Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masyarakat diminta tak mudah terpengaruh paham radikal

Masyarakat diminta tak mudah terpengaruh paham radikal Ilustrasi Teroris. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Wahid Foundation Yenny Wahid berharap masyarakat tidak terpengaruh dengan provokasi radikalisme dan terorisme yang jelas-jelas ingin merusak kedamaian dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, apa yang terjadi akhir-akhir ini di DKI Jakarta adalah bagian dari upaya-upaya kelompok radikal yang mencoba menunggangi Pilgub DKI untuk melakukan aksinya.

"Masyarakat jangan mudah terpengaruh paham radikal terorisme. Kita harus selalu ingat bahwa kita harus terus memperkokoh persatuan, mengedepankan kepentingan bangsa. Selalu berpegang terhadap ajaran agama yang mengedepankan sikap lemah lembut dan saling mengayomi dan saling mengasihi," kata Yenny di Jakarta, Selasa (29/11).

Putri mendiang Gus Dur ini mengingatkan masyarakat, khususnya umat muslim, untuk memegang teguh ajaran Islam rahmatan lil alamin. Menurutnya, itu akan menjadi kunci terbaik untuk membendung dan mematahkan propaganda radikalisme dan terorisme.

Orang lain juga bertanya?

"Kalau mau berdakwah ya berdakwahlah yang baik, mau berjihad ya jihadnya itu perangi korupsi, perangi kebodohan, perangi narkoba. Tidak perlu pergi ke Suriah, karena itu kejahatan-kejahatan yang jauh lebih riil dan lebih sadis yang harus kita atasi bersama," kata Yenny.

Yenny juga mengimbau masyarakat untuk saling menjaga kerukunan antar sesama umat beragama dan menjaga keanekaragaman budaya yang sudah dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu kala.

"Kita harus selalu ingat bahwa yang namanya konflik SARA itu sangat mudah dan berpotensi untuk memicu konflik di Indonesia. Jadi kita mengimbau kepada masyarakat jangan mudah terpancing isu SARA. Selalu kedepankan sikap kritis. Kalau melihat informasi difilter dulu apakah benar dengan apa yang dikatakan atau ajakan itu," katanya.

Soal rencana demonstrasi 2 Desember mendatang, Yenny menyebut kemungkinan aksi itu akan ditunggangi kelompok radikalisme dan terorisme bisa saja terjadi. Apalagi pada aksi 4 November, telah dimanfaatkan kelompok terorisme untuk membuat kekacauan, meski akhirnya bisa diatasi oleh kepolisian.

"Teroris itu selalu menunggu momen tercipta konflik untuk masuk dan menciptakan medan jihad versi mereka dimana saja. Jadi potensi penunggang oleh teroris ketika terjadi konflik horizontal di tengah-tengah masyarakat itu besar. Ini yang harus diwaspadai masyarakat," ungkap mantan staf khusus Presiden SBY ini.

Dia mengimbau agar demo 2 Desember tak menjadi ajang pemaksaan kehendak. Dia meminta agar masyarakat bisa melaksanakan dan mengekspresikan aspirasi dengan tenang dan sedapat mungkin menghindari aksi kekerasan. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme

Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme

Agama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.

Baca Selengkapnya
PBNU Ungkap Cara Gagalkan Kelompok Radikal Rekrut Anak dan Remaja
PBNU Ungkap Cara Gagalkan Kelompok Radikal Rekrut Anak dan Remaja

Tidak pantas jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.

Baca Selengkapnya
PBNU: Moderasi Beragama Tekankan Sikap Toleran dan Menolak Segala Bentuk Kekerasan
PBNU: Moderasi Beragama Tekankan Sikap Toleran dan Menolak Segala Bentuk Kekerasan

Moderasi beragama menjadi solusi untuk bagi anak muda agar tidak terjerumus radikal-terorisme

Baca Selengkapnya
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial

Dia menjelaskan, kasus penipuan, radikalisme dan terorisme dilakukan dengan pendekatan persuasif dan tidak hard selling.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi

Selain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.

Baca Selengkapnya
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat

Setiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.

Baca Selengkapnya
MUI: Kita Bangsa Bermartabat di Mata Dunia Mampu Jadikan Perbedaan Sebagai Kekuatan dan Kekayaan
MUI: Kita Bangsa Bermartabat di Mata Dunia Mampu Jadikan Perbedaan Sebagai Kekuatan dan Kekayaan

Jangan ada lagi perbedaan dengan latar belakang termasuk agama, kemudian menjadi alasan dan pembenaran untuk melakukan tindakan kekerasan

Baca Selengkapnya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diingatkan Jaga Persatuan Usai Pilkada Serentak, Jangan Mudah Dipecah Belah
Masyarakat Diingatkan Jaga Persatuan Usai Pilkada Serentak, Jangan Mudah Dipecah Belah

Setelah selesai pemilihan masyarakat diingatkan untuk tetap menjaga persatuan

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan

Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.

Baca Selengkapnya