Masyarakat diminta tak telan mentah-mentah info seliweran di medsos
Merdeka.com - Informasi hoaks masih merajalela menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Kondisi ini harus segera diantisipasi. Masyarakat juga harus disadarkan tentang bahaya hoaks yang menyebar masif terutama melalui media sosial.
"Kita harus bisa lebih cermat dalam menerima informasi sehingga tidak dengan mudah percaya begitu saja. Analoginya seperti orang yang terkena berbagai macam kuman dan bakteri, maka orang itu harus memperkuat daya tahan tubuh," ujar Koordinator Gerakan #BijakBersosmed Enda Nasution, Kamis (11/10).
Menurutnya, dengan maraknya hoaks masyarakat kita akan sangat dirugikan. "Habis waktu dan energi untuk membahas sesuatu yang tidak perlu. Masyarakat juga kehilangan kepercayaan. Ditakutkan dengan adanya hoaks menimbulkan perpecahan di antara kita," katanya.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa berita hoaks yang menyebar di Amerika Serikat? Situs-situs berita hoaks atau 'berita palsu' lebih banyak daripada surat kabar harian di seluruh Amerika Serikat.
-
Kenapa banyak berita hoaks di AS? Jumlah tersebut berbanding 1.213 surat kabar harian yang beroperasi di seluruh AS, demikian menurut laporan tahun 2023 dari Universitas Northwestern.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
Untuk menghentikan hoaks, lanjut Enda, harus ada kesadaran dari masing-masing masyarakat. Paling tidak ketika menerima informasi dicerna terlebih dahulu tidak langsung disebarkan.
"Dengan kesadaran itu tentunya kita harapkan tidak meluas penyebaran hoaks berikutnya," tuturnya.
Lebih lanjut Enda mengimbau agar masyarakat dapat menjalani hari-harinya tanpa hoaks. Dia menilai dengan meningkatnya literasi digital masyarakat, maka makin tinggi sensitifitas dari berbagai jenis informasi beredar.
"Oleh karena itu biasakan untuk mendapatkan sumber informasi dari beberapa sumber sebelum kita bisa memastikan apakah informasi tersebut benar, akurat dan berdasarkan fakta atau tidak," kata alumni Teknik Sipil ITB ini
Untuk itu, menurutnya, perlu adanya peran pemerintah dan aparat penegak hukum menyikapi hoaks yang muncul di media sosial. Pemerintah dan aparat penegak hukum dinilai mempunyai otoritas dan tanggung jawab lebih untuk memberikan verifikasi terhadap hoaks.
"Sangat diharapkan tentunya peran aktif pemerintah dan aparat penegak hukum bukan hanya pada menindak mereka yang menyebarkan hoaks secara sengaja, tapi juga untuk mengklarifikasi informasi-informasi yang beredar," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaDengan mengikuti tips ini, diharapkan masyarakat akan semakin waspada terhadap konten hoaks di media sosial yang berpotensi menyesatkan jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaPegiat Mafindo Niken Setyawati berharap berita palsu dapat diminimalisasi mengingat calon-calon peserta pilkada kali ini jauh dari kontroversi.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaTanpa hoaks politik, tanpa isu sara dan politik identitas merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, dia mengakui bahwa temuan hoaks Mafindo jumlahnya lebih sedikit dari banyaknya hoaks yang tersebar.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaDisinformasi yang bersumber dari platform media sosial merembes ke forum-forum personal seperti whatsapp group.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca Selengkapnya