Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masukan Ahli untuk Pemerintah Demi Cegah Varian Omicron Masuk Indonesia

Masukan Ahli untuk Pemerintah Demi Cegah Varian Omicron Masuk Indonesia Kepadatan Bandara Soekarno-Hatta jelang larangan mudik. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Pemerintah memutuskan menutup sementara pintu masuk bagi pelaku perjalanan internasional dari delapan negara Afrika. Tujuannya, mencegah masuknya varian B.1.1.529 atau Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika.

Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo mengungkapkan, sebelum menutup pintu masuk bagi pelaku perjalanan internasional dari delapan negara Afrika, pemerintah meminta masukan para epidemiolog. Epidemiolog kemudian memberikan sejumlah rekomendasi.

"Kebijakan diambil pemerintah banyak yang sudah sesuai dengan kami rekomendasikan. Meski ada sebagian (kecil) yang tidak diakomodir karena ada beberapa pertimbangan lain dari kementerian/sektor di luar kesehatan," katanya kepada merdeka.com, Senin (29/11).

Ada sejumlah rekomendasi epidemiolog kepada pemerintah. Di antaranya, melarang pelaku perjalanan internasional warga negara asing (WNA) yang dalam 14 hari terakhir pernah berada di 11 negara memasuki wilayah Indonesia tanpa diskresi.

11 Negara itu ialah Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, Eswatini, Mozambique, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Angola, Namibia, dan Hongkong.

Sementara bagi pelaku perjalanan internasional yang tidak memiliki riwayat bepergian ke 11 negara tersebut dalam 14 hari terakhir bisa memasuki Indonesia. Dengan syarat, menjalani karantina ketat saat tiba di Tanah Air.

"Tapi diputuskan masih ada diskresi dengan perlakuan khusus bagi klasifikasi tertentu (pemegang visa diplomat, pejabat setingkat menteri, delegasi G20 atau Group of Twenty)," jelasnya.

Epidemiolog juga merekomendasikan pertemuan untuk Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang akan digelar di Jakarta dan Bali pada awal Desember 2021 ditunda sementara. Berdasarkan jadwal, pertemuan G20 dimulai sejak 1 Desember 2021 hingga 20 November 2022.

"Tapi diputuskan pertemuan ini tetap diselenggarakan dengan protokol yang sangat ketat," sambungnya.

Menurut Windhu, selain memperketat pengawasan di pintu masuk pelaku perjalanan internasional, pemerintah harus mengendalikan perilaku masyarakat. Masyarakat harus dipastikan mematuhi protokol kesehatan dengan baik.

"Jangan sampai ada mutasi virus di dalam negeri yang akan memunculkan varian baru lebih virulen. Mutasi tidak akan terjadi bila tidak ada penularan/transmisi virus," tandasnya.

Varian Omicron kini menjadi perhatian dunia. Varian ini dilaporkan ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) pada 9 November 2020. Pada 24 November 2021, Badan Kesehatan Dunia atau WHO melakukan investigasi.

Dua hari setelahnya atau 26 November 2021, WHO menetapkan Omicron menjadi varian of concern (VoC). Varian ini tidak seperti varian lainnya yang melalui status variant of interest (VoI).

Hasil penelitian sementara, varian Omicron berpotensi lebih cepat menular dan menurunkan antibodi atau efikasi vaksin. Namun, belum terkonfirmasi meningkatkan keparahan penyakit.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Lakukan Upaya Cegah Patogen Menjadi Pandemi Baru
Kemenkes Lakukan Upaya Cegah Patogen Menjadi Pandemi Baru

Sejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Waspada Pneumonia Misterius, Kemenkes Minta Faskes Lapor Jika Ada Penyakit ISPA
Waspada Pneumonia Misterius, Kemenkes Minta Faskes Lapor Jika Ada Penyakit ISPA

Penyakit ini sudah merebak di Beijing dan Liaoning utara, China.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran

Kemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan

WHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya