Masuk 20 Besar Capim KPK, Nurul Ghufron Juga Maju Pemilihan Rektor Universitas Jember
Merdeka.com - Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) KPK telah mengumumkan 20 orang nama yang lolos tes profile assessment pada Jumat (23/8) lalu. Mereka selanjutnya akan menjalani tes kesehatan pada hari Senin (26/8) dan dilanjutkan dengan tes wawancara dan uji publik pada 27-29 Agustus mendatang.
Salah satu dari 20 nama Capim KPK tersebut adalah Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember, Nurul Ghufron. Yang menarik, selain maju menjadi Capim KPK, pada saat yang hampir bersamaan, Ghufron juga maju menjadi bakal calon rektor Universitas Jember (Unej), salah satu PTN terkemuka di Jawa Timur. Kepastian majunya pria yang sudah dua periode menjabat Dekan FH Unej itu terlihat dari dokumen Bakal Calon Rektor (Bacarek) yang diumumkan Panitia Penjaringan Pilrek Unej.
Saat dikonfirmasi, Ghufron menganggap keikutsertaan dirinya dalam seleksi dua jabatan dalam waktu yang bersamaan tersebut adalah hal yang biasa.
-
Bagaimana proses seleksi Capim KPK dilakukan? Ghufron menjelaskan bahwa Presiden Ke-7 RI Joko Widodo membentuk Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 sudah sesuai dengan ketentuan, yang mengharuskan terbentuknya pansel enam bulan sebelum masa jabatan pimpinan KPK 2019-2024 habis.
-
Apa saja tahap seleksi PPPK 2024? Jadwal ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari administrasi, masa sanggah, hingga pengumuman hasil seleksi yang dilaksanakan secara bertahap.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Apa saja hasil seleksi PPPK 2024? Bagi peserta yang dinyatakan lolos administrasi PPPK 2024 akan mengikuti seleksi kompetensi.
"Sebagai kader bangsa, saya punya kesempatan yang sama untuk memenuhi syarat tersebut. Ini adalah hal yang biasa, toh sama-sama masih dalam tahap pencalonan semua," ujar Ghufron saat dikonfirmasi di kampus Unej.
Selain menjadi dosen, Ghufron juga kerap menjadi saksi ahli bidang hukum di berbagai persidangan. Sebelum menjadi dosen PNS, pria asal Madura ini juga punya pengalaman sebagai lawyer.
"Kebetulan saya juga memiliki pengalaman dan pendidikan di bidang pemberantasan korupsi. Saya juga bagian dari civitas academica Unej yang punya kesempatan yang sama dengan dosen-dosen lain," ujar doktor hukum pidana lulusan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung ini.
Peluang lolosnya dia di dua seleksi yang berbeda, menurutnya sama saja. "Bisa sama-sama lolos, bisa juga sama-sama tidak," tutur Ghufron.
Namun, berdasarkan regulasi, Ghufron menyatakan salah satu dari dua seleksi akan dipastikan terlebih dahulu hasilnya. "Tetapi tidak mungkin bersamaan. Karena KPK pendaftarannya sejak Mei 2019 dan sekarang sudah jelang tahap akhir. 2 September itu sudah dari Pansel ke presiden dan hari itu juga langsung dikirim ke DPR. Lalu akan diproses di sidang terakhir DPR untuk periode ini," terang Ghufron.
Kepastian lolos tidak dirinya sebagai Capim KPK, menurut Ghufron sudah bisa diketahui pada pertengahan September. "Sedangkan Pilrek Unej baru dimulai kemarin. Untuk menggantikan masa jabatan Rektor Unej yang baru akan habis pada 27 Januari 2020 mendatang," papar Ghufron.
"Kalaupun nantinya saya ditakdirkan Allah sebagai pimpinan di KPK, maka yang di sini (proses pilrek Unej), meski mungkin tidak boleh mundur, tapi saya yakin suara pendukung saya sudah akan cair dengan menggunakan pilihannya selain saya lagi," pungkas Ghufron.
Sebelumnya, terdapat dua akademisi dari Jember yang mendaftar sebagai calon pimpinan KPK. Selain Ghufron, calon lain adalah Nur Sholikin yang merupakan mantan Wakil Rektor IAIN Jember. Namun hanya Ghufron yang lolos 40 besar tes psikologi yang diumumkan pada 5 Agustus 2019.
Nurul Ghufron menjabat Dekan FH Unej selama dua periode. Pada periode pertama, dia menggantikan dekan sebelumnya, Widodo Eka Tjahjana yang ditunjuk menjadi Dirjen Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan HAM.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nama Ghufron tidak ada dalam daftar lolos Tess assessment yang diumumkan oleh Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK hari ini, Rabu (11/9).
Baca SelengkapnyaMasing-masing peserta lolos akan dilanjutkan mengikuti tes wawancara akan diselenggarakan pada 17 sampai 20 September mendatang.
Baca SelengkapnyaUntuk tes wawancara kali ini, Pansel akan menguji sebanyak 10 orang terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPeserta yang dinyatakan lulus diwajibkan mengikuti tahap seleksi tahap berikutnya.
Baca SelengkapnyaHasilnya total ada 40 peserta yang dinyatakan lolos.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK periode 2019-2024, Nurul Ghufron dan mantan Menteri ESDM Sudirman Said tak lolos dalam seleksi ini.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini mengaku pede jelang tahap tes tertulis Calon Pimpinan (Capim) KPK yang diselenggarakan pada 31 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaApabila 10 kandidat yang akan dikirim ke DPR adalah orang-orang bermasalah, pasti memberidampak pada kinerja KPK ke depannya.
Baca SelengkapnyaDari 230 orang yang mengikuti tes tertulis, sebanyak 40 orang dinyatakan lulus tes tertulis calon pimpinan KPK
Baca SelengkapnyaHanya tercatat nama Harjono saja yang ingin kembali menduduki jabatan Pimpinan Dewas KPK.
Baca Selengkapnya20 nama capim dan calon dewas KPK yang diserahkan ke Jokowi akan diumumkan melalui website.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan dua capim KPK saat sesi wawancara melibatkan sembilan anggota Pansel KPK dan dua panelis tamu.
Baca Selengkapnya