Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masuk Musim Kemarau, Hotspot di Sumsel Mulai Menyebar Luas

Masuk Musim Kemarau, Hotspot di Sumsel Mulai Menyebar Luas Musim Kemarau. © ibtimes

Merdeka.com - Memasuki musim kemarau, titik panas atau hotspot di Sumatera Selatan mulai menyebar luas. BMKG memprediksi kemarau tahun ini lebih kering dibanding tahun sebelumnya dan puncaknya pada Agustus-September.

Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori menjelaskan, berdasarkan monitoring tim hotspot Dinas Kehutanan Sumsel, hingga 16 Juni 2021 tercatat sudah ada 143 hotspot. Jumlah itu naik drastis dibanding sepanjang Mei 2021 sebanyak 139 titik.

"Mulai mengalami penambahan hotspot seiring hujan berkurang saat memasuki musim kemarau tahun ini," ungkap Ansori, Rabu (16/6).

Dari data diketahui hotspot terbanyak masih berada di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Seperti di Banyuasin sebanyak 24 titik, Penukal Abab Lematang Ilir (22 titik), Ogan Komering Ilir (17 titik), Musi Rawas (17 titik), Muara Enim (11 titik), Ogan Ilir (10 titik), dan Musi Banyuasin (9 titik).

"Hotspot di lahan gambut menjadi perhatian karena sangat berbahaya jika terjadi kebakaran," ujarnya.

Untuk menangani karhutla, kata dia, saat ini sepuluh daerah di provinsi itu telah menetapkan status siaga darurat. Ke sepuluh daerah itu adalah Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu, dan Ogan Komering Ulu Timur.

"Dengan demikian, langkah antisipatif sudah bisa dilakukan," kata dia.

Selain itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga sedang melangsungkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumsel selama 15 hari pertama mulai 10 Juni 2021. Hujan buatan itu diharapkan dapat membasahi permukaan tanah terutama di lahan gambut.

"Water bombing juga sudah disiapkan, tim udara memadamkan api melalui udara untuk membantu tim darat yang sulit menjangkau lokasi," terangnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Desindra Deddy Kurniawan mengatakan, kemarau tahun ini sama halnya kemarau 2019 yang memiliki karakteristik kering atau normal. Dalam kondisi itu, curah hujan sangat minim bahkan diprediksi terjadi hari tanpa hujan selama 60 hari.

"Puncak kemarau di Sumsel tahun ini terjadi pada Agustus sampai September 2021. Cuaca panas dan kering diwaspadai karena rentan terjadi kebakaran," imbaunya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Karhutla Sumsel Meluas, Api Bermunculan di Wilayah Tiga Kabupaten
Karhutla Sumsel Meluas, Api Bermunculan di Wilayah Tiga Kabupaten

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.

Baca Selengkapnya
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala

Total sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.

Baca Selengkapnya
Dampak Karhutla Meluas, Udara di Palembang Mulai Tidak Sehat
Dampak Karhutla Meluas, Udara di Palembang Mulai Tidak Sehat

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.

Baca Selengkapnya
Lima Daerah di Sumsel Terendam Banjir, Kabupaten Ini Terparah hingga 2 Meter
Lima Daerah di Sumsel Terendam Banjir, Kabupaten Ini Terparah hingga 2 Meter

Hujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.

Baca Selengkapnya
BMKG Prakirakan 26 Provinsi Diguyur Hujan Lebat Hari Ini, Berikut Daftarnya
BMKG Prakirakan 26 Provinsi Diguyur Hujan Lebat Hari Ini, Berikut Daftarnya

Terhadap daerah-daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat tersebut, BMKG memasukkannya ke dalam kategori waspada banjir akibat dampak hujan.

Baca Selengkapnya
Waspada, Ada 27 Titik Panas di Sumut
Waspada, Ada 27 Titik Panas di Sumut

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara - Barat Daya.

Baca Selengkapnya
Waspada, Prediksi BMKG Sepuluh Daerah Ini Bakal Diguyur Hujan Lebat Disertai Petir
Waspada, Prediksi BMKG Sepuluh Daerah Ini Bakal Diguyur Hujan Lebat Disertai Petir

Selain hujan lebat, BMKG juga memprakirakan hujan yang disertai kilat dan petir

Baca Selengkapnya
Sumsel Diprediksi Tanpa Hujan hingga 67 Hari, Mayoritas Daerah Rawan Karhutla
Sumsel Diprediksi Tanpa Hujan hingga 67 Hari, Mayoritas Daerah Rawan Karhutla

BMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.

Baca Selengkapnya
Empat Kota di Indonesia Jadi Kota Terpanas di Asia Tenggara pada Juni-Agustus, Ini Daftarnya
Empat Kota di Indonesia Jadi Kota Terpanas di Asia Tenggara pada Juni-Agustus, Ini Daftarnya

empat kota di Indonesia masuk dalam kota dengan suhu tertinggi atau terpanas di Asia Tenggara dalam periode Juni sampai Agustus 2024

Baca Selengkapnya
Curah Hujan di Sumsel Makin Berkurang, Daerah Rawan Karhutla Diminta Waspada
Curah Hujan di Sumsel Makin Berkurang, Daerah Rawan Karhutla Diminta Waspada

Seiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.

Baca Selengkapnya
Bikin Geleng-Geleng, Luas Lahan Terbakar di OKI Sumsel 8 Kali Lipat Luas dari Tahun Lalu
Bikin Geleng-Geleng, Luas Lahan Terbakar di OKI Sumsel 8 Kali Lipat Luas dari Tahun Lalu

Sepanjang 2023, 874 hektare lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Baca Selengkapnya
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.

Baca Selengkapnya