Pihak kepolisian langsung membubarkan paksa ratusan massa yang mengamuk tersebut.
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Kapan massa menggeruduk Kantor KPU Jayapura? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Kenapa polisi gencar jaga Kamtibmas menjelang pemilu? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang diminta oleh massa di Kantor KPU Jayapura? Dalam orasinya, massa meminta proses penetapan kursi partai politik dan caleg terpilih pada pemilihan legislatif (Pileg) periode 2024-2029 untuk Kabupaten Jayapura jangan digelar.
Puluhan Pasukan Anti Hura-Hara (PHH) langsung dikerahkan untuk memukul mundur massa menjauh dari kantor KIP Aceh. Bentrok pun tidak dapat dihindari antara massa dengan pasukan PHH, dan massa berhasil dipukul mundur menjauh dari pekarangan kantor KIP Aceh.
Kemudian, massa semakin beringas. Mereka melempari petugas dengan batu. Bahkan massa sudah ada yang menggunakan kayu, sehingga untuk membubarkan massa yang kian beringas dua buah mobil water cannon harus dikerahkan untuk menghalau massa.
Namun massa masih saja tetap menyerang aparat kepolisian. Petugas kepolisian tidak henti-hentinya mengimbau agar massa tidak melakukan anarkis. Melihat kondisi massa semakin memanas dan sudah menyerang aparat, sehingga pihak kepolisian terpaksa harus melepaskan gas air mata dan mengerahkan pasukan Brimob bermotor untuk memukul mundur massa.
Untuk menghalau massa yang kian beringas, pihak PPH terpaksa harus melepaskan tembakan peringatan ke udara. Puluhan letusan senjata dan massa kocar-kacir melarikan diri dan lantas berselang 2 jam kemudian massa berhasil dibubarkan.
Itulah simulasi yang digelar oleh pihak kepolisian Aceh. Hal ini dilakukan agar kepolisian bisa menunggangi bila nanti terjadi kerusuhan akibat Pemilu di Aceh.
"Ini kita melakukan serangkaian pelatihan pra operasi dalam mempersiapkan pengamanan pemilu 2014. kita jajaran Polda Aceh mempersiapkan pengamanan itu dengan baik tentunya dengan melakukan latihan-latihan sebagaimana mestinya," kata Irwasda Polda Aceh, Kombespol Syafril Nursal usai simulasi pembubaran massa yang unjuk rasa di kantor KIP Aceh, Sabtu (1/3).
Dalam simulasi itu, Polda mengerahkan 1700 personel kekuatan untuk uji coba melakukan pengamanan pemilu 2014, baik itu pengamanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), maupun pasukan Pengendalian masyarakat(Dalmas) dan juga melibatkan Polisi Anti Huru-Hara (PHH) dan pasukan pendukung lainnya.
Setelah semua usai simulasi tersebut, kata Syafril, juga melakukan simulasi bagaimana kalau ada ancaman bom dan bagaimana cara penanganan. Termasuk tim Inafis (Unit Indentifikasi TKP) Polda Aceh juga diturunkan untuk mensterilkan lokasi bom tadi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Spontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, pagar-pagar rusak dan nyaris roboh. Polisi dengan cepat, memotong tambang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaPolisi memukul mundur pendemo karena sesuai aturan batas waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 Wib.
Baca SelengkapnyaDemonstran kini sudah sampai menutup Tol Dalam Kota tepat di depan gedung DPR, Kamis (22/8) sore.
Baca SelengkapnyaPotret kendaraan taktis milik Polri, water cannon yang bisa digunakan untuk mengamankan massa demonstrasi.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaSaat massa 02 hendak masuk ke area Patung Kuda yang berada Jalan Medan Merdeka Barat, terjadi pelemparan dari arah pendukung 01
Baca SelengkapnyaUsman menyoroti penggunaan water cannon, gas air mata, atau penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang kepada pengunjuk rasa.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca Selengkapnya