Masuk kolam buaya jadi ganjaran perusak lingkungan di Jayapura
Merdeka.com - Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano memaparkan segala program dan inovasi terkait lingkungan hidup. Menariknya, dalam pemaparan Benhur, perusak lingkungan akan dimasukkan ke dalam kolam buaya.
Benhur menerangkan, salah satu kebijakan dalam lingkungan hidup yang diterapkan pemerintahannya yakni melakukan patroli yang dilakukan bersama kepolisian.
"Kalau ada yang tertangkap, kita bawa, kita ceburkan ke kolam buaya. Program ini akan terus dilakukan untuk memberi efek jera pada yang melakukan tersebut," terangnya kepada merdeka.com di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (08/6).
-
Bagaimana cara mengevakuasi buaya? Agar penyelamatan berlangsung aman, bagian kepala buaya ditutupi dengan karung, serta moncongnya diikat tali dengan prosedur yang aman bagi hewan tersebut.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Dimana Heru Gundul mengevakuasi buaya? Dalam video yang diunggah pada Rabu (21/4), pencinta satwa Heru Gundul sedang mengunjungi rumah salah seorang warga. Di belakang rumah itu, ada sebuah kolam tempat untuk menyimpan seekor buaya muara. Diketahui, rumah itu milik salah seorang tokoh pencinta satwa liar yang meninggal dunia setahun lalu bernama Aji Rachmat, mantan ketua Sioux Ular Indonesia.
Benhur menjelaskan lebih jauh, hal tersebut diterapkan guna membuat shock dan menertibkan pemabuk yang merusak taman, pohon, mengganggu keamanan, dan kenyamanan bagi warga saya di kota Jayapura.
"Ini semua demi kelestarian alam dan lingkungan kita. Juga untuk keamanan dan kenyamanan lingkungan hidup warga Kota Jayapura. Karena hal itu kan kita bisa meraih piala Adipura sampai lima kali." jelasnya.
Ada pula program penanaman pohon yang bekerja sama dengan instansi-instansi, seperti TNI-Polri, BUMN, BUMD, Dinas, kelurahan, Kampung Paguyuban. Kemudian, dikatakan Benhur, pemerintahannya akan lebih selektif dalam memberikan izin mendirikan bangunan, beserta regulasinya.
"Kita juga kerja sama dengan LSM, masyarakat dan warga adat juga dilibatkan," tandasnya.
(mdk/ibs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaApapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.
Baca SelengkapnyaSebelumnya lima ekor di antaranya sempat kabur karena tembok penangkaran yang jebol.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaSetelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca SelengkapnyaUntuk menangkap buaya ini, satu regu petugas Damkarmat dari Pos Mojo diterjunkan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca Selengkapnya