Masyarakat Jangan Sembarangan Minum Obat untuk Cegah atau Sembuhkan Corona
Merdeka.com - Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau Covid-19 Achmad Yurianto meminta masyarakat tak perlu panik dalam hadapi virus tersebut. Bahkan, Yurianto meminta agar masyarakat tak membuat keputusan sendiri seperti mengonsumsi obat yang dianggap dapat menyembuhkan ataupun mencegah virus tersebut.
"Oleh karena itu jangan kemudian membuat keputusan sendiri untuk meminum sesuatu obat untuk melakukan sesuatu kegiatan yang diyakini bisa menyembuhkan atau mencegah. Ini padahal belum terbukti secara ilmiah," kata Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin (23/3).
Menurutnya, pemerintah telah mendistribusikan ke daerah-daerah berupa Alat Pelindung Diri (APD), distribusi alat skrining tes, distribusi masker, dan distribusi obat-obatan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa yang dibagikan pemerintah? Secara keseluruhan tidak ada pernyataan bahwa pemerintah membagikan bansos melalui situs judi online.
-
Apa yang dibagikan ke warga? Pihak perusahaan ternyata mengizinkan warga mengambil susu tersebut.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
"Kita berharap bahwa semua fasilitas kesehatan yang memberikan layanan terhadap pasien Covid-19 ini bisa kita penuhi standar kebutuhan, APD, kebutuhan reagen, kebutuhan masker kebutuhan obat-obatan," katanya.
Tenaga Medis Bisa Lebih Efektif
Sehingga, lanjutnya, tenaga medis bisa lebih efektif lagi melaksanakan layanan perawatan dan bisa memberikan yang terbaik untuk para warga negara yang sedang sakit Covid-19.
"Karena itu mari sama sama kita rasional dan manfaatkan seluruh fasilitas yang ada di negara baik scr langsung ataupun secara virtual," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPengguna Mass Rapid Transit (MRT) kini dibebaskan untuk tidak menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan.
Baca SelengkapnyaKemudian, yang kedua adalah strategi pengurangan emisi pencemaran udara. Salah satunya adalah dengan menggalakkan uji emisi dan penggunaan transportasi umum.
Baca Selengkapnya