Masyarakat Diminta Tak Panik, Tingkatkan Solidaritas Hadapi Bencana Corona
Merdeka.com - Penyebaran virus Corona atau COVID-19 telah menjadi bencana internasional. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia telah menetapkan virus ini sebagai sebagai pandemi setelah penyebarannya sudah meluas ke berbagai negara.
Data Indonesia, Rabu (18/3), total ada 227 kasus positif. Untuk pasien yang sudah sembuh dan dipulangkan mencapai 11 kasus. Sedangkan yang meninggal dunia menjadi 19.
Guru Besar Sosiologi Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Indonesia (UI) Iwan Gardono Sujatmiko mengingatkan dalam menghadapi penyebaran virus ini dibutuhkan kewaspadaan seluruh masyarakat, bukan kepanikan. Masyarakat harus meneguhkan solidaritas, saling membantu dan gotong royong.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Dengan begitu akan meningkatkan solidaritas kebersamaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan warga negara Indonesia. Saya rasa selama ini belum dilakukan secara optimal," ujar Iwan dalam keterangannya, Kamis (19/3).
Iwan mengatakan, selama ini kewaspadaan agar virus tersebut tidak makin menyebar dan tidak membuat masyarakat menjadi panik sudah dilakukan pemerintah. Namun masih saja ada orang atau kelompok yang memperkeruh suasana dengan melempar info hoaks di media sosial. Untuk itu peran dari organisasi teritorial mulai dari RT, RW, Babinsa TNI, Babinkamtibmas Polri harus diaktifkan terutama di daerah yang telah terpapar.
"Mereka dapat berfungsi untuk melacak orang yang telah berinteraksi atau terpapar dengan subyek Covid-19. Selain itu penting juga kader Bela Negara yang berjumlah banyak berperan dalam kasus Covid-19 sehingga dapat terbangun 'pagar betis' baik di ranah nyata, sosial atau ranah virtual. Dan ini belum dilakukan secara optimal," tuturnya.
Iwan juga mengingatkan pentingnya literasi yang diberikan kepada masyarakat agar tidak mudah termakan isu hoaks terkait penyebaran virus tersebut. Itu penting untuk membuat masyarakat menjadi tenang. Menurutnya, salah satu cara yang efektif adalah dengan SMS pada semua handphone seperti yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang isinya agar menghindari kerumunan dan antar-orang berjarak 1 meter.
"Pola ini perlu dilanjutkan dan ditingkatkan dengan pesan-pesan yang tepat," tutur anggota kelompok ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bidang Sosiologi ini.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo menyebut bahwa wabah virus corona masuk dalam kategori bencana alam non-alam dan skala nasional. Karena dengan status tersebut, pemerintah mengerahkan segala potensi yang ada di Indonesia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga memperpanjang status keadaan tertentu darurat wabah bencana penyakit akibat virus Corona di Indonesia. Status darurat tersebut ditetapkan terhitung sejak 29 Februari sampai dengan 29 Mei 2020.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (14/8) menyatakan situasi penyakit Mpox terkini sebagai “kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia".
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaWHO mengemumkan penyebaran cacar monyet atau mongkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaMenurut Puan, edukasi dan kesadaran masyarakat harus gencar dilakukan terkait informasi wabah Mpox tersebut,
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca Selengkapnya