Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masudin, ahli totok tuli dari Jombang

Masudin, ahli totok tuli dari Jombang Ilustrasi tuli. ©Shutterstock.com/zwola fasola

Merdeka.com - Kali ini cerita ahli totok spesialis sakit tuli dari Jombang, Jawa Timur. Namanya Masudin (42), warga Dusun Ketanen, Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro. Pria ini mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena keahliannya menyembuhkan sakit tuli dalam waktu 31 detik.

Sejak masuk rekor Muri itu, nama Masudin kian mencuat. Pasien datang dari daerah di segala arah mata penjuru angin ke Jombang. Pasien dari Jakarta, Padang, Batam, kalimantan dan banyak daerah lainnya berduyun-duyun ke rumahnya di Jombang.

Dalam sehari Masudin hanya mengobati 30 pasien saja. Padahal, antrean pasien ini panjang. Bayangkan saja, karena antre, bila anda mendaftar hari ini, Januari 2014, maka baru bisa ditangani beberapa bulan ke depan.

Masudin juga tidak melulu mengobati pasien di rumah. Sesekali dia mendatangi pasien di luar daerah. Ketika dihubungi merdeka.com, dia sedang perjalanan mengobati pasien di Bali. "Saya sedang mengobati pasien di Bali," kata dia kepada merdeka.com, Sabtu (4/1).

Untuk biaya terapi, Masudin mematok harga puluhan juta rupiah. Dia beralasan, biaya itu jauh lebih murah ketimbang harga dengan metode pemasangan implan di dunia medis. "Biaya pasang implan ratusan juta rupiah. Di sini jauh lebih rendah," ujarnya.

Terapi penyembuhan penderita tuna rungu, itu dilakukan Masudin dengan teknik membuka saraf pendengaran. "Saya menggunakan teknik totok telinga. Orang yang menderita tuli sejak lahir itu karena ada saraf yang terutup. Makanya agar bisa mendengar, saraf tersebut harus dibuka," kata Masudin.

Teknik pengobatan tuli, yang katanya dia dapat dari belajar di Malaysia, itu sekilas memang nampak sederhana. Dia hanya memijat titik saraf di kepala bagian belakang, tengkuk dan di belakang kedua daun telinga. Ketika pijitan selesai, ajaib, pasien yang tuli sejak lahir bisa mengenal suara lagi.

Dalam sebuah acara talkshow yang dipandu Deddy Corbuzier di salah satu stasiun televisi swasta, Masudin hanya butuh waktu sekian detik untuk membuat pasiennya yang tuli sejak umur 2,5 tahun mendengar suara. Namun demikian, kata dia, untuk bisa mendengar jelas dari jarak jauh, butuh terapi minimal satu tahun.

"Terapi pertama itu membuka, dan mengenalkan saraf-saraf. Orang tuli sejak kecil kan sarafnya mati, jadi harus dikenalkan suara lebih dulu. Pertama dia baru bisa mengenali suara saja," ujarnya.

Belakangan, praktik pengobatan Masudin mengundang kontroversi. Banyak pihak yang menuding terapi tersebut hanya akal-akalan Masudin untuk mengeruk keuntungan semata, sedangkan untuk tingkat penyembuhan masih dipertanyakan.

Menanggapi itu, Masudin tidak takut. Menurut dia, kontroversi tersebut sah-sah saja, akan tetapi yang paling penting menurut dia adalah fakta. "Pengobatan yang saya lakukan ini bukan penipuan. Karena faktanya pasien tuna rungu yang berobat ke sini juga sembuh," ujarnya.

Ia bahkan menyilakan agar pasien membandingkan antara sebelum diobati oleh Masudin dengan sesudah diobati dengan melakukan tes di laboratorium medis. "Saya siap mempertanggungjawabkan praktik pengobatan saya ini. Sekali lagi, ini tidak ada unsur penipuan," terangnya.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bawaslu Perpanjang Masa Pendaftaran Petugas Pengawas TPS
Bawaslu Perpanjang Masa Pendaftaran Petugas Pengawas TPS

Bagja menjelaskan, apabila sampai batas akhir belum memenuhi kouta untuk pengawas TPS.

Baca Selengkapnya
Petahana Bakal Cawabup Maros Didiskualifikasi, Golkar Sulsel Dorong Kadis PUTRPP
Petahana Bakal Cawabup Maros Didiskualifikasi, Golkar Sulsel Dorong Kadis PUTRPP

Sebelumnya, bakal calon Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari dinyatakan tidak memenuhi syarat berdasarkan hasil verifikasi pemeriksaan kesehatan KPU.

Baca Selengkapnya