Masuk Lewat Jalur Tikus, Satu Keluarga Dideportasi Dari Timor Leste
Merdeka.com - Warga negara Indonesia (WNI), lagi-lagi dideportasi oleh pihak Imigrasi Timor Leste, karena masuk secara ilegal atau tanpa paspor ke negara tersebut, Selasa (26/4).
Empat WNI ini diserahkan oleh petugas Imigrasi Timor Leste, kepada petugas Imigrasi TPI PLBN Mota Ain. Identitas keempat WNI tersebut yakni, Joao Freitas Correia, Ana Sebastian Correia, Agiuda Da Costa Freitas dan Lili Do Santos.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, K. A. Halim menjelaskan, keempat orang WNI ini merupakan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan cucu (balita), yang beralamat di Naibonat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
-
Siapa yang memanfaatkan ojek di Dusun Butuh? Tarif yang dikenakan pendaki untuk bisa naik ojek itu adalah Rp20.000 sekali jalan, untuk pulang pergi tarif totalnya Rp40.000.
-
Siapa yang mudik? Tahun ini, diprediksi 123 juta orang akan melakukan perjalanan mudik.
-
Kenapa driver ojek online pakai jalan tikus? 'Jalan Tikus' atau jalan tembus. Jalan favorit bagi pengendara motor. Jalan yang biasanya hanya cukup dilewati satu motor. Saling terhimpit di gang sempit. Di tengah permukiman padat penduduk. Di antara gedung pencakar langit ibu kota. Membentang di atas lintasan sungai. Bahkan di jembatan yang hanya terbuat dari bambu.
-
Apa itu jalan tikus? Dalam buku mari mengenal jalan (2018), disebutkan bahwa jalan tikus sebagai jalan pintas agar seseorang bisa cepat sampai tujuan.
-
Apa akses warga di Cikeusal? Akses penghubung ini dibuat secara swadaya oleh warga sekitar, karena ketiadaan fasilitas jembatan permanen.
-
Bagaimana cara driver ojek online melewati jalan tikus? Melintas di jalan tikus tak boleh ugal-ugalan. Sopan santun tetap dijaga. "Kanan kiri rumah orang, ada anak-anak yang main, bapak-bapak duduk pinggir jalan. Harus permisi ."
Menurut K. A. Halim, mereka melintas masuk ke Timor Leste pada Rabu (20/4) lalu, menggunakan jasa ojek melalui jalur tikus di sekitar Desa Silawan dengan tujuan ingin mengunjungi keluarga, yang sedang sakit di Timor Leste.
"Pada (23/4) mereka ditangkap oleh pihak kepolisian Timor Leste saat sudah berada di kediaman keluarganya di Timor Leste dan selanjutnya diserahkan ke Pihak Imigrasi Timor Leste di Batugade untuk dimintai keterangan," ungkapnya.
Dia mengingatkan kepada seluruh WNI yang hendak berencana ke Timor Leste, untuk melengkapi dokumen keimigrasian seperti paspor sebelum berangkat.
"Petugas Imigrasi kemudian melakukan pemeriksaan keimigrasian dan memperingatkan kepada keempat WNI tersebut, agar tidak mengulangi lagi perbuatan mereka. Jika ingin melintas masuk ke Wilayah Timor Leste, harus membuat Dokumen Perjalanan (Paspor) dan wajib melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi PLBN Motaain," imbau K. A. Halim.
Sebelumnya, pada Senin (22/4) kemarin seorang WNI juga dideportasi melalui PLBN Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, karena masuk secara ilegal ke Distrik Oecusse, Timor Leste.
Pria berusia 16 tahun bernama Agostinho Sila ini diamankan Policia Nacional de Timor Leste (PNTL), karena melintas masuk ke negara tersebut secara ilegal, melalui perbatasan Aplal, Indonesia dan Noa Ana, Timor Leste.
Dia ke Timor Leste untuk mengunjungi kakak kandungnya bernama Pedro Bene Silla di Behala, Bobocase, Timor Leste.
Sesampainya di wilayah Behala, Bobocase Timor Leste AS sempat menginap selama enam hari. Namun pada Jumat, (22/4) dia dilaporkan oleh pamannya bernama Sebastianus Sila, sehingga langsung diamankan oleh PNTL.
"Pemulangan Agostinho Sila turut juga didampingi oleh Perwakilan KBRI di Oecusse," tutup K. A. Halim.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri
Baca SelengkapnyaTak bawa SIM saat razia, rombongan wanita ini memutuskan untuk melintasi jalan tikus.
Baca SelengkapnyaTidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaSelama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaSaat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaAkses jalanan sudah bertahun-tahun rusak dan menyulitkan warga untuk mobilitas terutama saat ada yang sakit.
Baca SelengkapnyaDiketahui, bocah ini mengalami penyakit usus buntu dan harus melewati jalanan hutan dengan ditandu untuk menuju rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSebuah kampung terpencil tengah hutan dihuni para lansia. Bagaimana kehidupan mereka di sana?
Baca SelengkapnyaDisaat semua warga pindah, keluarga ini memilih bertahan di kampung mati.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan warga Lampung yang harus melewati ombak pantai dengan menggunakan motor demi bisa pulang ke rumah usai belanja di pasar.
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaKapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis
Baca Selengkapnya