Masuki kemarau, 305 hektar lahan di OKI terbakar
Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau tahun ini mulai mengancam. Pasalnya, 305 hektar lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mulai terbakar sejak beberapa hari terakhir.
Lokasi kebakaran tepatnya berada di Desa Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran, dengan luas 105 hektar sejak empat hari lalu. Sedangkan sisanya, seluas 200 hektar berada di Desa Kayu Labu, Kecamatan Pedamaran Timur, yang muncul mulai kemarin.
Pelaksana Tugas Bidang Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Anshori mengatakan, petugas pemadam dari tim darat sedang berupaya memadamkan api agar tidak meluas ke daerah sekitarnya.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Kapan kebakaran terjadi? Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
"Tim darat sudah bergerak di lapangan, kemungkinan bisa padam dengan cepat," ungkap Anshori, Rabu (18/7).
Dijelaskannya, lahan yang terbakar berada di area perusahaan dan lahan yang disengketakan antara warga dan perusahaan. Pihaknya masih mencari kebenaran informasi tersebut.
"Masih kita cari tahu. Tetapi untuk di Cinta Jaya berada di lahan milik perusahaan," ujarnya.
Menurut dia, kebakaran diduga akibat ulah orang yang sengaja membuka lahan dengan cara membakar. Api merambat ke lahan di sekitarnya sehingga meluas hingga ratusan hektar.
"Untuk penyebab pastinya masih diselidiki pihak kepolisian," kata dia.
Dia menambahkan, untuk mengatasi karhutla tahun ini, petugas gabungan sudah dibentuk, mulai dari TNI, Polri, Manggala Agni, BNPB, BPBD, Masyarakat Peduli Api, dan warga sekitar. Selain itu dikerahkan juga dua unit helikopter untuk water boombing dan patroli.
"Ada bantuan helikopter dari perusahaan jenis Super Puma dengan kapasitas 4.000 liter air. Kami upayakan cepat mengatasi karhutla di Sumsel tahun ini," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, 874 hektare lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaUsaha pemadaman dilakukan dengan mengerahkan tim damkar dari daerah-daerah lain
Baca SelengkapnyaPetugas kesulitan melakukan pemadaman, lokasi yang terjal dan kencangnya embusan angin.
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaButuh hampir waktu sekitar 5 jam, api yang membakar kawasan hutan tersebut sudah bisa dikendalikan.
Baca SelengkapnyaLaporan sementara, kebakaran berada di beberapa blok TN Gunung Ciremai yang berlokasi di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan.
Baca SelengkapnyaDalam melakukan upaya pemadaman, kepolisian mengerahkan 111 orang personel.
Baca SelengkapnyaLuas lahan tani terdampak kemarau meningkat di Cilacap.
Baca SelengkapnyaMiris, hutan lindung di lereng Gunung Lawu sudah terbakar tiga kali dalam sebulan.
Baca Selengkapnya