Masyarakat mengeluh ustaz pasang tarif tinggi, tapi ada yang membela
Merdeka.com - Ustaz dan ustadzah selebritis yang mematok harga tinggi saat berdakwah bikin geleng-geleng kepala. Tarif puluhan juta dianggap tidak wajar. Namun ada juga yang memakluminya.
Sebagian masyarakat beranggapan hal itu wajar, lantaran untuk membantu biaya hidup keluarga ustaz ataupun ustadzah. Namun sebagian masyarakat lainnya beranggapan bahwa seharusnya dakwah yang dilakukan oleh sang ustaz harus ikhlas karena membagikan ilmu yang didapatnya kepada orang lain.
"Ya memang kan ustaz gak boleh patokin harga seenaknya, bukannya ada semboyan 'sampaikanlah walau satu ayat'? Kalau satu ayat ada tarifnya, ya mending saya beli buku agama saja mbak, daripada dengerin ustaz ceramah," ucap salah seorang warga Jakarta, Umi Fatonah (47) kepada merdeka.com, Kamis (5/5).
-
Siapa yang Sunan Kalijaga ajak berdakwah? Di sini, ia bersama Sunan Gunung Jati mengenalkan cara berdakwah melalui kesenian yang ketika itu digandrungi masyarakat.
-
Siapa yang biasa memberikan dakwah? Kegiatan dalam agama Islam tersebut dilakukan oleh mereka yang kemudian disebut dengan pendakwah.
-
Siapa yang memberikan wejangan? Video seorang ibu yang memberikan wejangan kepada putrinya agar hidup hanya dengan suaminya dalam satu rumah mendadak viral di media sosial.
-
Siapa yang seharusnya memberikan teladan? Orang tua tak hanya wajib dalam memberikan teladan, namun juga hendaknya memberikan nasihat yang membangun demi membentuk pribadi anak yang baik.
-
Bagaimana Sunan Kalijaga berdakwah? Sunan Kalijaga terkenal dengan cara berdakwahnya yang memanfaatkan media lokal dari suatu daerah.Salah satu yang ia jadikan alat untuk mengenalkan ajaran Islam adalah wayang, dengan tetap mempertahankan sisi ketradisionalannya.
-
Kenapa penting berdakwah dengan cara santun? Menyampaikan Dakwah dengan Cara Santun: Menyampaikan dakwah dengan cara santun sangat penting karena ini dapat membantu menerima sambutan positif dari orang yang akan dijadikan objek dakwah. Cara santun ini meliputi berbicara dengan lembut, tidak terlalu keras, dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Dengan demikian, orang lain akan lebih terbuka terhadap ajaran yang disampaikan.
Hal senada disampaikan oleh Aan, pria lajang 30 tahun. Menurutnya boleh-boleh saja ustaz atau ustazah mendapatkan honor dalam berdakwah. Tapi kalau mereka sudah pasang tarif terlebih tarifnya selangit, mending mengundang ustaz lain saja yang lebih ikhlas mengamalkan ilmunya dan tidak mata duitan.
"Pendakwah harus jadi panutan. Jangan sampai justru menjadi mata duitan," ujar Aan.
Sementara itu, lain halnya dengan Wulan Suhendra (52), nenek satu orang cucu itu pun menganggap wajar jika membayar ustaz atau ustadzah dalam satu acara keagamaan.
"Kalau ustaznya sudah beken ya wajar lah kita bayar, karena track record-nya dia bagus dan sering tampil di TV," tutur Wulan.
Wulan menambahkan, menjadi pendakwah itu sama halnya dengan bekerja juga, sehingga wajar kalau mendapatkan penghasilan yang lumayan.
"Timbal balik saja, mereka memberikan kita ilmu, kita bantu dia. Kan dia ceramah sama saja dia kerja mbak," imbuhnya.
Maraknya ustad ataupun ustadzah yang memasang tarif selangit pada acara-acara baik on air maupun off air meresahkan para jamaah yang ingin mengundangnya apada acara-acara keagamaan.
Seperti contoh, pada pertengahan tahun 2013 lalu ustad selebritis Sholeh Mahmud akrab di sapa Solmed membatalkan kehadiran dan meminta kenaikan tarif yang dinilai sudah keterlaluan. Sebelum menjadi ustaz selebritis, ia ternyata pernah aktif di Front Pembela Islam (FPI) dan telah menduduki jabatan yang tinggi di struktur organisasi tersebut. Beberapa tokoh masyarakat memiliki penilaian tersendiri pada sang ustaz gaul itu.
"Saya paling lama di FPI, sebelum FPI berdiri saya sudah ngaji dengan Habib Rizieq sekitar tahun 1993. FPI berdiri 1998, Solmed sudah masuk di situ. Tapi yang namanya Solmed ya gitu, sudah menjadi penyakit. Sebelum dia jadi di TV juga memang begitu," kata H. Novel Bamu'min, Sekretaris DPD FPI DKI Jakarta sekaligus Humas LDF DPP FPI (Lembaga Dakwah Front Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam) kepada wartawan, Selasa 2 Agustus 2008 silam.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ustaz Solmed memberikan penjelasan mengenai honorarium yang diterimanya saat memberikan ceramah.
Baca SelengkapnyaAnwar Abbas meminta kepada penceramah atau dai yang telanjur melanggar ketentuan Allah SWTÂ untuk bertaubat.
Baca Selengkapnya"Humor diberikan saat berdakwah harus yang bernilai tinggi, berbudaya dan mengedepankan etika. Tidak boleh asal membuat orang tertawa"
Baca SelengkapnyaPihaknya melihat bahwa Gus Miftah memang dikenal dengan sosok Kiai urakan
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menyoroti Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menanggapi Gus Miftah yang dianggap menghina pedagang es teh dalam tabligh akbar di Magelang, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSertifikasi juru dakwah merupakan wacana lama. Sehingga, tinggal menunggu dukungan dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaPM Malaysia Anwar Ibrahim menyoroti video Gus Miftah mengeluarkan kata kasar kepada pedagang es teh
Baca SelengkapnyaDas'ad dengan gaya khasnya menceritakan bahwa awalnya ia hanya memberikan doa dan amalan-amalan.
Baca SelengkapnyaEmbay mengatakan, belajar agama tidak bisa sekadar emosional atau bahkan lucu-lucuan.
Baca SelengkapnyaKemenag segera mengkaji usulan sertifikasi juru dakwah (pendakwah) oleh anggota DPR RI.
Baca SelengkapnyaSetelah menjadi viral karena diduga mempermalukan penjual es teh, Gus Miftah mengunggah video saat ia membeli semua dagangan pedagang kecil di lokasi dakwah.
Baca Selengkapnya