Masyarakat Diingatkan Tak Terhasut Ajakan Berbuat Rusuh di Tengah Wabah Corona
Merdeka.com - Pemerintah terus berjuang mengatasi wabah virus Corona. Namun ada pihak-pihak yang melakukan hasutan dan provokasi untuk melakukan tindakan anarkis. Untuk itu masyarakat diingatkan tidak mudah terprovokasi.
"Jangan mudah terhasut dan percaya dengan suatu informasi yang belum jelas kebenarannya," ujar Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Mohammad Kemal Dermawan dalam keterangannya, Jumat (17/4).
Polisi sebelumnya menggulung kelompok Anarko karena merencanakan aksi penjarahan pada 18 April 2020 di Kalimantan dan Jawa. Aksi tersebut bertujuan untuk menimbulkan keresahan dan keonaran di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa virus menyerang manusia? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
Pemerintah sendiri, kata Kemal, juga bisa melakukan berbagai upaya lain menangkal sebaran informasi provokatif di masyarakat, khususnya di dunia digital dengan melakukan 'patroli cyber'. Patroli cyber dilakukan untuk mengamankan konten-konten berita yang menghasut seperti berita hoaks dan provokasi.
"Sehingga dapat mengurangi kemungkinan terdampaknya masyarakat akan berita-berita tersebut. Dan tidak lupa aparat bisa melakukan penegakan hukum kepada pihak-pihak yang menyebarkan hasutan dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa Pemerintah bersikap dan bertindak sungguh-sungguh," ujarnya.
Dirinya juga mendorong kepada Pemerintah untuk bekerjasama dengan platform media sosial untuk bisa meningkatkan konten-konten yang menyejukkan dalam upaya menjaga perdamaian dalam penerapan PSBB ini. Dan tentunya melalui media sosial tersebut juga mengajak semua orang untuk harus bekerja sama dan berpartisipasi dalam pencegahan wabah virus Corona.ini.
"Jika ada konten berita atau informasi yang menghasut atau mengajak anarkis atau berita bohong dianjurkan untuk pengguna agar melaporkan konten, kontak, grup yang bermasalah kepada pihak yang berwajib, atau paling tidak ke tokoh masyarakat melalui WAG yang sudah dibentuk," tuturnya.
Kemal mengungkapkan bahwa masyarakat bisa diajak dan diimbau untuk tidak terlalu cepat meneruskan berita atau informasi diterima apalagi jika belum terbukti kebenarannya. Pemerintah pun, menurutnya, juga bisa merangkul para tokoh masyarakat untuk menyampaikan hal ini.
"Karena berita atau informasi itu yang tidak benar akan cepat meluas dan berpengaruh pada orang banyak. Maka tokoh masyarakat juga harus dilibatkan untuk senantiasa muncul di tengah-tengah masyarakat melalui medsos dan media lainnya," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh isu-isu provokatif
Baca SelengkapnyaUsulan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang disuarakan di DPR
Baca SelengkapnyaPelaksaan Pilkada 2024 semakin dekat. Polisi semakin menguatkan pengamanan agar agenda lima tahunan tersebut bisa berjalan aman.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaOrganisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.
Baca Selengkapnya